Kamis, 17 November 2011

On Time Dong Yamaha Mio Sporti 2004 Modifikasi


MotoBike - Kegiatan sehari-hari Sukmawan adalah sebagai mekanik di salah satu bengkel motor di daerah Ciracas. Sebagai alat transportasi ke tempat kerjaan, pria humoris ini mengendarai Yamaha Mio Sporty. Selain itu, juga tunggangan kesayangan itu kerap wara-wiri alias sebagai operasional bengkel.

Agar semua pekerjaan dilakukan dengan tepat waktu, skutik yang berlambang garpu tala tersebut di-upgrade di sektor mesin. "Biar pelanggan gak pada kabur, makanya motor dibore-up jadi 150 cc. Jadi kalo pas ambil barang, bisa tepat waktu," ujar pria yang bengkelnya di Jl. Raya Poncol, No.20, Ciracas, Jaktim.

Namun, saat menaikkan kapasitasnya, pria yang kerap dipanggil Cenge ini, meminta bantuan bersama sahabatnya. Di bengkel Speed Shop (SS), tunggangan itu dirombak dengan bergaya ala mothai alias motor Thailand. Sedangkan perantinya tinggal comot di etalase tokonya. Enak bener ya! Hehe...
Biar cepat ambil barang, maka piston digantikan seher berikut blok merek RRGS yang berdiameter 58 mm. Kapasitas mesin naik menjadi 150 cc, tujuannya untuk mengimbangi kompresi yang padat. Selain itu head selinder juga disesuaikan.
Ganti knalpot standar dengan produk Thailand, efeknya saluran gas buang menjadi lebih cepat dan lancar.
Tenaga besar itu ditransfer melalui bagian CVT, dengan mengaplikasikan roller KTC ukuran 9 gram dan rumah roller alias puli depan dibubut. “Biar tarikan lebih panjang gue bubut jadi 13 derajat yang awalnya sekitar 14 derajat dan kampas kopling LHK”, ujar Sukmawan.
Akibat ruang bakar yang besar, pasokan bahan lebih deras. Maka itu, karburator memakai Honda NSR alias PE 28mm. Agar tarikan bawah hingga atas bisa nagacir, perpaduan spuyer dipakai ukuran pilot jet 45 dan main jet 120. Sedangkan pengapian tetap menggunakan bawaan motor.
Supaya saluran masuk dan buang lebih cepat maka klep merek EE5 ukuran 28 in dan out 24 diaplikasikan. Maka pengaturan buka tutup tersebut diatur oleh noken as custom. Sayangnya durasinya gak dikasih tahu alias rahasia dapur.
Data Spesifikasi :
•Pelek depan belakang : DBS • 140x17
• Ban depan belakang : Drag Blaster 2.15x17 & 2.25x17
• Seher dan blok : RRGS diameter 58 mm
• Karburator : Honda NSR SP PE 28 mm
• Noken as : custom
• Klep : EE5 • 28 in & 24 out
• Knalpot : Thailand
• Roller : KTC 9 grm
• Puli depan : bubut 13 derajat
• Kampas kopling : LHK
• Striping : Amore
• Headlamp : HID 9power
• handle rem : full set Ride It
• Sok Depan : Trusty
• Sok Belakang : YSS
• Engine mounting : krom
Speed Shop (SS) : 021-97750795

Ban Michelin Pilot Power


Nama Barang : Ban Michelin Pilot Power
Merk : Ban Michelin Pilot Power
Harga : 4,500,000
Toko : Motoworld Bogor
Telp : 021-8392548
Fax :
Handphone :
Email :
Website : 0
Tgl. Register : 14-11-2011 16:28:59
Share :
Deskripsi
Motobikers sedang mencari ban bertapak lebar untuk besutan keasayangan, Michelin Pilot Power bisa menjadi pilihan yang tepat. Tersedia ukuran 120/60/17 & 150/60/17, silahkan sambang gerai Motoworld Bogor di Jl. Raya Tajur No.189, Bogor.

Paket Pengapian Motorcross

MotoBike - Motobikers  yang lagi berburu sistem pengapian copotan motor special engine(SE) seperti motor jenis motorcross atau trail? silahkan mampir ke XM Motor di Ruko Puri Beta Lot 1 No.6, Larangan, Ciledug, Tangerang.

Kenapa? Lantaran di gerai ini tersedia berbagai sistem pengapian copotan motor SE dengan harga terjangkau. Sebagai contoh copotan adalah kepunyaan Kawasaki KX, Yamaha YZ, Suzuki RM dan Honda CR. Banderol di kisaran Rp 2 juta hingga Rp 3 juta. “Isi paketya magnet, spul, CDI dan koil,” tawar Robin, punggawa XM motor.

Nah, bila stok barang yang dicari lagi habis, Robin juga melayani pesanan sekaligus kirim luar kota maupun luar pulau. “Lama orderan sekitar 2 minggu sampai 1 bulan. Minimal harus DP 50% dulu,” imbuh Robin.

Tertarik? Silakan sambangi langsung XM Motor atau telepon terlebih dahulu untuk memastikan persediaan masih ada atau tidak.

Spesialis Minerva

MotoBike - Bagi motobikers yang mimiliki sepeda motor merek Minerva di Wilayah Depok. Sekarang bisa menuju bengkel Graha Gumilang (GG). Di bengkel yang buka sejak 10 bulan lalu tersebut khusus melayani motor berteknologi Jerman ini.

“Sebenarnya GG cabang dari bengkel resmi Minerva yang ada di Ciledug,” ujar M. Suardi dari GG. Tentunya sparepart yang tersedia di sini adalah genuine dan kualitas mekaniknya sudah cukup berpengalaman. Lalu bagimana dengan rincian biaya-biayanya?

Untuk jasa servis ringan cukup merogoh kocek Rp 35 ribu saja. Servis besar dengan waktu pengerjaan sehari, siapkan Rp 85 ribu. Sedangkan turun mesin mencapai Rp 115 ribu dengan estimasi waktu 2 sampai 3 hari kerja.

Menurut Suardi, problem yang paling sering mendera motor Minerva adalah bagian kelistrikan yang rawan korslet. “Terutama yang sudah pasang variasi tambahan,”  imbuhnya.
Graha Gumilang
Jl. Siliwangi No.7 Depok
021-95261833.

Paket Bore-Up Kawasaki Ninja 250R

MotoBike - Performa mesin Ninja 250R dibanding kompetitor sebenarnya masih superior. Kondisi standar menurut data spesifikasi mencapai 31,4 dk@11.000 rpm, sedang di atas dynamometer berkisar 24-25 dk.

Namun kebanyakan bikers Ninja nopekgo masih melalukan upgrade performa. Dari sekadar porting & polish, ganti knalpot dan karbu, bore-up, pasang turbo hingga ganti mesin! Tujuannya satu, biar makin ngacir!

Dua yang terakhir tergolong ekstrem, pasti dana yang dibutuhkan sangat besar. Kalau yang agak terjangkau namun kenaikan performa signifikan, bisa lakukan langkah bore-up. Kebetulan beberapa bengkel menyediakan paketnya.

Bengkel mana saja? Yuk simak bareng.

SPORTISI MOTORSPORT (SM)
Bengkel di Jl. Tenggiri No. 4A Rawamangun, Jaktim ini menyediakan paket bore-up dengan dana Rp 5,5 juta. “Komplet pakai piston kit JE 64 mm, porting & polish, pemasangan dan seting,” terang Koko Adiyaksa dari SM.

Pengerjaan cukup 2-3 hari, performa yang ditawarkan cukup menggiurkan. Tenaga mencapai 35 dk! “Tapi dengan tambahan knalpot full system, open filter dan jetting kit,” lanjut Koko yang menjabat sebagai kepala bengkel ini.




NGAYUN SPEED (NS)
Piston JE forged 66 mm juga disiapkan bengkel yang berada di Jl. Panjang No. 1A, Kebon Jeruk, Jakbar ini. Tentu untuk mendongkrak kapasitas mesin jadi 282 cc. “Boring bawaan motor diganti biar piston masuk,” terang Asep Supriyadi, mekanik NS.

Pengerjaan yang membutuhkan waktu sekitar 5 hari ini, juga sudah berikut bonus porting & polish cylinder head. Dengan biaya Rp 7 juta, performa dijamin naik drastis, terutama torsi yang lebih ganas di rpm bawah.


SPHINX MOTORSPORT
Bengkel yang berlokasi di Poin Square Lebak Bulus ini, menyiapkan paket bore-up jadi 282 cc. Tepatnya menggunakan piston JE berdiamater 66 mm, lebih besar 4 mm dari standarnya. Menurut Budiman Terianto, biar proses cepat pakai sistem tukar. “Blok standar untuk kami, dan untuk motornya dipasang yang sudah kami siapkan,” terang Budi, sapaannya.

Paket yang dipatok Rp 6 juta ini, juga sudah berikut jasa dan penggantian spuyer untuk menyesuaikan kebutuhan bensin yang meningkat. Oh iya, Budi menyarankan harus ganti knalpot agar maksimal.

MOTOR CITY
Bengkel resmi Kawasaki di Ciputat, Tangsel ini juga menyediakan paket bore-up. “Pakai piston JE 64 mm, jadi tak perlu ganti boring, tinggal dikorter,” terang Andi Agus, kepala mekanik Motor City. Isi silinder jadi 265 cc.

Hal yang paling diutamakan oleh Agus, sapaannya, rasio kompresi wajib diukur dan tak lewat dari 12,8:1 agar tak ngelitik dan awet. Beut jetting ulang, Agus mematok tarif Rp 4,5 juta. Nah biar performa stabil Agus menyarankan ganti radiator besar seharga Rp 1,8 rikjuta. Knalpot juga wajib ganti.




Sphinx Motorsport : 0811-195541

Ngayun Speed : 0856-95947868

Motor City : 021-7419011

Sportisi Motorsport : 021-93969638

Motor Tampil Beda Dengan Airbrush

MotoBike - Teknik airbrush membuat besutan motobikers tampil beda dari yang lain. Gerai yang bernama Blessing Airbrush (BA) sanggup menyulap tampilan tunggangan lebih menawan. Caranya dengan sentuhan spray gun bodi, alhasil kuda besi bisa digambar sesuai motif yang inginkan.

“Motifnya mulai dari grafis, realis, polos, sampai dengan tampilan airbrush buat kontes kita sanggup,” promo Abdul Malik, sang airbrusher BA. Urusan harga BA memasang tarif sesuai tipe motor dan motif. Semisal, cat skutik dan bebek dihargai Rp 1 juta – 2,5 jutaan.

Sementara itu untuk motor batangan atau sport dipatok Rp 3,5 juta bermotif grafis. “Khusus besutan Kawasaki Ninja 250 cc lantaran bidangnya cukup luas, dikenakan Rp 4 juta,” sambung Odank, panggilannya.

Perihal waktu pengerjaan, tergantung dari garapannya. Contohnya pengecatan semiairbursh alias enggak full bisa dikerjakan hanya dua mingguan, dan buat Ninja 250 cc sekitar 1 bulanan. Penasaran, silahkan sambangi gerai Blessing Airbrush.
Blessing Airbrush
Rumah Susun, Blok. A, No. 22, Pelelangan Ikan Muara Angke, Pluit, Jakarta Utara.
telp. 0812-98667668 / 021-68827252.

Soal Variasi Piaggio Paling Siap, Sayangnya Belum Mulai Dijual


Diantara sekian banyak merek skubek non Jepang, bisa dibilang hanya Piaggio dan Vespa yang paling lengkap urusan part dan variasi after market-nya.

Mulai dari helm, windshield, boks bagasi tanbahan, crash bar sampai boncengan buat anak tersedia. Begitu juga dengan produk apparel-nya, dari jaket, t-shirt hingga topi pun ada. Tapi sayang, belum dimaksimalkan!

"Iya sudah banyak sekali konsumen yang menanyakan," buka Sony Budiwasono, Marketing Manager, PT Piaggio Indonesia (PI). Menariknya, yang berminat bukan cuma pemilik Piaggio dan Vespa tapi dari kalangan umum pun tak sedikit yang ikut tertarik.

Lebih lanjut pria yang pernah bekerja di salah satu merek mobil mewah di Indonesia ini menjelaskan bahwa pihaknya sedang melakukan persiapan.

"Kita masih urus administrasinya, sedikit merepotkan karena kita mendatangkannya langsung dari Italia dan Vietnam. Selain itu kita juga masih melakukan riset produk apa saja dan berapa harga yang cocok untuk konsumen di Indonesia," jelasnya panjang lebar.

Meski tidak bisa memberikan kepastian, tapi kemungkinan variasi resmi dari PT PI ini bisa diperoleh tahun depan. (motorplus-online.com)

EZ Ecu, Dua Modul Penipu Pengapian dan Injektor


Yuk, lanjut me-review ragam piggyback untuk sepeda motor injeksi yang banyak beredar di pasar. Kalau sebelumnya sudah menyinggung Power Commander dan Juice Box, sekarang kita lihat EZ Ecu.

Barang dari Taiwan ini memiliki dua modul berbeda fungsi. Satu sebagai piggyback penipu injektor, dan yang lainnya digunakan untuk melakukan remapping pengapian.

"Karena pada dasarnya limiter pada motor injeksi ada dua. Yang pertama limiter pada bahan bakar dari injektor yang dibatasi dan yang kedua limiter ignition atau pengapian," buka Budiman Terianto, owner Spinx Motorsport.

"ECU akan secara otomatis membatasi bensin terlebih dahulu, baru kemudian memutus pengapian di putaran tertentu sebagai limiter," lanjutnya.

Nah, pada EZ Ecu ini ada EZ FI dengan kotak berwarna merah sebagai piggyback yang menipu injektor. Fungsinya mirip Power Commander V. Semprotan dari injektor bisa ditambah atau dikurangi sesuai putaran mesin dan bukaan gas.

Pada EZ FI juga terdapat fitur "low rpm fuel compensation" fungsinya untuk menambahkan atau mengurangi pasokan bensi saat diputaran rendah. Berguna saat deselerasi, mesin masih bisa dibuat lebih basah atau kering meski gas ditutup mendadak.

Sedang EZ TI yang berwarna biru digunakan sebagai piggyback pengapian. Prinsip settingnya mirip seperti piggyback injektor, mapping pengapian juga bisa diatur sesuai putaran mesin dan bukaan gas.

"Dengan EZ TI waktu pengapiannya bisa lebih maju atau mundur, selain itu juga bisa untuk membuka limiter," beber Budiman. Misalnya pada Honda CBR 150R yang putaran mesinnya hanya mentok sampai 11 ribu, bisa melonjak sampai 13 ribu rpm.

Tapi untuk pemasangannya, piggyback pengapian ini harus ditambah dengan crank angle sensor dan sebuah resistor untuk menipu sinyal dari ECU ke koil.  

EZ Ecu ini dijual terpisah, EZ FI dilepas Rp 3,6 jutaan. Sedang EZ TI dijual Rp 2,9. Meski begitu enggak harus pasang keduanya. Kalau piggyback injektor saja dirasa sudah cukup ya enggak perlu pasang piggyback pengapiannya. (motorplus-online.com)

Bertabur Fitur Si Gambot SYM Shark


Salah satu andalan SYM dipasar Indonesia adalah skubek Shark 125. Uniknya varian ini justru tidak bisa ditemui di negara asal SYM, Taiwan. Tapi malah datang dari Vietnam.

Mengusung mesin 125cc satu silinder SOHC, tenaganya lumayan membawa bodi gambotnya. Ukurannya yang besar memang agak menyulitkan untuk pengendara yang punya tinggi badan di bawah 160 cm.

Joknya lebar dan roda berdiameter 16 inci membuat jarak tanah ke jok lumayan jauh. Tapi secara tampilan, Eropa banget kan! Sekilas mirip Honda SH 125i yang dijual di Inggris.

Dijual Rp 16,9 juta (on the road Jakarta), motor yang di Jakarta dipasarkan oleh PT Sentrakarya Ekamegah (Sun Motor) ini mengusung banyak fitur menarik. Yuk dirinci! Mulai dari anak kunci SYM Shark yang dilengkapi dengan remote.


Remote ini berfungsi sebagai alat pembuka jok. Hanya dengan menekan dua tombol secara berbarengan, kunci jok sudah akan langsungterbuka. Remote juga bisa digunakan untuk mencari lokasi parkir. Pencet salah satu tombol maka dengan sendirinya alarm berbunyi.

Oiya untuk membuka jok, selain pakai remote juga bisa dengan memencet tombol di setang sebelah kanan. Sayangnya ruang bagasi yang cukup luas ini enggak dalam. Sehingga helm tidak bisa masuk ke dalam bagasi yang sudah dilengkapi dengan lampu penerangan ini.


Mau isi bensin? silahkan putar kunci kontak ke kiri sambil menekan untuk membuka laci konsol di bawah setang. Dalam laci inilah letak moncong tutup tanki.

Untuk membukanya tekan tombol di kanan dan kiri tutup tanki secara bersamaan. Sedang memasangnya kembali tinggal tekan. Praktis! Tanpa harus turun dari jok.

Pada panel indikator yang terletak di setang, terdapat info lampu sein, lampu jauh, speedometer, fuel meter, oil indikator serta indikator posisi standar samping. Kalau standar samping belum terlipat lampu warna merah akan terus menyala.  (motorplus-online.com)

Piggyback Motor Injeksi, Tipu ECU Perkaya Suplai Bahan Bakar


Era sepeda motor berteknologi injeksi sudah di depan mata. Bahkan saat ini beberapa motor yang dijual masal di tanah air sudah menanggalkan karburator dan menggunakan perangkat pengkabutan bahan bakar elektronik ini.

Yamaha misalnya, punya V-Ixion, sedang Honda hadir dengan Supra X 125 PGM-fi, PCX 125, CBR 250R dan CBR 150R. Kawasaki ada KLX 250S dan supermoto D-Tracker 250.

Perangkat injeksi bahan bakar ini menawarkan banyak keunggulan, seperti kemudahan dalam perawatan. Performanya juga diklaim lebih baik. Sistem elektronik yang bekerja berdasarkan berbagai variable sensor selalu menjaga agar campuran bahan bakar yang masuk ke ruang bakar terus ideal.

Bahkan pada perangkat injeksi tipe close loop seperti yang ada pada Honda CBR 250R, Kawasaki KLX 250S dan D-Tracker 250, secara otomatis semprotan bahan bakar dan udara selalu di sesuaikan dengan kondisi lingkungan.

"Air Fuel Ratio (AFR) atau perbandingan bahan bakar dan udaranya relatif lebih stabil ketimbang karburator," buka Budiman Terianto, Owner Spinx Motorsport.

Tapi, buat sebagian orang banyak yang mengeluhkan kalau injeksi bahan bakar tidak bisa dengan mudah di oprek. Misalnya setelah ganti knalpot jadi repot karena tidak bisa ganti spuyer untuk memperkaya campuran bahan bakar. Pada injeksi solusinya pakai piggyback!

Setting kembali ke laptop, pengaturan persentase penyemprotan bahan bakar dilakukan lewat software khusus dari masing-masing piggyback.
Di kamus bahasa Inggris, piggyback artinya "dukung-dukungan". Sesuai namanya, piggyback mendukung kerja electronic control unit (ECU). ECU berfungsi sebagai pusat kontrol mulai dari pengapian (dengan fungsi mirip CDI) sekaligus mengatur perangkat injeksi bahan bakar.

Lalu bagaimana cara kerjanya? Pastinya mirip mobil. Piggyback ini menipu ECU agar setelah mesin dioprek suplai bahan bakar tetap optimal. "AFR-nya tetap berada pada kondisi normal sekitar 13,5:1," jelas Brahmantio, manager Sportisi Motorsport (SM) yang menjadi distibutor Power Commander, Piggyback keluaran Dynojet.

Seperti mengganti spuyer, kebutuhan bahan bakar yang lebih besar bisa dipenuhi. Tapi jauh lebih baik ketimbang naik spuyer, karena kepresisian peningkatan jumlah bahan bakar yang disemprotkan lebih detail sesuai dengan putaran mesin.

Umumnya, piggyback untuk sepeda motor yang beredar di Indonesia bekerja dengan memanipulasi sinyal injektor. Sinyal dari ECU sebelum ke injektor dialihkan dulu ke piggyback dan diolah ulang.

Jumlah bensin yang disemprotkan, disesuaikan dengan hasil kalkulasi baru. Bisa ditambah atau dikurangi berdasarkan persentase mapping standar ECU. Kalau kekeringan di tambah agar mesin tidak mudah overheat, kalau kelebihan dikurangi agar pembakaran tetap sempurna!

Selain mengatur jumlah semprotan bahan bakar, beberapa merek piggyback juga ada yang bisa mengatur timing pengapian dan menggeser limiter. Fungsinya untuk memajukan atau memundurkan kapan busi memantikan apinya. "Salah satunya EZ ECU," jelas Budiman Terianto yang memasarkan piggyback dari Taiwan ini di Indonesia.

Dalam beberapa hari kedepan, tim motorplus-online.com bakal mengintip lebih dalam perangkat injeksi bahan bakar ini. Pantengin terus ya! (motorplus-online.com)

Harus Pakai Dynamometer Setting Piggyback?


Pada tulisan sebelumnya sudah dijelaskan untuk melakukan setting piggyback memang bepatokan pada air fuel ratio (AFR). Nah, lalu bagaimana caranya menentukan AFR yang dijadikan sebagai patokan?

"Paling gampang pakai dynamometer. Di dyno kan sudah ada AFR meter-nya," ungkap Freddy Gautama dari Ultraspeed Racing yang menggunakan perangkat dynamometer berlabel Dyno Dynamite.

Menurut mekanik muda ini, campuran bahan bakarnya langsung terlihat jelas sesuai dengan putaran mesin dan bukaan gas. "Di rpm berapa terlalu basah atau terlalu kering langsung terlihat," jelasnya.

Sehingga ketika melakukan remapping, mengisi kolom-kolom kompensasi jumlah bahan bakar yang disemprotkan dalam software piggyback, sang tuner sudah memiliki patokan.

Jika terbaca kering, maka tinggal naikkan angka persentase semprotan bensin sedikit demi sedikit. Begitu juga jika terbaca terlalu basah, tinggal kurangi.

Tapi tidak semua mekanik setuju, salah satunya Budiman Terianto, dari Spinx Motorsport. Menurutnya, kondisi di atas dynamometer tidak sesuai dengan kondisi nyata di jalanan.

"Kondisi lingkungannya tidak sama antara di atas dynamometer dengan langsung di jalanan," ungkapnya. Makanya Budiman lebih percaya pada feeling. Sebagai alat bantu, Ia menggunakan AFR portable.

Tapi konsekuensinya jadi sedikit lebih ribet dan lama. Karena umumnya remapping ini diatur tiap 250 sampai 500 rpm dan dalam banyak tahap bukaan gas. Misalnya dari 2%, 5%, 10%, 15%, 20%, 40%, 60%, 80% hingga full throttle atau 100%.

Sebenarnya ada yang lebih praktis lagi, yaitu menggunakan dynamometer yang memiliki fungsi closed-loop control kecepatan atau putaran mesin. Seperti Dynojet yang dimiliki Sportisi Motorsport.

Selain untuk memberikan simulasi beban saat berjalan juga bisa digunakan untuk menahan kecepatan roda atau putaran mesin pada titik tertentu.

Putaran mesin perlu ditahan untuk memudahkan melakukan pengisian kolom-kolom mapping sesuai AFR. "Sehingga lebih presisi dan lebih cepat," promo Brahmantio, manager Sportisi Motorsport (SM) yang menjadi distibutor Power Commander, Piggyback keluaran Dynojet.

Silahkan pilih.. Apapun caranya yang penting performa mesin jadi lebih optimal dengan piggyback. (motorplus-online.com)

Harga Berkisar Rp 3 Jutaan, Bursa Piggyback Motor Injeksi


Kemarin sudah dijelaskan secara sederhana cara kerja piggyback untuk sepeda motor injeksi. Nah, sekarang kita intip produk piggyback apa saja yang ada di pasaran.

Setidaknya ada 6 merek yang sudah lebih dulu eksis di tanah air. Yuk kita lihat satu persatu. Pertama adalah Power Commander V (PC V). Salah satu speedshop yang getol memasarkan piggyback Amerika ini adalah Sportisi Motorsport.

"PC V untuk Honda CBR 250R dijual Rp 3,5 juta sudah dengan dyno dan setting. Kalau moge seperti Kawasaki ZX-6R dijual p 4,5 juta. Untuk Harley-Davidson beda lagi, lebih mahal," beber Koko Adiyaksa, store manager Sportisi Motorsport.

Mau yang lebih hemat? Sportisi Motorsport juga punya satu lagi piggyback yang dijual lebih hemat. "Namanya Dynojet Digital Fuel Controller (DFC), dijual Rp 2,5 juta," lanjutnya.

Merek lainnya adalah Juice Box. Piggyback yang bukan minuman buah ini adalah keluaran Two Brothers Racing dari Amerika juga. Bedanya, Juice Box dilengkapi dengan kemampuan menyimpan 10 mapping semprotan bahan bakar yang berbeda.

"Selain ada 10 map, juga bisa di-adjust lagi secara manual. Ada semacam tombol untuk menggeser mapping sesuai putaran mesin. Di putaran rendah, tengah atau atas," jelas Budiman Terianto, owner Spinx Motorsport.

Juice Box dijual dengan harga Rp 3,6 juta, dan tersedia untuk Kawasaki KLX 250S, Dtracker 250, Honda CBR 250R dan hampir semua motor injeksi lainnya termasuk moge.

Selain Juice Box, Spinx Motorsport juga menjajakan EZ Ecu. Apalagi nih? "Kalau ini ada dua unit. EZ FI untuk remapping bahan bakar dan EZ TI untuk mengubah mapping pengapian. Limiter juga bisa dinaikan," jelas pria bertubuh subur ini. Untuk EZ FI dijual Rp 3,6 juta dan EZ TI dilepas Rp 2,9 juta. 

Satu lagi yang ditawarkan Spinx adalah Bazzaz FI MX. Sama seperti PC V, piggyback ini juga dilengkapi dengan perangkat autotune. "Proses mapping-nya bisa lebih mudah. Kita jual Rp 3,6 juta, sedang autotune-nya dilepas Rp 2,5 juta," tutup Budiman.

Oiya masih ada piggyback hasil pengembangan anak bangsa. Dilabeli Speedspark, piggyback ini bisa mengatur fuel sekaligus pengapian dalam satu modul.

"Dijual Rp 1,75 juta saja. Lebih hemat kan! Bisa untuk Yamaha V-Ixion juga," ungkap Freddy Gautama dari Ultraspeed Racing.
Umumnya semua piggyback ini sudah dijual lengkap dengan kabel instalasi dan software bawaannya. Software yang digunakan untuk melakukan settingan ini harus dibuka lewat PC atau laptop. (motorplus-online.com)  

Keukeuh Pada Chopper Ol skool, Suzuki GSX750!



Julius Rosa alias Mang Use tergolong builder yang ajeg pada aliran chopper ol skool. Semua garapannya selalu disasar ke genre khususnya traditional chop gaya 80-an.

Beberapa karya terdahulu berbasis motor gede Jepangan atau Inggris seperti Yamaha XS 650, Honda NV atau yang cc agak kecil seperti Binter Merzy, tidak terpengaruh tren Jap’s atau brad style seperti yang banyak dilakoni builder Tanah Air.

“Sebenarnya sih fleksibel. Kebetulan saat berbicang dengan klien, ia mempercayakan selera pribadi saya,” elak Mang Use yang punya bendera U53 Kustom Bike, Bandung  ini.

Ia memang tergolong maniak ol skool. Buktinya, saat Deni ‘Hape’ Permana memberikan tantangan merombak GSX 750, Use tetap pada imajinasinya chopper ol skool!

Maklum sudah beberapa kali tampil di  MOTOR Plus dengan karya berbeda-beda. Sedikit evaluasi dari karya Mang Use ini. Dia suka banget menggabungkan gaya skandinavian chop dengan New York style.

Rake diusahakan sama dengan standar pabrikan dengan double down tube merapat ke mesin khas gaya Skandinavian. Sepertinya enggak suka pada rake centang di aliran ini. “Sesuai dengan traffic di Bandung yang semakin padat, saya lebih suka mendekatkan desain ini ke  aliran New Yorker seperti idola saya, almarhum Indian Larry,” jelas  warga Bandung yang berdarah Minang, Sumatera Barat ini.

Menurut Use, rake rapat, ground clearance pendek dan wheelbase yang juga cenderung pendek sangat baik buat estetika motor ini. Bentuk mesin GSX sangat ideal. Cenderung melebar ke kanan dan kiri  sehingga membuatnya makin padat.
“Back bone juga enggak menjulang ke atas agar tidak banyak menyisakan ruang kosong di sektor tengah. Center bone juga rapat hingga riding position ridernya juga ideal. Deni enggak perlu lagi banyak memainkan posisi raiser di setang dan tidak susah payah menjangkaunya,” jelas brother yang sepertinya masih single ini.

Bicara detail, motor ini juga asyik disimak. Ciri khas U53 bisa dilihat dari  kreativitas merancang setang yang menyerupai setang piston. “Model ini sangat fleksibel. Semua bagian dilengkapi baut untuk menyetel posisi paling nyaman. Buat saya bentukannya menarik dan membuat motor tampil lebih elegan,” jelasnya lagi.

Tangki relatif kecil sengaja dirancang agar mesin GSX tampil mendominasi di sektor depan. “Sangat eye cathing kan? Dengan tangki kecil dan setang unik, karakter motor ini makin terlihat, sebagai kuda besi ridiable yang bikin bangga saat diajak nongkrong,” timpal Deni yang bekerja sebagai special event coordinator dari PT Coca Cola ini.

Lanjut ke belakang, ciri traditional chop makin terasa. Romantika jadul dibuat Use dengan fender struts konvensional lewat variasi bentuk mahkota yang mebuat motor ini menarik tapi enggak menjadikan motor ini rame dan lebay.
”Memang harus hati-hati sekali, kalau terlalu banyak bermain variasi takutnya simplisitasnya malah terganggu dan bisa mengurangi keindahannya,” jelas sang builder lagi.

Pamungkas, Jeff Custom Painting memberikan unsur mewah dengan motif flannel aksentuasi gold. Di soal ini mereka tergolong sukses mewujudkan motor impian untuk Deni.

Congratz!  (motorplus-online.com)