Rabu, 12 Oktober 2011

Turun Spek Demi Lawan, Modif Suzuki Satria F-150


Aslinya Suzuki Satria F-150 punya Abdul Hamid Manan dari Pulogebang, Jakarta Timur ini, untuk turun di trek 800 meter. Cuma karena enggak ada lawan, Hari Novrian sang mekanik Hari Motor pun terpaksa turun spek.

“Kebetulan ada lawan yang spek-nya di bawah 800 meter. Hasil negosiasi sepakat jadi 600 meter. Pertama memang kalah karena bocor komporesi di head. Ke-2 malah bisa ninggal jauh motor lawan,” bangga mekanik di Jl. H. Naman, Blok R6, Pondok Kelapa, Jaktim.

Diakui Hari, motor tunggangan Dani Tilil ini tak banyak diubah untuk turun spek. Hanya agar mantap akselarasi tanpa mengurangi performa di top-speed. Seperti kompresi, awalnya 12,5:1 buat trek 600 meter naik jadi 13,5:1. Atu bisa dibilang naik satu poin agar putaran mesin bawah jadi lebih responsif.

"Maklum, trek lebih pendek kudu manjakan akselarasi. Apalagi rasio gigi 1 sampai 6 yang digarap koh Nanang Gunawan dari MCC untuk trek 800 meter masih dipakai. Paling gir ganti dari 16/34 jadi 15/35,” ujar mekanik disapa Uda ini.
Untuk bisa ninggalin rival, motor 250 cc setelah bore up juga naik stroke. Pakai piston Scorpio 70 mm dan stroke 66 mm setelah ganti stang piston RX-Z. Cuma harus geser pen kruk-as 9 mm dengan cara pen kruk-as asli diameter 28 mm diganti jadi 22 mm punya RX-Z. Lalu bekas lubang ditambal daging sambil dibuatkan lubang pen baru.

“Paking atas pakai standar 1 lembar. Paking bawah selain diganjal pelat aluminum 2 cm juga ditambah paking standar 1,5 mm,” ulas bapak dua anak ini.

Gabungan bensol biru, Pertamax dan udara dari karbu NSR SP reamer jadi 32 mm dengan spuyer 135/50. Buka-tutup diatur klep Thunder 125 yang punya ukuran 26 mm (in) dan 23 mm (ex).Diimbangi durasi kem 260 derajat baik untuk klep in maupun out.

Ayo siapa berani?. (www.motorplus-online.com)

Kampas Kopling Suzuki RGR

Komponen vital penentu kemenangan motor garapan Hari Novrian adalah kampas kopling. Tanpa didukung peranti mumpuni ini, tenaga motor hasil pembakaran akan percuma. Lantaran tenaga yang ditransfer tidak sepenuhnya dapat memutar roda belakang.

“Khusus untuk Satria F-150 ini, dipercayakan pada kampas kopling punya Suzuki RGR150. Selain memiliki material lebih kuat, penampang permukaan kampas juga lebih lebar. Risiko kampas selip jauh dari bayangan,” ujar Hari yang mempercayakan knalpot custom Joko Exhaust untuk pipa gas buang.

Dibanding aslinya, jika dipakai untuk balap biasanya tapak kampas gampang lepas. Selain itu umur pakai juga enggak bisa dipakai lebih dari 2 kali turun.

Wah, boros, dong?

Herbie Racer 53, Honda CB100


Nanang El Yaqien punya profesi sebagai model iklan. Makanya nggak heran, dia juga suka mengamati film legendaris khususnya yang berkaitan dunia otomotif. ”Salah satunya VW sakti yang punya roh macam manusia dan jago balapan, Herbie. Replikanya juga dibuat modifikator kita. Tentunya berbentuk mobil,” buka Nanang.

Bahan CB100 jadi modal awal berikut performa mumpuni dengan menaikkan cc menjdi 200cc sesuai karakter Herbie sebagai mobil balap. CB yang masuk kategori motor klasik memang dirasa cocok. ”Konstruksi sasis tubular, single down tube menjadikannya cocok untuk modifiaksi ini,” jelas life members MMC-Outsiders Jakarta ini.

Sebagai pelaksana lapangan, ia menugaskan bengkel intern club berjuluk Aiwiwww Art Shop (AAS) yang digawangi Eko ‘Koi’ Yulianto, bro asli Jogja yang bermukim di Jakarta. Lewat diskusi dengannya dipilih genre modif café racer yang dekat dengan nuansa flat track sport.
“Kaki-kaki motor ini harus mumpuni. Maklum Nanang berkarakter speedy dan doyan turing terutama saat mengunjungi motor chapter kami di Bandung. Untuk itu sok depan-belakang tidak lagi memakai CB tapi diganti Tiger asli di depan dan YSS di belakang. Demi performa juga estetika, lengan ayun dipakai milik Tiger juga,” jelas Eko lagi.

Jarahan bodywork di rumah modifiaksi ini terbilang simpel dan benar-benar menganut café racer klasik. ”Inilah simplisitas untuk gaya modifikasi ini, sasis juga nggak perlu banyak diobrak-abrik seperti halnya chopper. Rake juga dibiarkan tetap seperti semula dan hanya fokus pada rombakan di baju semisal tangki dan bagian jok dan buntut,” jelas Koi.  (motorplus-online.com)

DATA MODIFIKASI
Ban depan : Battlax 120/70
Ban belakang: Battlax 150/70x17
Pelek depan : Tatsuno 2,15x17
Pelek belakang: Tatsuno 3,50x17
AAS : 0813-8311-4849

Pelatuk Klep Roller Bikin Podium Suzuki Smash Titan


Daya tahan jadi kuncian selain power yang besar. Ini yang diterapkan Suzuki Smash Titan 110 tunggangan Ocky Lukman S. saat main di IP 110 Indoprix Seri III, Sirkuit Sentul. Kombinasi itu tidak terlepas dari peran pelatuk kem model roller yang diaplikasi.

Sejatinya pelatuk klep Titan aplikasi model sepatu alias konvensional. Berkat roller rocker arm, Smash Titan bernomor start 86 mampu ke podium setelah menempuh 12 lap lintasan sepanjang 3.965 meter (47.580 km).

Buat mengubah pelatuk jadi model roller, tidak banyak yang dilakukan. “Pelatuk dapat dari Suzuki dan memang diperuntukan untuk Titan. Sehingga penyesuaian hanya di profil kem saja,” ungkap Hasyim Sonedi, mekanik tim Cargloss AHRS IRC Racing Team.

Cara ubah kem Titan dilas pakai argon dan profilnya disesuai kebutuhan pelatuk. Ya, lebih membulat. Durasi juga dibuat ulang. Untuk klep isap (in) durasi bumbungan dibuat jadi 270º. Angka yang sama juga berlaku bagi klep buang (ex).

Lengkapnya, durasi klep isap membuka 30º sebelum TMA (Titik Mati Atas) dan menutup 60º sebelum TMB (Titik Mati Bawah). Sedang klep buang, membuka 60º sebelum TMB dan menutup 30º sebelum TMB.

Paduan durasi ini bikin Lobe Separation Angle (LSA) bermain di 105º. Karakter LSA ini cenderung bermain rata. Artinya, grafik putaran tenaga motor tidak menonjol di satu sisi. Misalnya di putaran bawah saja atau atas.

Meski durasi sama, diakui Hasyim tinggi bumbungan kem dibuat beda. “Ini ditujukan untuk keperluan lift klep. Karena lift klep in dan ex dibuat beda,” buka tunner berumur 30 tahun itu.

Disokong klep diameter 27,8 mm (in) dan 23 mm (ex), lift klep buat klep in dipatok di 9,4 mm. So, pasokan gas bakar jadi lebih deras. Sedang klep ex, hanya bermain di angka 9 mm. Dengan per klep Jepang, katanya sangggup diajak menahan beban tekan hingga 14 ribu rpm.

Masih bermain di sekitar ruang bakar. Piston Izumi diameter 51,5 mm dibikin perbandingan kompresi menjadi 12,5 : 1. “Sengaja tidak ingin terlalu tinggi. Maksudnya biar mesin lebih tahan gesek juga impac,” kata mekanik kelahiran Jogja ini.

Mengimbangi setingan pada engine, pengapian turut dimainkan. Mengaplikasi CDI Vortex, timing magnet dibuat menjadi 11º. Padahal, kalau buat main di trek Kenjeran, Surabaya, timing disetel di 12º. “Sengaja diturunkan untuk mengejar putaran atas. Sentul kan lebih panjang,” bilang Hasyim yang ramah itu.  Sukses ya! (motorplus-online.com)

 DATA MODIFIKASI
Ban depan : IRC 166 90/80-17
Ban belakang : IRC 221 90/80-17
Sok belakang : Yohsimura
Karburator : Mikuni Sudco 24 mm
Knalpot : AHRS
 

Kode Mengenal Di Ban


  
Angka Terdepan

Terkadang kita melihat angka terdepan yang berbeda-beda. Misalnya, angka 90  bahkan di bawah atau di atas angka itu. Angka terdepan dari ukuran ban ini menandakan total lebar ban. Hitungannya, dalam satuan milimeter (mm). Maka, jika 80 itu artinya 80mm lebar tapak ban. Tapak ini, juga tergantung kebutuhan. Misalnya; harian, balap. Bahkan, balap darg atau road race.

Tapi, ada juga ban yang menggunakan angka berbeda. Misalnya, 2,75 atau 3,00. Sebenarnya sama saja. Tapi, kalau 2.75 dihitung dalam satuan inci dengan tinggi ban 100% dari total lebar ban.

Angka Kedua
Dilanjutkan angka kedua. Tapi, biasanya angka ini hanya terdapat di ban yang menggunakan satuan milimeter. Ya, bukan di ban yang pakai satuan inci buat ukurannya. Seperti yang dijelaskan di angka pertama. Angka kedua ini, juga beragam. Misalnya, 60 hingga 90.

Bisa dikatakan, kalau angka ini mewakili dari aspek rasio ban. Misal jika tertera angka 90. Maka, aspek rasio ban adalah 90% dari total lebar ban (mm). Contoh 100/90. Maka lebar ban 100 mm, tingginya 100x(90/100) = 90 mm.

Angka Terakhir
Angka terakhir dari susunan ban, mewakili diameter ban itu sendiri. Misalnya, 90/80-14. Nah, angka 14 ini yang menyatakan lingkar ban untuk disamakan dengan pemakaian pelek. Satuannya, dalam inci.

Ukuran diameter ban dan pelek yang biasa diaplikasi motor mulai dari 8, 10, 12, 14, 16, 17, 18 hingga 21 inci. Tapi, untuk motor umumnya harian seperti skubek alias matik bermain di 12, 14 dan 16 inci. Tipe bebek, 17 inci. Sport, 17 – 18 inci. Trail, mulai dari 16– 21 inci.

Tulisan M/C
Usah bingung jika tertera huruf ini. Ya, ada tulisan M/C. Artinya, bukan pemandu atau pembawa acara, lho. Itu sih Master of Ceremony (MC). Kalau di ban, huruf ini hanya sebagai penanda kalau ban yang dimaksud itu adalah ban yang diperuntukan khusus buat sepeda motor.

Oleh pabrikan, M/C melambangkan tulisan Motorcycle. Yup, khusus buat motor tuh! Bukan buat mobil. Toh kalau buat mobil pun, ukurannya masih kurang besar kan. He..he..he... Kalau ban buat mobil, biasanya bermain di ukuran 185/60-14 hingga diameter lebih dari 20 inci.

Tulisan 43S
Jika tertera angka dan huruf seperti 43S, kombinasi ini mewakili dua makna. Dari angka sendiri, dimaksudkan untuk load index. Artinya, beban maksimum yang diperbolehkan ketika berkendara. Mulai dari 30 hingga 52 biasa diaplikasi.

Jadi 43, mewakili beban maksimum untuk 155 kg. Sedang S, mewakili kecepatan. Ya, kecepatan maksimal yang diperbolehkan ketika berkendara pakai karet bundar ini. Mulai dari B hingga Y. B, 50 km/jam dan Y untuk 300 km/jam. So, S adalah 180 km/jam.

Tulisan Kombinasi 4 Angka
Biasanya, di sidewall alias dinding ban tertulis kombinasi 4 angka. Itu lho, yang seolah terletak di dalam kotak. Nah, lagi-lagi, ini merupakan kombinasi kode. Yaitu, kode produksi alias pembuatan ban. Misalnya, jika tertera paduan angka 3311.

Pabrikan ban, membagi 4 angka itu jadi dua angka terpisah. Ya, dua angka di depan dan dua lagi di belakang. Meski, tidak ada spasi antara angka ini. Nah, angka terdepan mewakili minggu. So, ban itu diproduksi di minggu ke 33. Lalu, dua angka di belakang mewakili tahun pembuatan. 11 alias 2011. Dibaca secara keseluruhan, ban diproduksi minggu ke-33 di tahun 2011.

Simbol Segitiga
Jika diperhatikan detail, di ujung paling luar dinding ban akan ditemukan simbol berbentuk segitiga. Bahkan, simbol ini tidak hanya satu. Bisa lebih, tergantung ukuran ban. Setidaknya, terdapat 6 simbol segitiga yang mengelilingi ban dengan penempatan secara proporsional alias sama rata.

Simbol ini mewakili TWI alias Tread Wear Indicator buat kasih tahu keausan ban. Semakin dekat simbol ke permukaan, tanda ban mulai aus. Selain di dinding, TWI ini juga bisa ditemukan di tapak ban. Yaitu, di sela-sela alur ban. Ada bagian kecil yang menonjol di grove.

Tanda Panah Di Sidewall
Ketika memasang ban, coba perhatikan tanda panah di sidewall. Tanda panah ini, dimaksudkan sebagai arah putaran ban alias rotasi atawa rotation. Arah panah selalu berputar searah jarum jam. Kalau berlawanan arah, itu artinya terbalik pemasangan.

Oh ya! Biasanya, pabrikan juga kasih himbauan jika ban yang diproduksi itu untuk keperluan balap atau harian. Untuk balap, akan diberi tulisan Race Tire ataupun Racing Use Only. Ada juga peruntukan bagi kondisi lintasan. Ya, wet or dry alias basah atau kering! Umumnya ban harian, kombinasi keduanya.

Pilih Turun 3 Step
Ketika memasang ban, coba perhatikan tanda panah di sidewall. Tanda panah ini, dimaksudkan sebagai arah putaran ban alias rotasi atawa rotation. Arah panah selalu berputar searah jarum jam. Kalau berlawanan arah, itu artinya terbalik pemasangan.

Oh ya! Biasanya, pabrikan juga kasih himbauan jika ban yang diproduksi itu untuk keperluan balap atau harian. Untuk balap, akan diberi tulisan Race Tire ataupun Racing Use Only. Ada juga peruntukan bagi kondisi lintasan. Ya, wet or dry alias basah atau kering! Umumnya ban harian, kombinasi keduanya.   (motorplus-online.com)

Komponen Barang Baru Performa Matik



Mengikuti kapasitas silinder
Sehabis libur Lebaran 1432 H, aktivitas dongkrak tenaga motor tentunya bisa dilanjut kembali. Sebab kini banyak bermunculan aneka komponen pendongkrak tenaga yang memang patut en layak dicoba. Kalau pun belum punya duit ato bokek, tentunya bisa dijadikan pengetahuan atau referensi. Komponen untuk mendongkrak power mesin ini banyak berdatangan dari Thailand. Dibawa langsung oleh beberaoa toko variasi atau speedshop yang mengkhusus jual komponen untuk keperluan drag bike atau balap liar. Yuk diintip atau mau langsung dicoba? Silahken...!

Pelatuk Roller plus Kem 3 step
Pelatuk atau rocker arm roller dulu memang hanya dipakai di matik Honda. Macam Honda Vario atau BeAT. Pemilik Yamaha Mio yang masih mengusung pelatuk konvensional mau ikutan pakai punya Blade atau BeAT. Agar lebih ringan gesekan dan power meningkat. Namun harus banyak modifikasi dari papas dudukan pelatuk sampai bikin kem khusus.

Muncul juga rocker arm roller untuk Yamaha Mio, Nouvo atau Jupiter-Z. Waktu itu keluaran TDR dan CLD. Bahkan versi yang terakhir keluar, pelatuk CLD sudah dilengkapi kem namun untuk motor standar. Supaya pemilik bisa pasang sendiri alias tinggak plek aja, gitu...! 

Kini muncul versi terbaru buatan SPS Racing Thailand. “Pilihannya ada 3 stage. Yaitu, untuk klep 28/24, klep 31/25,5 dan 34/30mm,” kabar Miekel Tjahjanto, bos MC Racing yang menjualnya. Saking larisnya ketika dilakukan pemotretan, barangnya tinggal yang stage 1 untuk klep 28/24 itu. Harganya Rp 950 ribu buat stage berapa saja sama.

Enaknya kem sudah menganut spek racing dan memang untuk balapan karena durasinya sudah besar. Bahkan lift kem juga lumayan tinggi. Bisa dilihat dari ukuran diameter pinggang kem 19,5mm dan benjolan kem 27,3mm. Berarti lift bisa dihitung, yaitu 27,3-19,5mm = 7,8 x 1,3 mm = 10,14mm. Sangat tinggi sekali kan?  Angka 1,3 itu pengali dari panjang lengan rocker arm yang panjang sebelah. 

Berminat silakan ke Kebon Jeruk IX, No. 20C, Kota, Jakarta Barat. Telepon (021) 6289637.

Klep standar, siting geser
Head Piston 58 mm
Buat yang ingin andalkan piston 58mm di Yamaha Mio, silakan coba dan boleh lirik kepala silinder yang dijual Kodok Racing dari Jl. Rajawali Selatan, No. 12A, Jakarta Pusat. Meski head yang dibawa langsung dari Thailand ini tetap pakai klep standar (25/22mm), tapi siting klep sudah mengalami pergeseran alias diubah.

Jadi, buat yang main di kelas standaran 58mm di trek lurus malam hari, tinggal langsung pakai. Diameter kubah, dibuat jadi 55mm. Part ini dijual Rp 1,4 juta, “Kalau ingin lebih bagus lagi, kubah bisa diperbesar hingga 58mm. Mantapnya, head ini juga bisa dipakai untuk kem yang aplikasi tinggi lift klep 8 mm tanpa kuatir mentok,” yakin Denny Jonathan yang bisa dikontak di telepon (021) 935-27958.

Perlu sedikit skir
Kem Piston 58 mm
Kalau ingin yang instan, langsung aja ‘colok’ kem ini ke kepala silinder Yamah Mio ente. Jadi, enggak perlu lagi tuh cari-cari durasi bumbungan kem. Kem bermerek SPS ini, memang sudah diseting untuk dukung setingan piston 58mm dengan klep standar. Sayangnya, Denny tidak mau menyebutkan pasti durasi kem Thailand ini.

Tinggi lift klep sudah dibuat maksimal. Ya, karena kem ini memiliki tinggi lift klep 6,2mm. Kalau yang lama, liftnya hanya 6mm. “Angka itu sudah maksimal. Lift enggak bisa ditinggikan lagi. Karena overlap terlalu dekat kalau gak ubah sitting. Baiknya, sebelum pasang, klep disekir sedikit saja. Itu buat hindari klep mentok saat overlap,” jelas Denny yang bilang Rp 350 ribu untuk harga jual kem ini.

Magnet Lebih berat 10 gram ketimbang milik Mio
Magnet Fino
Buat dukung seting sempurna, sobat cobain langsung pakai magnet berkode F5V V ini. Sejatinya, magnet ini milik Yamaha Fino di Thailand. Tapi, ketika dipakai di Yamaha Mio, torsi di putaran bawah jadi bertambah galak.

Performa sudah dibuktikan sendiri, terutama di ajang trek lurus malam hari. Tenaga di rpm bawah lebih bagus. Padahal, bobot magnet Fino hanya 10 gram lebih berat ketimbang Mio di Tanah Air.," buka Denny yang bilang magnet ini cocok dipakai buat trek 500 – 700 meter. Magnet yang dijual berikut sepul ini Rp 1 juta doang, cuy!

So, bisa dikatakan magnet ini cocok buat kelas standaran. Ya, yang kondisi magnet tidak boleh diubah dan mesti terlihat standar pabrik. Ketika proses scrut pun jadi lebih lancar! 

Cocok di Mio 300cc ke atas
CDI Nouvo Bore Up
 Nih, kalau enggak ingin direpotkan atau pusing cari maping terbaik di CDI. Ya, CDI bermerek Zepco dengan kode produksi 1P7-00 ini aslinya milik Yamaha Nouvo di Thailand. Tapi, otak pengapian ini juga bisa dipakai di Yamaha Mio untuk kebutuhan performance. "Cocok banget buat Mio yang sudah bore up sampai 300cc ke atas,” jelas Denny yang mulai beruban.

Mio bore up sebersar itu, tentu banyak dijumpai di ajang drag atau Matic Race. Yup, di kelas FFA tuh. Soal harga jual, hanya dibanderol Rp 850 ribu. Ketika pakai CDI ini, enggak perlu mengubah apa pun di motor. Ya, tinggal pasang aja. Tapi, selain buat Mio, tentu buat Nouvo yang kena sentuhan bore up hingga 300cc juga bisa pakai dong. Mio baru kudu atur kabel.

Paking selembar stroke naik 12mm alias jadi 69,9mm
Kruk As Standaran
Di komunitas balap liar Jakarta sekitarnya, ada yang namanya kelas standaran. Paking blok dan head harus selembar. Boleh curi stroke asalkan paking tetap selembar.

Cara paling enak gunakan kruk as buatan Thailand ini. “Tinggal pasang dengan stroke sudah naik 12mm,” pastik Miekeel Tjahjanto, bos MC Racing yang endut berkacamata.

Kalau standarnya stroke 57,9mm ditambah 12mm bisa mencapai 69,9 mm. Kalau dipadukan dengan piston 70mm, maka kapasitas silnder bisa dihihitung yaitu mencapai 268,8cc atau jadi 270 cc. Dipastikan bisa bejaban asalkan didukung kem dan porting bagus. Lebih penting lagi klep juga harus menggunakan ukuran lebar. Kruk as ini dibanderol Rp 3,5 juta. Lumayan!

Jadi 185cc digenapkan
Bore Up Xeon
Pihak MC Racing juga membawa paket bore up spesial untuk Yamaha Xeon. Bisa dipasang juga untuk V-ixion dan Jupiter MX 135LC.

Paket yang buatan Malaysia ini enaknya sudah menganut model keramik. “Cirinya blok silinder putih doff,” jelas Miekel.

Lebih sip lagi, masih menurut Miekel, sudah dilengkapi dengan piston dengan ukuran besar. Diameter pastinya 63,5mm atau seukuran punya Honda Tiger. Piston ini buatan Hi Speed Thailand. Dengan lubang pen 13mm. 

Kenaikan volume silinder bisa dihitung. Dengan stroke standar Xeon 57,9mm jadinya 183,3cc.

V-ixion dan MX standar dengan stroke yaitu 58,7mm. Maka total kapasitas slinder jadi 186 cc.    (motorplus-online.com)

Makin Deras Makin Imbang Bore Up Karburator



Maksimalkan karbu dengan cara gedein piston skep
Untuk memaksimalkan fungsi karburator, mekanik biasanya mengakali dengan cara seting ulang jarum skep, sekrup udara, jarum pelampung dan ganti spuyer. Bahkan trik paling berat yaitu mereamer karbu alias membesarkan diameter lubang venturi dari ukuran standar.

Sayang langkah reamer karbu masih punya keterbatasan. Lewat dari ukuran yang wajar, bodi karbur rawan bocor. Akibatnya piston skep yang bertugas mengatur debit gas bakar jadi ngaco bekerja. Bahkan kesalahan ini kerap dialami karbu berdiameter piston skep sangat kecil.

Makanya Alif Bowo Sarwono pemilik bengkel bubut Adhi Jaya Tech putar otak untuk maksimalkan kembali fungsi karbu standar. Maksudnya, peranti vital ini bukan cuma bisa direamer tapi juga  bagaimana caranya gedein ukuran piston skep. Istilahnya bore up karbu.

“Sekarang saya sudah coba di karburator Shogun 110. Piston skep yang aslinya cuma 20mm, bisa jadi diameter 24mm. Sehingga diameter venturi yang awalnya 22mm, kini bisa direamer hingga ukuran 24mm tanpa khawatir terjadi kebocoron,” mantap Alif yang idenya hasil konsultasi dengan Waskito Ngubaini alias Merit, tunner asal Jogja.

Lalu untuk melancarkan garapannya tadi, tanpa bermaksud menutup-nutupi idenya Alif mengaku kalau ubahan pada piston skep karbu Shogun 110 andalkan comotan dari piston skep motor lain. Yaitu dari karbu Honda GL-Pro Neo Tech yang kebetulan memiliki piston skep ukuran diameter 24mm.

Adapun cara untuk menggabungkan kedua bagian komponen tadi, dituturkan oleh bapak dua anak ini kuncinya ada pada proses pemotongan. Terutama bangian antara bekas rumah piston skep asli Shogun 110 di bagian atas, dengan rumah skep Honda GL-Pro Neo Tech di bagian bawah. Keduanya harus dipotong dengan tepat agar saat digabungkan kembali benar-benar center.

“Prosesnya memang agak repot dan benar-benar teliti biar enggak miring waktu disatukan. Terutama saat memotong rumah skep Shogun 110 yang posisinya harus lebih lebar ke samping dan ke bawah. Apalagi di bagian bawah lubang venturi terdiri banyak lubang kecil untuk aliran gas bakar waktu idel. Jadi, mesti hati-hati,” lanjut Alif yang mewanti harus sabar jika memang ingin pesan.

Setelah kedua bagian terpisah, langkah berikutnya adalah menyatukan potongan bodi karbu Shogun 110 dengan rumah skep GL-Pro Neo Tech berikut piston dan juga tutupnya.

Piston skep mio bisa sampai diameter 28mm(kiri). Punya RX-King bore up sampai diameter Venturi 30mm
Biar kuat dan nggak gampang bocor, Alif menggunakan lem khusus yang sering digunakan tunner atau mekanik untuk menambal bagian mesin yang bocor atau terlalu banyak dipapas. Seperti buatan Thailand yang tahan panas tapi kuat sampai 2 ton daya rekatnya.

“Lewat bore up karbu, analisis Merit gas bakar yang dipasok bisa lebih banyak dan tetap imbang antara bensin dan udaranya. Sebab bentuk venturi nggak cuma lonjong kalau direamer, tapi lebih bulat karena diameter piston skep juga ikutan gede. Sangat cocok buat motor korek harian,” imbuh Alif yang mematok harga bore up karbu rata-rata Rp 250 ribu tidak termasuk karbu.

Selain karbu Shogun 110, Alif juga sudah lakukan bore up karbu vakum milik skubek Yamaha Mio. Jika awalnya piston skep vakum berdiamter 24mm, kini diganti model piston skep diameter 26mm yang comot dari kepunyaan Yamaha RX-King. Hanya saja, proses ubahan ini terpaksa harus mengganti bagian penutupnya yang model vakum.

Bahkan karbu RX-King yang masih jadi primadona para tunner pun, piston skepnya juga dapat dibore up hingga diameter 30mm (asli 26mm). Cuma caranya nggak menggunakan komponen lain. Melainkan rumah skepnya diganti dengan model sok-sokan dari pipa stainless, berikut piston skep dan tutupnya yang dikenakan biaya terpisah.

“Cuma saran saya, saat melakukan bore up karbu baiknya gunakan komponen yang asli. Sebab bila menggunakan part KW, dikhawatirkan alirang lubangnya enggak presisi yang malah jadi penyebab motor sulit diseting,” ingat Alif yang buka bengkel di Jl. Tole Iskandar Raya, Depok

Berminat..?

PE 28 SAMPAI 34 MM
Ada yang lebih eksterm lagi dilakukan tukang bubut Thailand. Bore up karbu Keihin PE 28 jadi 34mm.  Kenaikan besarnya lubang venturi bisa sampai 6mm.

 Namun untuk piston skep tentu harus menggunakan yang lebih besar. Paling pas dipilih skep dari Yamaha TZM150. Itu lho motor 2-tak keluaran Yamaha.

Saking gedenya main bore up, bodi karburator sampai harus ditambal lagi dengan lem tahan panas. Tentunya supaya tidak bocor.
Gedein Bak Karburator
Gedein piston skep dan lubang venturi bikin aliran gas bakar ke dapur pacu makin deras. Artinya, tempat panampungan bensin sementara di bak karburator mestinya juga mumpuni.

Mungkin buat karbu standar yang berukuran besar enggak ada masalah. Bagaimana dengan karbu kecil yang sudah dimodif agar aliran gas bakar deras. Seperti dilakukan di Shogun?

“Enggak ada masalah. Itu sudah dipikirkan sebelumnya. Biar nggak tekor di rpm tinggi, bak karbu juga dimodifikasi. Dengan membesarkan volume wadah aslinya,” tunjuk Alif yang bisa dikontak di nomor 0815-8585-3509.

Adapun caranya, bak karbu asli diperbesar dengan menambah wadah baru dari bahan aluminium berbentuk tabung. Lalu wadah tadi dipasang di samping kanan-kiri bak yang terlebih dahulu dilubangi sebelum kemudian dilem ulang. Kalau sudah begini, bensin nggak bakal tekor.  (motorplus-online.com)

Bakal Masuk Indonesia Nih, Kawasaki ER-6n 2012!

Salah satu rencana besar Kawasaki di Indonesia adalah meluncurkan beberapa varian motor berkapasitas mesin besar. Setelah moge supersport ZX-6R, Kawasaki masih punya gacoan lain yaitu ER-6n.

Moge naked bermesin 650 cc ini akan diluncurkan di Indonesia tapi menunggu model terbaru. Hal ini diakui pihak Kawasaki disela peluncuran ZX-6R, awal bulan Juli lalu

"Kita maunya dapat versi terbaru. Sama seperti ZX-6R, sedikit mundur agar dapat model versi 2012-nya," ungkap Freddyanto Basuki, Marketing & Advertising Department Head PT Kawasaki Motor Indonesia (KMI).

Nah, belum lama ini Kawasaki di Inggris telah merilis ZX-6R terbaru. Model tahun 2012 ini memiliki beberapa perubahan penampilan. Seperti desain rangka double pipe perimeter style terbaru.

Bodinya, mulai dari tanki hingga cover bodi belakang dan jok terpisah menjadi pembeda. Cover head lamp hingga sepatbor depan dan panel indikator juga mengalami penyegaran.

Mesinnya tetap pakai 4-stroke Parallel Twin dengan kapasita ruang bakar 649 cc. Mesin ini mampu menyemburkan tenaga 72,1 PS di 8.500 rpm. Sedang torsinya mencapai 64 N.m pada 7.000 rpm.

Di Inggris, ER-6n dijual £5700 atau setara Rp 80,6 jutaan. Sedang varian yang dilengkapi ABS dilepas £6100 atau sekitar Rp 86,3 jutaan.

Skubek Injeksi Gacoan Yamaha di 2012, Yamaha Nozza?


Tahun depan, Yamaha dipastikan akan menggelontorkan satu model skubek baru di Indonesia. Bahkan kabarnya skubek ini akan melengkapi line up skubek Yamaha yang sudah ada saat ini.

Beberapa sumber di Yamaha menyebutkan kalau skubek barunya nanti akan mengusung teknologi injeksi bahan bakar dan didesain khusus untuk kaum wanita.

Nah, dua ciri-ciri tadi rasanya ada pada Yamaha Nozza yang sudah lebih dulu mengaspal di Vietnam. Yamaha Nozza ini punya platform tak jauh beda dengan Yamaha Fiore yang pernah digosipkan bakal dijual di Indonesia.

Beberapa waktu yang lalu, tim motorplus-online.com sempat menjajal Yamaha Fiore. Dari mesin hingga fitur-fiturnya dipastikan tak akan jauh berbeda dengan Yamaha Nozza. Klik disini untuk kembali ke sesi first ride Yamaha Fiore.   

Mesin 4 tak satu silinder SOHC 113cc Yamaha Nozza dilengkapi dengan injeksi bahan bakar. Tenaganya diklaim mencapai 5,4 Kw setara dengan Yamaha Mio.

Sedang desainnya, pasti cocok untuk wanita. Bahkan Yamaha di Vietnam juga mendedikasikan Yamaha Nozza untuk wanita. Bisa dilihat dari bentuknya yang anggun dan manis.

Beberapa fiturnya juga cocok untuk wanita. Bagasi di bawah joknya lega, kabarnya helm bisa masuk. Lingkar rodanya yang hanya 12 inci juga memudahkan dalam berkendara.

Makin asik lagi, dek pijakan kaki terasa sangat lega. Begitu juga dengan tanki bahan bakar yang kini ada di balik cover bodi depan. Lebih mudah isi bensin tanpa membuka jok dan turun dari motor.

Harganya, di Vietnam dijual 31,9 VND atau setara Rp 14 jutaan. Benar atau tidak, kita nantikan bersama.

Road Race Tasikmalaya

Tanggal Event : Sabtu, 15 Oktober 2011 07:00 WIB

Tanggal Selesai Event : Minggu, 16 Oktober 2011 18:00 WIB

Kejurda Balap Motor Putaran III IMI Jabar 2011 diadakan di sirkuit Mangkubumi Bukit Peusar, Pasanggrahan, Tasikmalaya. Keterangan lengkap bisa telepon ke 0813-2045-2047

Harga Rp 12 Juta Sudah Injeksi, Honda Spacy Dijual di Vietnam


Seperti kodratnya sebagai produk global, Honda Spacy akhirnya dijual di banyak negara di dunia. Setelah di Eropa dengan nama Vision dan di Jepang berjuluk Dio, skubek ini akhirnya dijual juga di Vietnam.

Di Vietnam, Spacy menggunakan nama Vision. Ada beberapa perbedaan dengan versi Indonesia yang membuat biker lokal pasti ngiler. Secara visual bisa dilihat kalau stripingnya beda.

Pilihan warnanya juga lebih beragam. Di Vietnam ada model berkelir kuning dan cokelat. Selain itu peleknya juga beda, di Indonesia palang lima, sedang di Vietnam palang 6.

Perbedaan mencolok lainnya adalah penggunaan sistem pengkabutan bahan bakar jenis injeksi PGM-Fi. Injeksi bahan bakar ini diklaim Honda membuat Vision makin hemat bahan bakar.

Selain itu, sama seperti di Eropa, Vision juga sudah mengusung perangkat pengereman combi brake. Sekali colek rem depan, rem belakang secara otomatis ikut mengurangi kecepatan.

Harganya dilepas 28,5 juta VND atau setara Rp 12,2 jutaan. Wuih, lebih murah dari versi Indonesia yang dijual Rp 12,5 jutaan tapi lebih lengkap fiturnya.