Minggu, 30 Oktober 2011

Ampuh Tingkatkan Performa!, Komparasi Knalpot Suzuki Titan



Jakarta - Bicara performa Suzuki Smash Titan, untuk jalan harian tergolong yahud. Dari putaran bawah hingga menengah torsi terasa begitu nendang. Untuk stop n go di jalanan padat oke banget deh. Bukti nyata terbaca saat diukur pakai dynamometer.

Torsi tertinggi sudah tercatat di kisaran 4 ribu rpm, tepatnya 10,11 Nm di 4.451 rpm. Grafiknya stabil hingga sekitar 6 ribu rpm, baru setelah itu turun pelan. Mantep kan? Nah di atas itu langsung nyambung power, yang peak-nya sebesar 8,9 dk tercapaidi 7.645 rpm.

Mau bikin lebih yahud? Cara paling mudah comot knalpot aftermarket biar pembuangan lebih lancar. Dan kebetulan di pasaran sudah ada beberapa produsen yang menjajakan, untuk motor berkapasitasmurni 113 cc ini.

Di antaranya kini ada AHRS F4 Hexacone,Stanlee dan SKR. Masing-masing pro duk tentu menjanjikan kenaikan performa. Nah biar tahu seberapa besar pengaruhnya terhadap ‘besutan Sule’ ini, redaksi menguji langsung.

Pengukuran pakai dynamometer Sport Devices V3.3, milik PT Global Motorindo (GM), yang berada di Jl. Letjen Suprapto No. 60 Galur, Jakpus. Biar adil tiap merek mendapat perlakuan sama. Yaitu digeber 5 kali dan diambil hasil terbaik.

Motor yang digunakan kondisinya standar. Jarak tempuh sekitar 700 km, bahan bakar Premium. Bagaimana hasilnya?Seberapa besar kenaikan dan gimana karakter masing-masing knalpot? Simak terus!

SKR

Rancangan Misjaya yang punya gerai di Jl. Raden Patah No. 90, Pasar Lembang, Ciledug, Tangerang. Leher tersusun dalam 3 tingkat diameter pipa dari besi yang dilapispernis. Lekukan setelah cylinder head tergolong paling landai.
Silencer-nya pakai pipa aluminium dengan end muffler berbentuk kerucut mirip terompet. Kendati terisi glasswool, suara masih tergolong paling nyaring. Untuk menebusnyacukup dengan uang Rp 150 ribu.

Setelah terpasang, SKR mampu mengoreksitenaga jadi 9 dk di 7.677 rpm. Atau naik 0,1 dk. Sayang torsi malah turun jadi 10,01 Nm/4.314 rpm. Karakternya terlihat jelas baik torsi maupun tenaga baru bagus di atas 6.500 rpm. Di bawah itu malah di bawah standar.

Artinya untuk harian masih lebih bagus standar. SKR cocoknya untuk yang mementingkanputaran menengah ke atas. Misal jalan keluar kota yang jarang turun gas.

AHRS F4 Hexacone

Andalan Asep Hendro, juragan AHRS yang punya workshop di Jl. Tole Iskandar No. 162, Depok, Jabar. Leher tersusun 2 tingkat yang dikrom. Sementara silencer berbentuk oval dengan end muffler belah ketupat, dicat kombinasi hitam dan warna ala titanium.
Silencer dan leher dapat dipasang atau lepas secara mudah, lantaran tersambung secara slip-on yang diperkuat 2 per. Suara yang diredam glasswool cukup nyaman di telinga. Bila tertarik siapkan dana Rp 350 ribu.

Jika sudah dipasang, tenaga meningkat jadi 9,2 dk di putaran 7.339 rpm, sementara torsi jadi 10,72 Nm/5.132 rpm. Terjadi kenaikan 0,3 dk dan 0,61 Nm. Karakter tenagamaupun torsi terlihat dari bawah sampai atas selalu di atas standar, artinya enak untuk semua kondisi jalan.

Stanlee

Kontestan terakhir hasil desain Andri, pemilik bengkel yang mangkal di Jl. Joglo Raya No. 230, Jakbar. Sesuai labelnya, bahan keseluruhan dari stainless steel. Makanya mengilap dan tahan karat. Leher tersusun dalam 3 tingkat. Silencer termasuk paling panjang dan besar berbentuk segiempat asimetris, bisa memuat glasswool banyak. Suara tergolongpaling lembut. Cocok bagi yang masih sering keluar-masuk gang kecil. Harganya dipatok Rp 400 ribu.
Setelah terpasang pada motor dan diukur ulang, hasilnya menunjukkan tenaga 9,3 dk/7.643 rpm, sedang torsi 11,03 Nm/4.332 rpm. Ada peningkatan sebesar 0,4 dk dan 0,92 Nm. Karakternya unik, mengentakdi putaran bawah, sedikit menurun di tengah, lalu naik lagi 7.500 rpm.

Kesimpulan

Penggunaan knalpot aftermarket bisa meningkatkan performa Smash Titan. Menjadikan tunggangan ‘Sule Prikitiuw’ ini makin gampang ngacir. Masing-masing punya karakter berbeda yang bisa disesuaikankebutuhan.

Jika ingin performa lebih maksimal, Arry Prestiawan, mekanik GM punya saran. “Naikin saja pilot jet satu step, pasti lebih enak lagi,” papar mekanik yang di dunia balap tenar dengan nama Kuro ini.

Prikitiuw.... (motorplus.otomotifnet.com)

 Data performa
 Merek  Tenaga  Torsi
 Standar  8,9 dk/7.645 rpm  10,11 Nm/4.451 rpm
 SKR  9 dk/7.677 rpm  10,01 Nm/4.314 rpm
 AHRS F4  9,2 dk/7.339 rpm   10,72 Nm/5.132 rpm 
 Stanlee  9,3 dk/7.643 rpm  11,03 Nm/4.332 rpm

Komparasi Knalpot Standar Racing VS Standar di Mesin Skubek Standar

 

Kalau masih aplikasi engine standar, bisa lirik saluran buang model standar racing. Seperti yang sudah dibahas beberapa waktu lalu. Selain itu, modelnya yang juga tetap menyerupai tampilan knalpot standar bawaan pabrik. Misalnya, produk merek AHRS.

Knalpot yang punya tipe Silent High Power ini juga bisa ditempelkan cover knalpot standar. Jadi tampilannya, bisa menipu siapa yang melihat. Tapi, dari harga jual yang Rp 450 ribu, apa yang bisa diberikan? Seberapa besar peningkatan power bisa didapat?

Pengetesan dilakukan untuk jawab rasa penasaran itu. Motor tes, ambil Honda Scoopy yang punya mesin dan knalpot serupa Honda BeAT. Tes dilakukan di atas mesin dynotest milik workshop Ultraspeed di Jl. H Mencong, Ciledug, Tangerang.

Sebagai tolak ukur, tes pertama pakai exhaust standar. Biar afdal, dilakukan tiga kali runing buat mencari hasil terbaik yang bisa didapat. Terbukti, Scoopy yang berbahan bakar Premiun dan mesin standar itu mencetak angka 7,216 dk/7.321 rpm. Sedang torsi yang diraih, bermain di angka 7,031 Nm/6.950 rpm.

Kelar knalpot standar, kini giliran knalpot standar racing AHRS. Setelan udara di karburator juga diseting ulang. Tidak disangka, kenaikan power yang diberikan tergolong besar untuk saluran buang produksi AHRS ini.

Dari beberapa kali runing, tenaga skubek retro ini bis tembus hingga 8,493 dk/8.870 rpm. Itu artinya, terjadi peningkatan power 1,27 dk. Wah, angka yang cukup fantastis hanya dengan mengganti exhaust. Juga hampir setara dengan melakukan penggantian kem atawa noken as tuh.

 Power naik cukup drastis
Tapi, kenaikan power ini terjadi dengan rpm yang lebih tinggi ketimbang knalpot STD alias standar ya. Butuh putaran 1.549 rpm lebih tinggi untuk bisa mencapai tenaga tambahan itu.

Memang, ketika dipakai pun terasa sekali kalau power baru mau meledak ketika putaran mesin sudah menyentuh lebih dari 7.000 rpm. Tapi, peningkatannya bagai pakai turbo. Artinya, cepat sekali.

Mungkin kondisi ini karena knalpot standar racing itu juga sudah semi free flow. Jadi, power putaran bawah sedikit berkurang. Terlihat dari torsi dihasilkan.

Torsi awal dengan knalpot standar yang bermain di 7,031 Nm/6.950 rpm. Ketika pakai Silent High Power, menjadi 7,031 Nm/7.6.900 rpm. Kalau dilihat dari angka, putaran  lebih tinggi! Tapi, menggila di putaran atas!

Ayo, gas pol!

Tetap Harus Seting Udara

Selama ini, tidak jarang dari sobat yang pasang knalpot racing lalu langsung ngacir. Iya, tanpa melakukan seting setelan udara pada karburator. Padahal, belum tentu itu power maksimal yang bisa diberikan.


 Kurang maksimal tanpa seting ulang
Pengukuran coba dilakukan. Tanpa seting udara, power Scoopy yang seharusnya bisa melonjak ke 8,493 dk malah turun bermain di 8,226 dk. Torsi juga mentok di 6,690 Nm. Jadi, setelah ganti knalpot, jangan lupa  seting udara juga  agar hasil lebih maksimal. Lumayan tuh bedanya!      (motorplus-online.com)

Komparasi Pewangi Helm, Antara Water Base Dan Foan


Jakarta - Perawatan helm bukan hanya bagian luar saja Bray, bagian dalam pun penting demi kenyamanan saat berkendara. Walau di Jakarta sudah banyak bermunculan jasa cuci helm, tapi hal itu masih kurang praktis, karena proses pencucian yang lumayan lama. Cara yang paling simpel tentu pakai pewangi atau pengusir bau pada busa helm yang disebut helmet spray (HS).

 Dengan HS sangat mudah, tinggal disemprotkan ke dalam helm, didiamkan sebentar, pasti baunya  akan hilang. Tapi, sebaiknya hati-hati saat memilih HS, karena cairan itu mengandung bahan dasar kimia.

“Yang namanya kimia gak selalu bersahabat sama kulit kepala dan muka. Jadi sebaiknya pemakaian HS jangan terlalu sering, cukup sebulan sekali,” anjur Agus Hermawan, penggawang web store helm terlengkap Indonesia; www.juraganhelm.com.

Lebih jauh dijelaskan, “Kalau terlalu sering disemprotkan, kepala rider bisa jadi berketombe bahkan infeksi pada kulit kepala, sifat cairan HS tentu tak boleh mengendap dan mengandung gas. Dengan kata lain, cairan HS harus cepat menguap dan tidak menyisakan cairan sedikitpun,” ujar Erwin, Product Head dari Be Clean.

Di pasaran ada beberapa merek seperti Be Clean, MTR, Carrera, Adler, dan Magnum, untuk label Be Clean terdapat dua pilihan aroma. Nah, untuk mengetahui seberapa cepat cairan pewangi helm ini menguap, dengan cara disemprotkan ke kertas dengan jarak 10 cm dan diangin-anginkan, maka akan diketahui lebih cepat mana pewangi ini tidak mengendap. Alat hitungnya, digunakan stopwatch.

Jarak Aman 10 sampai 15 cm saat menyemprotkan pewangi helm ke dalam helm (kiri). Pengetesan pada kertas juga sama jaraknya dari botol ke medianya (kanan).

Hasil Pengetesan

Label Magnum terbilang paling cepat menguap, hanya butuh waktu 30 detik, Be Clean butuh waktu penguapan 1 menit 26 detik di posisi dua. Urutan ketiga Adler 2 menit 38 detik dan Carrera keempat memakan waktu 3 menit 37 detik, sedang MTR terakhir 4 menit 52 detik. “Memang perlu waktu agak lama untuk bisa menguap. Itu dikarenakan cairan yang disemprotkan berupa busa atau foam. Berbeda dengan produk lain yang lebih dominan dengan berbahan dasar alkohol atau water base,” ucapnya. (motor.otomotifnet.com)

 Hasil Test   
 Merek  Harga  KeadaanLembab   Keadaan Kering
 Magnum  Rp 15-16 ribu  15 detik  30 detik
 Be Clean  Rp 10-12 ribu  3 detik  1,26 menit
 Adler  Rp 10-12 ribu  1,45 menit  2,38 menit
 Carrera  Rp 10-12 ribu  1,27 menit  3,37 menit
 MTR  Rp 15-16 ribu  2,21 menit  4,52 menit

Tes Karbu Konvensional Vs Vakum Mana Lebih Irit?



 Beda sistem, selisih 6 Km
Tidak sedikit anggapan kalau karburator vakum tentu lebih boros bahan bakar ketimbang karbu tipe konvensional. Itu karena bukaan skep di sistem pengabut bahan bakar itu berdasar kinerja pengisapan mesin. Jadi, bukan karena tarikan tali gas yang mengangkat botol skep.

 Demi menjawab anggapan itu, MOTOR Plus coba lakukan pengetesan. Tentu buat membuktikan, apakah anggapan itu tidak hanya sebatas asumsi. Tapi, memang berdasar hasil tes.

Uji coba dilakukan di Yamaha Mio. Skubek ini, tak hanya disukai wanita. Tapi, para penyuka akselerasi juga. Selain itu, buat pilihan karburator pengganti juga lebih banyak pilihannya.

Standarnya, Mio mengadopsi karbu Keihin NCV24. Dari kode part, terpantau jelas kalau karbu ini memiliki venturi 24 mm. Pilihan komponen aftermarket yang punya diameter sama, setidaknya ada dua pilihan. Yaitu, Mikuni TM24 mm dan juga Keihin PE24 mm.

Biar lebih spesifik, MOTOR Plus mengambil Keihin PE24 sebagai bahan tes. Karena dilihat dari banyaknya tunner atau penyuka adu kebut yang lebih banyak aplikasi karbu ini. Soal harga PE juga lebih murah ketimbang Mikuni. PE, dijual sekitar Rp 600 ribuan.

Memakai Yamaha Mio milik Kaper lansiran 2008, pertama kali dilakukan tes memakai karburator standar. Wadah bahan bakar, tidak lagi mengandalkan tangki bawaan motor.

Gantinya, Pertamax Plus 100 ml yang diisikan ke tabung infus yang slangnya dihubungkan ke karburator. Tapi sebelumnya, bensin yang tersisa di karburator dibuang lebih dulu. Main-jet dan pilot-jet, tetap standar. Yaitu, 110/ 38.

 Spuyer standar bawaan(kiri). Pasang Keihin PE gak perlu ubahan(kanan)
Setelah siap, motor diajak berjalan. Kecepatan lebih banyak konstan bermain di angka 40-50 km/jam sesuai kondisi lalu lintas yang ramai lancar. Ternyata dari 100 ml yang dipakai, Mio mampu menempuh jarak 4 km. Jika diambil perbandingan, pakai karbu standar maka satu liter Pertamax Plus mampu membuat Mio berlari hingga 40 km.

Kini, giliran karbu konvensional. Main-jet dan pilot-jet, sesuai kondisi jual karbu di pasaran. Yaitu, 115/ 38. Dengan metode dan perlakuan yang sama, Mio kembali diajak berkeliling. Ini sesuai setingan permintaan mesin juga.

Kecepatan pun, tidak berubah. Konstan di 40–50 km/jam. Tapi, ini kali skubek Yamaha itu tidak mampu berjalan seperti ketika aplikasi karbu standar. Jarak 3,4 km merupakan jarak terjauh yang bisa dicapai ketika aplikasi Keihin PE24.

Jika dihitung-hitung lagi, untuk satu liter Pertamax Plus hanya mampu membuat Mio berjalan hingga 34 km. Jelas sudah perbandingannya. Keduanya, memiliki selisih 6 km. Pakai karburator vakum, memang sedikit lebih irit ketimbang pakai karbu konvensional.

Tapi selama jajal, akselerasi yang diberikan karbu konvensional terasa lebih responsif ketimbang standar. Grip gas dibuka spontan, pacuan lansung berlari! Biar lebih mantap dan terukur, next kita lakukan adu power dong.  (motorplus-online.com)

Ban Harian Itu Banyak Coakan Kembangan



Ciri ban harian, banyak groove untuk segala kondisi
Ban mempunyai pola kembangan alias coakan. Pola yang disebut pabrikan karet bundar disebut groove itu menentukan kekuatan si karet bundar mencengkram jalan, baik itu aspal atau beton. Groove di ban ini juga menentukan peruntukannya.

Soal pola kembangan ban bukan cuma sekali ditulis di MOTOR Plus. Sebab, begitu banyak model coakan di ban. Yang jelas, mayoritas kembangan tadi, apapun gayanya, dipersiapkan untuk segala kondisi jalan.

"Soal beragamnya model groove, selama tidak ada keterangan di dinding ban, bahwa itu buat balap, ban slick, ban basah atau wet tire, itu berarti ban disiapkan untuk semua kondisi jalan," jelas Dodiyanto, dari divisi Marketing New Product Development PT Gajah Tunggal (GT), produsen ban motor IRC.

Kebetulan PT GT baru merilis ban dengan pola-pola groove yang bertema fesyen alias gaul dengan merek baru, Zeneos. "Ini ban gaya modern. Groove-nya stylish dan atraktif. Mengikuti semangat biker yang gaul. Tentu tetap menjaga mutu performa dan safety," lanjut pria asal Sumatera Barat itu.

Pegangan buat biker, meski groove beragam dan banyak produsen, mereka tetap kudu penuhi banyak aturan untuk membuatnya. Contoh, Standar Nasional Indonesia (SNI), atau Japan International Standard, atau juga E-Mark menurut standar Eropa. Standarisasi internasional lainnya, semisal JATMA dan ETRTO.

Toh pattern nggak dibikin sekadar gaya atau ciri suatu merek. Juga bukan semata peruntukannya. Kembangan bukan kembang setaman, apalagi kembang yang di vas.

"Pola groove tadi dibikin  untuk membantu cengkraman ban, baik saat pengereman atau akselerasi," bilang Dwijono Priatmadi alias DJ, Technical Support PT Suryaraya Rubberindo Industries (SRI), produsen FDR.

Untuk pemahaman standar, ban harian ini bisa dicirikan dengan kembangan yang lebih banyak. "Ini untuk mengakomodasi segala kondisi jalan. Berpasir, berair, kering, aspal, beton, keriting atau mulus," ujar Dwijoyo lagi.

Ban untuk kepentingan balap, biasanya punya pola coakan yang beda juga. Pastinya untuk menambah kuat gigitannya ke lintasan. Nah, seperti kita tau, saat kering pakai ban dengan coakan yang minim bahkan tanpa coakan alias slick. Sementara, saat basah, pakai yang banyak kembangannya.

Belah Tengah Itu Di Depan!


Mungkin ada yang belum sadar, kembangan ban depan dan belakang itu ada perbedaannya. Menurut Dwijono Priatmadi, itu karena beda peruntukan. "Karena ban depan bertugas untuk mengarahkan, jadi ada coakan di garis tengahnya.

Toh  itu bukan keharusan. Hanya salah satu ciri. Karena tidak semua ban depan pakai coakan tengah. "Biasanya, kalo coakan kiri-kanannya sudah ramai, tidak perlu lagi groove tengah," urai pria akrab disapa Di-Je.

Sekali lagi, "Fungsi groove di tengah tadi untuk mengarahkan dan membantu pengereman. Selain tentunya membantu membuang air jika melintasi jalan basah," timpal Dodiyanto.

Lebih penting lagi, mana yang terbaik bisa membuang air. Sekali lagi Yulfahmi menegaskan, sebetulnya yang paling bagus adalah ban orisinal bawaan motor. "Sebab sudah diperhitungkan dengan berat dan power motor. Baik diameter mau pun lebar tapak sudah disesuaikan kebutuhan," terang pria akrab disapa Yul itu.

Jika kembangan mirip, tinggal lihat ukuran lebar untuk pastikan itu ban depan atau belakang.  (motorplus-online.com)


Motor Listrik Tanpa Peredam Kaki, M2



Kaki-kaki kaku seperti roda delman
Dari satu sisi, guratan gambar desain motor konsep yang ditawarkan Pedro Marcondes sangat menarik. Apalagi konsepnya untuk motor balap bertenaga listrik. Baterenya mudah dibongkar-pasang jika harus ikut kejuaraan enduro.

Penampilan motor berjuluk M2 ini sejati ala kuda besi balap jalanan. Bodinya atletis. Tarikan garis lurus yang kaku dan runcing menunjukkan sisi simpel dan aerodinamis.

Jika ditengok, karya Marcondes menarik di bagian kaki-kakinya yang seperti roda delman alias dokar. Dua roda ala casting wheel, tapi mirip spokes wheel. Sebab banyak jerujinya.

Soal desain peredam kejut depan, fork terlihat kaku. Mirip fork girder. Tapi, tak tampak tabung oli atau gas dan per sebagai peredam kejutan.

Kaki belakang pun begitu. Desain lengan ayun yang terdiri dari tiga lapis besi kotak amat kokoh. Tapi, lagi-lagi tidak terlihat komponen sokbreker antara lengan ayun dan rangka M2.

Andalan motor konsep Marcondes adalah pemisahan 6 sel baterainya. Dengan bodi simpel, keenam sel baterai mudah ditarik keluar dari kedua sisi. Biar gampang ganti baterai.  (www.motorplus-online.com) 

Saudara Jauh Suzuki Thunder 125, Haojue HJ150-9


Ternyata motor asal China, Haojue HJ150-9 ini punya cerita yang enggak jauh dari pabrikan Jepang, Suzuki. Di China, Suzuki dirakit oleh Changzhou Haojue Suzuki Motorcycle Co., LTD, sebuah perusahaan gabungan Suzuki dengan perusahaan lokal.

Selain dijual pakai nama Suzuki, ada juga varian yang di luncurkan ke pasaran China dengan merek Haojue. Nah, khusus Haojue ini salah satu model yang baru tahun ini diperkenalkan adalah Haojue HJ150-9.

Secara dimensi dan platform-nya mirip Thunder 125, tapi yang ini nampak lebih sporty. Bodinya di hiasi sudut-sudut tajam. Mulai dari shourld di tanki yang mirip Yamaha New Scorpio Z hingga bagian buntutnya yang meruncing.

Mesinnya, 150cc satu silinder berpendingin udara. Mesin ini diyakini memiliki tenaga hingga 8,4 kW di 8.000 rpm. Sedang torsinya 11,3 Nm pada 6.000 rpm.

Teknologinya enggak juga lumayan, meski SOHC dan hanya 2 klep tapi sudah dilengkapi dengan roller rocker arm dan memiliki balancer di kruk as-nya.

Kelengkapan lainnya seperti speedometer juga sudah digital. Diskbrake di roda depan dan pelek palang depan-belakang. Harusnya desain ini yang dipakai Suzuki Thunder 125 baru ya? (motorplus-online.com)

Motor Adventure Berwajah Ninja 250R, Kawasaki KLR 650


Kawasaki memiliki varian trail enduro berjuluk KLR 650. Dan uniknya motor ini memiliki fairing dan batok lampu yang sepintas mirip dengan sport bike Ninja 250R yang beredar di Tanah Air. 

Tentu peruntukannya sebagai motor penjelajah nan tangguh membuat Kawasaki mengandalkan mesin dan sasis yang jauh berbeda dari Ninja 250R.

Dari tampilan, bodi samping KLR 650 memiliki airscoop besar di bawah tangki 22 liternya, serta bodi ala trail dengan pelindung knalpot di belakang. Bahkan, setang KLR 650 juga diberi pelindung, seperti  bagian bawah mesin yang memakai engine guard khas motor off road.

Kesan motor penjelajah juga tampak dari kombinasi ban kembang tahu berukuran 90/90- 21 (depan) dan 130/80- 17 (belakang). Ada pula pemakaian suspensi teleskopik panjang di depan dan monoshock di belakang.

Sedangkan urusan sumber tenaga, KLR 650 mengandalkan mesin tipe single silinder pendingin air bervolume 651 cc. Mesin yang dilengkapi sistem karburator Keihin CVK 40 mm, dan transmisi 5-speed berkopling basah ini dapat menyembur daya hingga 20,4 dk.

Tenaganya kok kecil? Eits, jangan anggap remeh. Tengok dulu torsinya yang menyentuh angka 40 Nm, atau dua kali lipat Ninja 250R yang bertenaga 30 dk. Oiya, motor ini diklaim cukup irit di kelasnya, sebab dengan 1 liter bensin dapat dipakai menjelajah sejauh 24 km.

Urusan harga, Kawasaki Kanada membanderol KLR 650 sekitar Rp 60 jutaan. Dan asiknya, motor berbobot 196 kg ini memiliki garansi hingga 12.000 km. (motorplus-online.com)

Riders in shock after Simoncelli death

 

The death of Italian Marco Simoncelli at the Malaysian GP on Sunday left motor sport in a state of shock for a second consecutive weekend. Simoncelli crashed after losing control of his bike on the second lap of the circuit in Sepang and appeared to be hit by Colin Edwards and then Valentino Rossi as he slid across the track.

The 24-year-old Gresini Honda rider's helmet came off in the collision and he was taken to the medical centre for treatment, but he was declared dead at 1656 local time.
Organisers cancelled the race as soon as the extent of Simoncelli's injuries became apparent.
Simoncelli's death comes a week after British racing driver Dan Wheldon, a two-time Indy 500 race winner, was killed in a 15-car pile-up at the Las Vegas Motor Speedway.
Spanish rider Dani Pedrosa had a dispute with fellow factory Honda rider Simoncelli earlier this season, but news of his rival's death left last season's championship runner-up reeling.
Repsol Honda's Pedrosa said: "In a tragedy like this there is not much to say. I just want to give my condolences to his family and all the people who love him. I've been with his father and all we could do was to hug, nothing else matters.
"It was a fatal accident and everybody in the paddock remains in shock.
"Many times we ourselves forget how dangerous this sport can be and when you lose people on the way nothing has any meaning. It's clear that we all do what we like, what we love, but on days like today nothing matters."
Newly-crowned MotoGP champion Casey Stoner added: "I'm so shocked and saddened by the loss of Marco. When things like this happen it reminds you how precious life is, it makes me feel sick inside.
"All I can say is how sorry I am for Marco's whole family I can't imagine what they are all going through and our thoughts and wishes are with them at this time. I hope they all stay close and pull through this tragedy together."
Simoncelli's compatriot and Repsol Honda rider Andrea Dovizioso said: "I watched the images and I'm shocked: in a race you fight and push hard and disaster is often around the corner.
"Marco was a strong rider and he always pushed hard. We raced together since we were kids, I saw him always pushing to the maximum, he crashed many times, but without major injuries, he was seemed invincible. What happened today seems impossible."
Simoncelli, who won the 250cc world championship in 2008, clinching the crown in Sepang, stepped up to MotoGP in 2010 and he finished eighth overall last season.
His death was the first fatality in MotoGP since Japan's Daijiro Katoh died from his injuries sustained at the 2003 Japanese Grand Prix.
Speaking at a press conference following today's tragedy, medical director Dr Michele Macchiagodena said of Simoncelli: "Because of the crash he had during the race, in which he was hit by other riders, he suffered a very serious trauma to the head, to the neck and the chest.
"When our medical staff got to him he was unconscious. In the ambulance because there was a cardiac arrest they started CPR (cardiac pulmonary resuscitation).
"Immediately in the medical centre, with the help also of the doctor of our staff at the Clinica Mobile and local doctors, he was intubated and it was possible to take off some blood from the thorax.
"The CPR was continued for 45 minutes because we tried to help him for as long as we thought it was possible. Unfortunately it was not possible to help him and at 16:56 (local time) we had to declare he was dead."
Macchiagodena also confirmed that Edwards had suffered a dislocated shoulder in the crash but that it had been reset under anaesthesia and the American was "fine".
When asked about Simoncelli's helmet coming off, race director Paul Butler said at the press conference: "I think if I may reply, that will be for another occasion. Quite clearly the consequences and circumstances surrounding the accident will be thoroughly investigated."
Tributes poured in for Simoncelli from both MotoGP and the wider world of motorsport.
Formula One driver Mark Webber wrote on Twitter: "R.I.P Marco A special talent that will be missed... Thinking of your loved ones, and all the motogp paddock..mark."
Briton's Jenson Button wrote on his Twitter account: "R.I.P Marco... Such an exciting talent lost. My thoughts are with his family, friends and everyone involved in MotoGP. Motorsport can be so cruel..."
British MotoGP rider Cal Crutchlow added on Twitter: "RIP Marco Simoncelli ! A great rider and all round nice guy. My thoughts are with all his family & friends. I will never forget today."

Tributes flow for Marco Simoncelli


The Italian media has paid tribute to MotoGP star Marco Simoncelli following his fatal crash yesterday in the Malaysian race.
The 24-year-old - nicknamed Sic - lost control of his Honda at turn 11 and swerved across the track, straight into the path of American rider Colin Edwards and compatriot Valentino Rossi.
Simoncelli's helmet came off in the collision and he was taken to the medical centre where he was declared dead.
A photograph of the Italian on his motorbike covers the front page of Gazzetta dello Sport with the headline: "Sic 1987-2011."
Gazzetta's editorial describes the pain felt by everyone who knew Simoncelli.
The Italian's death was the first fatality in the MotoGP since Japan's Daijiro Katoh died from injuries sustained at the 2003 Japanese Grand Prix.
Coriere dello Sport has a photograph of Simoncelli with the headline: "Ciao Great Marco.
"Tragedy in Sepang. Simoncelli dies, a true champion but especially a wonderful man that will be missed by everyone."
Tuttosport focuses on Simoncelli's passion for the sport that took his life.
The Turin-based sports newspaper also leads with Simoncelli's death with the headline: "Sic love does not die."
National newspaper La Repubblica has a photograph of the accident on the front page followed by a caption which reads: "Moto shock, Simoncelli dies on the track."
The article adds: "Marco never liked losing, he always risked at the final turn."
La Repubblica's editorial also describes the risk taken by riders in the sport.
It reads: "Fractured vertebrae, a sign of a wheel on his neck, a heart that goes into shock, injuries to his head and thorax.
"That's how a MotoGP rider dies: run over by his sport brothers, by his most loved rider (Rossi), on a Sunday morning in which the rest of the world was sleeping."
Il Messagero newspaper also shows images of the accident on the front page.
"Tragedy on the track. Simoncelli dies. Valentino cries "he was like a brother to me".
The newspaper highlights Rossi's pain in the tragedy.
"Rossi's sense of blame. A friend of Valentino, Simoncelli finished underneath his wheels.
"But Rossi is not at fault. Simoncelli died because of electronics."
The newspapers suggests a technical fault may have contributed to the accident.
Simoncelli's crash will be investigated.

Simoncelli laid to rest in Coriano


Marco Simoncelli was laid to rest on Thursday in Coriano, the village where he was born and lived.
The Italian MotoGP rider died on Sunday after suffering fatal wounds during a crash on the Sepang track at the Malaysia event.
Simoncelli lost control of his Honda at turn 11 and swerved across the track, straight into the path of compatriot Valentino Rossi and American rider Colin Edwards.
More than 20,000 fans paid their respects yesterday, filing past his coffin at the Coriano Theatre.
Large crowds gathered outside the church in Coriano where the funeral was held to bid farewell to the 24-year-old - nicknamed Sic.
Members of the motorsports world, family and friends were present at the funeral while thousands watched it on national television, including those who saw it on big screens set up in Coriano's village square.
Among those present at the service was his close friend and seven-time world champion Rossi, Spanish rider Jorge Lorenzo as well as Gresini Racing Team boss Fausto Gresini.
Gresini said: "We must do what we are doing, to be close to the family and honour Marco for what he has done.
"Perhaps we didn't consider just how much he was loved, we thought we knew it, but the number of people that have come here has been truly great.
"This is comforting even though we have a lot of pain inside."
Two of Simoncelli's motorbikes - a Gilera 250 and a Honda - guarded the coffin while his helmet with the number 58 was placed above the casket.
Red balloons with the number 58 were released outside the church and there were numerous banners.
One read: "Sic -58- you will remain always in our hearts."
Rossi took Simoncelli's Honda out of the church with Simoncelli's coffin, carried by his friends, right behind it as fans applauded outside the church.
The Italian's death was the first fatality in the MotoGP since Japan's Daijiro Katoh died from injuries sustained at the 2003 Japanese Grand Prix.

Simoncelli's team to miss Valencia


Gresini Racing has withdrawn its MotoGP and Moto2 teams from the season-ending races at Valencia following the death of Marco Simoncelli at the Malaysian Grand Prix.
Team boss Fausto Gresini also confirmed his riders would miss the end-of-season tests which follow on from the November 6 races.
"The only certainty is that my team won't participate in the upcoming Valencia Grand Prix and in the tests programmed after the race," Gresini told Corriere dello Sport.
The 24-year-old Simoncelli died in Sepang after losing control of his Honda at turn 11 and swerving across the track, straight into the path of American rider Colin Edwards and his fellow Italian Valentino Rossi.
Simoncelli, who had joined Gresini for his first season of MotoGP in 2010, suffered fatal injuries to his chest, neck and head during the crash.
Gresini said: "Everything happened so fast. I'm lost for words.
"I know our job is dangerous, that risk is part of the game, but you always hope nothing happens.
"When it does happen and you find yourself in the middle of it, everything changes, it's difficult to accept it.
"The crash was caused by a sequence of incredibly negative circumstances, the bike that moved towards the inside of the turn instead of the outside, being run over on the widest track of the season."
Gresini paid tribute to Simoncelli, who will be laid to rest in his home town of Coriano on Thursday.
"I have many images from these two years spent together resurfacing inside my mind," he said.
"Marco was spontaneous, he would always do what he thought, with a great heart and always radiant. I can't remember him getting angry even once.
"He was always honest with himself and with the others, a guy who loved challenges, and we, his team, were just an instrument to realise his dreams and to unleash his passion."

Sabtu, 29 Oktober 2011

Perlu alat Ukur Suara Razia Knalpot Berisik!



Ditindak atau ditilang tanpa alat ukur, validitasnya dipertanyakan masyarakat
Knalpot racing masih jadi persoalan pengendara di jalan. Walaupun Undang Undang belum tegas mengaturnya, pihak kepolisian terus melancarkan razia  knalpot. Kok bisa?

Seperti Operasi Simpatik yang digelar petugas Kepolisian Daerah Istimewa Yogyakarta. Mereka melakukan operasi ketertiban dan kelengkapan surat-surat kendaraan. Termasuk persoalan knalpot bersuara bising ini.

“Kami secara rutin mengadakan operasi simpatik seperti ini. Tujuan kami agar masyarakat merasa nyaman, aman, lancar dan tertib berkendara di kota Yogyakarta ini. Apalagi Jogja sebagai Kota Budaya, Kota Pariwisata dan Kota Pelajar. Sehingga hal itu sangat dibutuhkan masyarakat pada khususnya dan wisatawan pada umumnya. Selain soal surat-surat yang kami tertibkan, juga soal kelengkapan kendaraan bermotor itu sendiri. Termasuk soal knalpot,” kata Kompol Bambang Sukmo Wibowo, SIK., M. Hum Satlantas Polresta Yogyakarta.  

Andi Maulana, pengendara Honda Tiger Jogja yang menggunakan knalpot racing harus mengganti knalpot motornya dengan yang standar, “Alasannya karena mengganggu ketertiban,” jelasnya.

Persoalan knalpot memang masih belum jelas. Pemerintah dalam hal ini Kementerian Perhubungan dan Kepolisian belum memiliki angka baku berapa kebisingan knalpot. Knalpot standar pabrikan berkisar antara 80-90 db. “Memang belum ada angka bakunya,” kata Eddy Gunawan, Kasubdit  Akreditasi dan Sertifikasi Direktorat Jenderal Perhubungan Darat, Kemenhub.

Untuk itu, pihak produsen sangat mengharapkan pemerintah memberikan kejelasan soal aturan seberapa besar bising. AHRS produsen knalpot  berharap hal ini tidak berlarut-larut. “Pastikan saja angka yang diperbolehkan. Kami tinggal ikuti,” jelas Asep Hendro, bos AHRS yang  telah mendesain knalpot Silent Performance untuk menyiasati persoalan ini.

Selain itu, pihak kepolisian juga mesti memiliki alat standar yang bisa mengukur secara presisi kebisingan knalpot. Jika aturan sudah baku dan alat ukur sudah digunakan, silakan ditindak dan di hukum. Tapi, kalau tidak ada alat ukur yang pasti, dianggap mengada-ada. (motorplus-online.com)

Honda Supra X 125 Helm In dan Spacy Helm In Segera Meluncur!



Spacy-In injeksi bodi mirip dengan versi karbu
Sisa sekitar 2 bulan menuju 2012 masih ada lagi motor baru yang bakal diluncurkan pabrikan. Sudah bisa dipastikan Honda setidaknya 1 line up terbaru bakal meluncur. Diprediksi pada November ini produk terbaru Honda bakal dilaunching.

“Yang bakal meluncur skubek Spacy Helm In dan Supra X 125 Helm In. Bedanya dengan yang telah beredar, motor baru ini bahan bakarnya sistem injeksi. Bodi dan model sama. Tidak ada yang berubah,” jelas sumber Honda yang memberikan bocoran ini hanya kepada MOTOR Plus.

Sebelumnya, Spacy Helm In dan Supra X 125 Helm In juga telah diluncurkan tahun ini. Kedua produk ini diperuntukkan bagi konsumen yang membutuhakn fitur bagasi lebih luas. Kehadiran versi injeksi, tentunya akan menyasar kelas premium.

Belum ada informasi harga. Tapi, kalau melihat perbandingan harga antara Supra X 125 dengan versi Supra X 125 PGM-FI yang berbeda sekitar RP 1 jutaan. Diprediksi harga Spacy Helm In dan Supra X 125 Helm In berbeda Rp 1 jutaan dari versi karbu.   (motorplus-online.com)

Nih, Yamaha Scorpio Z Striping Baru! Sudah AHO


Memperkokoh posisinya sebagai market leader di kelas motor sport tanah air, Yamaha Indonesia melakukan penyegaran pada Scorpio Z dengan tampilan striping baru.

"Yamaha telah dikenal sebagai rajanya motor sport dan ini tetap dibuktikan dengan keunggulan produk yang ada di Yamaha. Saat ini produk sport Yamaha diisi V-Ixion, Byson dan Scorpio Z," cetus Indra Dwi Sunda, PR Corporate & Communication Head Yamaha Indonesia.

Striping Scorpio Z terbaru terinspirasi bentuk magma meleleh yang mengeluarkan api panas. Desain ini dapat dilihat di tangki, cover bodi belakang dan air scoop.

Yamaha juga memperkaya tampilan Scropio Z dengan kombinasi warna baru. Scorpio Z dengan warna dasar hitam dikombinasikan dengan warna biru dan silver. Sedangkan yang berwarna dasar merah dipadukan dengan kombinasi warna silver dan hitam.

Selain warna, Scorpio Z baru ini juga sudah mengaplikasikan fitur automatic head light on (AHO). Dengan AHO, lampu motor menyala otomatis saat motor dihidupkan. Jadi tidak hanya di malam hari tapi di siang hari pun lampu motor menyala.

Hingga kini sudah 6 motor Yamaha yang memiliki AHO. Scropio Z dan V-Ixion dari barisan motor sport, Jupiter Z dan Jupiter MX di kategori bebek dan motor matik Yamaha yaitu Xeon.

Untuk harganya, Yamaha melempar Scorpio Z ke pasaran dengan harga on the road Rp 23,79 jutaan untuk wilayah Jakarta dan sekitarnya. (motorplus-online.com)

Tromol Kawasaki KSR Enteng, Kuat dan Gaul



Dibuat dari aluminium
Kawasaki KSR 110 aslinya menggunakan casting wheel (CW) atau pelek palang. Buat yang ingin mengubah jadi pelek jari-jari, teromol asal Thailand ini layak dicoba.

Teromol ini bisa dipakai untuk pelek ring 14 atau 17 inci. "Saat ini di Thailand banyak KSR dimodif dengan menggunakan pelek jari-jari," kabar Johny Lipurnomo dari Custom World yang mendatangkan produk ini.

Produk gaul ini nantinya akan menggunakan jari-jari 36 batang. Dibuat dari bahan aluminium berkelas dengan proses CNC. “Dengan begitu, desain dan finishingnya juga rapi serta menarik. Selain itu tentunya enteng, tidak berat,” yakin Koh Johny lagi.

Hal lain yang menarik adalah tersedia aneka pilihan warna. Biru, ungu, merah, silver dan gold. Harga dipataok Rp 1,1 juta sepasang.

Peminat serius dan pengin lihat langsung wujud aslinya, bisa datang langsung ke Custom World yang buka gerai di Jl. Summagung II  Blok E3, No. 1, Kelapa Gading, Jakarta Utara. Telepon (021) 4515532.   (www.motorplus-online.com) 

Yaaah.. Launching Suzuki Nex di Indonesia Ditunda


Skubek baru Suzuki Nex yang digadang-gadang bakal menjadi batu sandungan bagi Honda BeAT dan Yamaha Mio tidak jadi diluncurkan sesuai jadwal. Dari rencana dibulan November, dipastikan mundur.

"Belum, masih lama mundur," buka Suandi Widiarto, Deputy GM Marketing 2W PT Suzuki Indomobil Sales (SIS). "Karena ada yang harus dirapikan di bagian produksi," lanjutnya.

Padahal, Suzuki Nex ini baru saja diuji di sirkuit Sentul Bogor dan menorehkan catatan konsumsi BBM sangat fantastis. Suzuki mengklaim 1 liter bahan bakar bisa digunakan untuk menempuh 79,6 kilometer.

Torehan ini juga di daftarkan ke Museum Rekor Indonesia (MURI) sebagai rekor baru, "skubek paling irit di Indonesia".

Data yang sudah banyak beredar di dunia maya, menyebutkan Suzuki Nex ini mengusung mesin 1 silinder SOHC, 113cc dengan konfigurasi diameter piston 51,6 mm dan stroke 55,2 mm.

Mesin ini mampu memuntahkan tenaga hingga 9,38 PS pada 8800 rpm. Klaim tenaga ini juga diyakini lebih besar dari Honda BeAT yang hanya 8,22 PS, dan Yamaha Mio 8,35 PS.

Wah, jadi enggak sabar menunggu jagoan baru Suzuki! (motorplus-online.com)

Sokbreker Grasstrack Axxo, Diameter Sok 13 mm



Untuk keperluan medan berat atau grasstrack, dibutuhkan sokbreker yang kuat. Namun kendalanya jarang dijumpai dan harganya mahal.

Pilihan praktis, bisa tengok sokbreker berlabel Axxo ini. Diameter as sok mencapai 13mm.  Tersedia dua ukuran. Ada yang 34cm dan 28mm.

“Harga cuma Rp 350 ribu nego,” jelas Novri Zainulloh dari NZ Racing di Jl. Ahmad Dahlan, No. 90, Ujung Aspal, Gondrong, Tangerang. HP 087-882-999-37.   (www.motorplus-online.com) 

Atur Posisi Kabel Hindari Korslet



Tepat diatur enggak bikin korslet atau putus kabel
Atur posisi kabel bodi kelistrikan pada rangka ada caranya. Jika salah tempat, bukan cuma korslet, tapi komponen lain bisa saja tidak bekerja sempurna. Untuk itu, Frans Nieco instruktur sekolah mekanik HMTC Jogja, kasih panduan.

“Di antaranya posisi ideal penempatan kabel, alat pengikatnya juga menentukan posisi di tiap percabangan,” ucap Frans yang tugas di Jl. Sisingamaharaja No. 72, Karang Kajen Jogja.

Posisi paling vital ada di seputar rumah komstir atau bagian yang berhubungan dengan setang. Karena sering bergerak ke kanan dan ke kiri. Frans mewanti kabel utama yang ditempatkan di sana usahakan jangan diikat. Baiknya diselipkan di rangka atau pada besi behel yang berfungsi sebagai rumahnya.

Kenapa tidak diikat, analisisnya, cara ini menghindari kabel atau sambungan terputus akibat gerak tidak bebas. “Juga tidak akan mempengaruhi fungsi kabel pengontrol seperti kabel gas, rem, spidometer dan lainnya. Bahkan penempatan kabel jangan terlalu panjang, tertekuk atau melintir,” ucap Frans yang bisa dikontek lebih lanjut di nomor (0274) 9310068.

Sebaliknya, kabel utama yang tersusun dekat komstir. Biar setiap merek motor beda alat pengikatnya, namun prinsip dasarnya sama. Seperti kabel di bagian batok lampu, umumnya hanya diikat gelang dari plastik agar geraknya tetap masih bebas.

Pada rangka tengah hingga buritan, kabel utama yang sudah bercabang, kerap diikat klem dari pelat aluminium tipis bersarung plastik agar lebih kuat. “Selain buat menahan soket, juga agar terhindar dari komponen yang ujungnya tajam,” wanti pria berkulit putih ini.  (motorplus-online.com)

Evalube Luncurkan Oli Khusus Skubek Honda dan Yamaha


Kamis malam (26/10), produsen oli Evalube meluncurkan pelumas baru khusus untuk skubek. Langkah ini tentunya buntut dari terus tumbuhnya populasi skubek di tanah air.

Kedua pelumas yang diluncurkan adalah Evalube Scootic HX dengan kekentalan SAE 10 W-30 dan Evalube Scootic YX SAE 20W-40. Kode HX dan YX di depan nama dibuat untuk menegaskan peruntukannya.

HX artinya untuk skubek Honda, sedang yang YX untuk Yamaha. "Karena rekomendasi kekentalan oli Honda dan Yamaha berbeda, maka produk kami juga dibedakan," jelas Krisnati Deslana, General Manager Pemasaran dan PR Division PT Wiraswasta Gemilang Indonesia (WGI).

"Untuk merek selain Yamaha dan Honda juga tetap bisa pakai kok, tinggal sesuaikan kekentalannya lebih dekat ke yang mana," lanjutnya.

Evalube Scootic ini juga dijelaskan menggunakan bahan dasar sintetik ditambah aditif Molydenum Dithiocarbomat yang berfungsi mengurangi gesekan sehingga konsumsi bahan bakar menjadi lebih irit.

Harga jualnya, Evalube Scootic HX dijual Rp 32 ribu dan Scootic YX Rp 28 ribu dalam botol 0,8 liter. Selain produk baru, Evalube juga mengubah tampilan dan warna kemasan Evalube 4T PRO yang kini menjadi abu-abu dan Evalube Runner X berubah jadi kuning dan Evalube Runner menggunakan warna hijau.

"Empat warna ini sekaligus menunjukan target konsumen kami," aku Krisnati Deslana. Hijau untuk konsumen yang mementingkan harga, silver untuk yang mencari kualitas. Emas untuk konsumen mengikuti rekomendasi oli dari pabrikan motornya.

"Dan yang Kuning untuk konsumen yang mementingkan value for money, untuk orang yang tahu tentang kualitas oli dan percaya oli bagus tidak harus mahal," tutupnya. (motorplus-online.com)

Penjualan Suzuki New Thunder 125 Meningkat 2 Kali Lipat


Suzuki New Thunder 125 yang diluncurkan di Pekan Raya Jakarta (PRJ) 2011 dan mulai dipasarkan pada bulan Juli lalu cukup diterima masyarakat. Penjualannya malah dua kali lebih besar ketimbang varian Thunder 125 versi sebelumnya.

Data yang dikeluarkan Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia (AISI) menunjukan rata-rata penjualannya hanya 600 unit perbulan dari Januari hingga April 2011.

Tapi sejak Juli hingga September 2011, penjualannya selalu diatas 1.000 unit. 1.568 unit pada Juli, disusul 1.561 unit di bulan Agustus dan 1.190 pada September.

Beberapa penyempurnaan dan penambahan fitur baru diyakini menjadi nilai lebih buat motor sport bermesin 125 cc ini.

Pada mesin misalnya, kini dilengkapi dengan engine balancer yang membuat mesin lebih halus. Rocker arm di kepala silinder juga ditambah spring agar lebih cepat buka tutup klep-nya. Ada juga penambahan scissors gear untuk mengurangi dengungan di kopling.

Sedang pada bodinya, ditandai dengan tanki yang lebih besar dan perubahan pada detail seperti lampu sein, lampu belakang, cover aki hingga bentuk knalpot dan pelek.

Speedometer-nya juga sudah digital dan dilengkapi dengan gear indicator serta trip meter dalam bentuk digital. Untuk harga jualnya dilepas Rp 15,5 jutaan on the road Jakarta. (motorplus-online.com)

Honda PCX 125, Garang Setelah Ganti Roller



Bobot lebih ringan percepat akselerasi
Yudi Kusuma, pemilik Honda PCX 125  ini merasakan kalau skubek miliknya kurang garang kalau diajak berakselerasi. Terkesan gak responsif waktu gas dibuka, bahkan saat nyalip butuh tenaga awal lebih cepat. “Apalagi menanjak, power di rpm bawah terasa berat meski sudah dibuka poll,” ujar anggota klub Honda PCX Club Indonesia ini.

Tidak ingin skubeknya dibilang lelet, Yudi pun putar otak untuk cari akal gimana caranya agar tenaga PCX lebih responsif. Untungnya punya kenalan mekanik di bengkel Gofai Motormart (GM) di Jl. Kedoya Raya No. 1, Kedoya Selatan, Kebon Jeruk, Jakarta Barat, kebetulan sudah punya formulasinya.

“Ganti aja rollernya yang lebih ringan dari standar. Paling pas dengan dimensi aslinya, menggunakan roller merek Kitaco untuk Suzuki Spin. Bobotnya sekitar 15 gram,” lanjut Yudi yang tinggal di Cideng, Roxy, Jakarta Barat.

Asumsinya roller lebih ringan bikin tenaga motor lebih responsif di awal.  Makanya, kini tunggangan terasa lebih mantap dari sebelumnya.

“Misalkan saja roller punya PCX bobot aslinya 18 gram. Biar gerak roller di alur mangkuk puli penggerak lebih cepat, bobotnya diganti yang lebih ringan. Tapi ingat, jangan pakai roller punya Spin asli ya. Sebab bobotnya 19 gram. Motor malah jadi lelet nanti,” wantinya.

Sedangkan untuk proses pemasangan roller Kitaco ke mangkuk puli primer, menurut pria berbadan tambun ini caranya enggak jauh berbeda dengan lainnya. Apalagi konstruksi CVT PCX dengan skubek Honda lainnya tidak jauh berbeda. Begitu juga dengan setingan lainnya. Katanya juga, komponen di mesin tidak perlu ada yang diseting ulang.   (motorplus-online.com)

Yoshimura Luncurkan Knalpot Untuk Yamaha V-Ixion dan Byson

 

Siapa tak kenal racing part Yoshimura? Di tanah air, knalpot racing racikannya tenar dikalangan komunitas Kawasaki Ninja 250R dan Honda CBR 250R. Dan kini, Yoshimura menambah lagi line up knalpotnya.   

Bertempat di Musro, Hotel Borobudur tadi malam (28/10), Yoshimura memperkenalkan knalpot baru untuk Yamaha Byson dan V-Ixion.

"Indonesia jadi yang pertama meluncurkan knalpot ini," ungkap Masanori Ueno, Managing Director Sales Department Yoshimura Japan Co.,Ltd

"Mudah-mudahan bulan Desember sudah bisa didapatkan di pasaran," sambung Felix Ardianto, Sales & Marketing Manager Trivera Jaya, distributor Yoshimura di Indonesia.

Totalnya ada tiga varian yang disediakan untuk Byson dan V-Ixion. Yang pertama adalah metal magic, stainless dan titanium blue. "Harganya mulai dari 3 sampai 4 juta rupiah," jelas Felix.

Asiknya, acara peluncuran knalpot baru Yoshimura ini juga diramaian oleh kehadiran ratusan perwakilan klub Kawasaki Ninja 250R, Honda CBR 250R, Yamaha Byson dan Yamaha V-Ixion di Jakarta dan sekitarnya.

"Kita mengemas acara ini sebagai Brotherhood in Yoshimura. Tujuannya untuk mendekatkan komunitas dengan brand Yoshimura," lanjut Felix sambil menjelaskan kalau dalam acara ini juga digelar kontes modifikasi kecil-kecilan.

Beberapa motor modifikasi dari perwakilan masing-masing klub di pajang dan dinilai. Hadiahnya juga lumayan, ada uang tunai 1 juta rupiah hingga knalpot Yoshimura. (motorplus-online.com) 

Marco Simoncelli Nomornya Dimuseumkan

TRIBUNNEWS.COM, SEPANG - Federasi Motor Italia (FMI) mengusulkan kepada Dorna agar nomor balap 58 yang selama ini digunakan oleh pebalap Gresini Honda, Marco Simoncelli, ditarik dan diabadikan.
FMI mengirimkan surat resmi kepada Dorna yang merupakan penyelenggara Kejuaraan Dunia MotoGP yang dikirimkan langsung oleh Presiden FMI, Paolo Sesti, dan ditujukan kepada Carmelo Ezpeleta yang merupakan CEO Dorna, di mana Sesti meminta agar nomor balap milik Simoncelli itu bisa diabadikan.
"Sebagai persiapan terakhir sebelum memasuki acara perpisahan dengan Marco Simoncelli pada pemakamannya besok, kami yakin perlu melakukan cara termudah untuk mengenang selamanya pebalap yang mengikuti Kejuaraan Dunia MotoGP dengan semua bakat dan karakternya yang sangat istimewa. Seorang pebalap dan pribadi yang akan dirindukan selamanya!" tulis Sesti dalam suratnya seperti dilansir GPone.
"Oleh karena itu, Federasi Motor Italia meminta Dorna untuk selalu menyimpan nomor balap '58' di kategori tertinggi Kejuaraan Dunia itu. Saya yakin Dorna bisa dan ingin memahami makna mendalam dari permintaan ini, dan karena itu kami sangat yakin atas penerimaannya," lanjut Presiden FMI itu.
Simoncelli meninggal dunia setelah mengalami kecelakaan maut di lap kedua GP Malaysia di Sirkuit Sepang, Minggu (23/10). Kepergian pebalap Gresini Honda itu mengundang simpati seluruh dunia, terutama dari semua pelaku olah raga dunia di Italia.

Kata Perpisahan Colin Edwards Buat Simoncelli

TRIBUNNEWS.COM - Colin Edwards akan menjalani operasi untuk memulihkan cedera akibat tabrakan maut di Sirkuit Sepang, Malaysia, Minggu (23/10/2011), yang merenggut nyawa Marco Simoncelli. Alhasil, ia akan absen pada seri terakhir MotoGP 2011 di Valencia, 6 November.
Dalam sebuah pemeriksaan di Houston pekan ini, pebalap Tech 3 Yamaha tersebut didiagnosis mengalami beberapa patah tulang pada lengan kiri. Edwards dan Valentino Rossi terlibat dalam insiden tragis tersebut, setelah Simoncelli jatuh dan meluncur ke jalur yang dilewati mereka.
Pebalap Amerika Serikat tersebut akan menjalani operasi pada Selasa pekan depan, dan dia membutuhkan waktu empat pekan untuk menjalani proses penyembuhan. Dengan demikian, Edwards pasti absen pada balapan di Spanyol sehingga posisinya akan digantikan oleh pebalap ketiga.
"Beberapa tulang lengan atasku mengalami patah kecil, tetapi tulang rawan di sekitar tulang itu sudah tertarik," ujar Edwards, yang seharusnya tampil untuk kali terakhir bersama tim Tech 3, sebelum pindah ke Forward Racing pada musim depan.
"Operasi dilakukan untuk menarik kembali tulang rawan. Tidak ada kerusakan saraf. Jadi, saya harus berada dalam kondisi 100 persen dalam waktu sekitar empat minggu," tambahnya dilansir autosport.
Dia juga berterima kasih kepada fans atas dukungan mereka setelah kecelakaan maut di Sepang. Dalam kesempatan yang sama, Edwards menyatakan penyesalan karena tidak bisa menghadiri pemakaman Simoncelli. Berikut kata perpisahan Edwards kepada Simoncelli atas ketidakhadirannya di pemakaman Supersic:
Pertama, saya ingin berterima kasih kepada setiap orang atas semua dukungannya sejak hari Minggu. Dukungan dan cinta yang besar telah menjadi sesuatu yang menghibur bagi saya pada masa sulit ini. Hati saya berada bersama keluarga dan teman-teman Marco, dan saya akan sangat merindukannya, seperti seluruh keluarga MotoGP. Kemarin saya menyaksikan pemakaman Marco, dan saya benar-benar berharap bisa ada di sana. Saya ingin pergi, tetapi sayang, cedera ini membuat saya tidak bisa ke sana. Saya tahu Valentino berbicara kepada keluarga Marco atas nama saya, dan saya berterima kasih kepadanya untuk itu.

Motor Valentino Rossi Menabrak Tubuh Simoncelli

MarcoSimoncelliKecelakaan 460x314 Motor Valentino Rossi Menabrak Tubuh SimoncelliSEPANG (DP) — Beredar foto dari depan yang memperlihatkan kecelakaan melibatkan Marco Simoncelli, Colin Edwards dan Valentino Rossi di MotoGP Sepang 2011, kemarin (23/10).
Kecelakaan yang tejadi pada lap kedua di tikungan 11 ini memperlihatkan tubuh pebalap San Carlo Honda Gresini yang terjatuh dari motornya tertabrak oleh Colin Edwards dan Valentino Rossi.
Setelah itu di  kalangan jurnalis Eropa beredar rumor bahwasannya The Doctor telah mengirim surat berisi bahwasannya kecelakaan tersebut kesalahan dari Edwards.
Namun rumor tersebut langsung dibantah oleh Davide Brivio, selaku manajer Rossi. “Anda tentu tahu bagaimana perasaan Rossi saat ini.”
Akibat kecelakaan fatal tersebut pebalap 24 tahun ini mengalami cedera serius di kepala, leher dan dada. Akhirnya Simoncelli dinayatakan meninggal di medical center sirkuit Sepang pada sore kemarin.
Akibat kecelakaan ini MotoGP seri Sepang akhirnya dibatalkan.

Selasa, 25 Oktober 2011

Pilihan Spuyer Aftermarket Honda CS1


 
Jakarta - Pada karburator terdapat beberapa komponen pendukung agar tarikan besutan dari bawah sampai atas tetap terjaga. Yaitu spuyer atau sering dibilang pilot dan main jet (gbr.1).

Nah, fungsi keduanya mengatur pasokan bahan bakar dan udara ke ruang bakar.  Karbu standar Honda CS1 tipe vakum, berdiameter venturi 28 mm dengan ukuran standar pilot jet 35 dan main jet 108.

“Karbu ini punya karakter smooth, tarikan agak kurang responsif. Karena berbeda dengan karbu konvensional (skep),” sahut Johny Holle dari Jhony Holle Motor (JHM) di Daan Mogot, Jakbar.

Dalam mengaplikasikan spuyer bi­sa pakai produk aftermarket atau dari tunggangan lain. Di pasaran terdapat merek Kitaco, Extreme, TDR, AHRS dan masih banyak lagi (gbr.2). Lalu, harganya masih terjangkau, mulai Rp 20–45 ribuan.

Sedangkan pemasangannya juga gak terlalu sulit, dengan cara membuka bodi, lalu kendurkan filter, tarik keluar karbu tersebut dan lepas peranti pendukung (spuyer) pada karbu tersebut.

Karena spuyer CS1 masih jarang yang jual, jadi masih bisa andalkan spuyer motor lain. “Bisa pakai aftermarket atau copotan punya Honda Karisma, Supra atau Yamaha Mio (gbr.3). Bentuk alur atau dratnya masih sama,” ujar pria kerap disapa Om Jhon ini.

Untuk tunggangan yang sudah ganti knalpot racing, bisa dilakukan dengan cara menyetel ulang setelan udara atau menaikkan pilot jet 2 step. Dan buat open filter, harus menaikkan satu step pada pilot jet menjadi 36 dari aslinya dan main jet standar.

Nah, jika kapasitas mesin Anda sudah dibore-up, kudu diganti pilot jet atau main jet tersebut. Karena itu, kompresi di ruang bakar membutuhkan pasokan bensin yang lebih banyak atau bisa juga mengaplikasi venturi karbu lebih besar.

“Kalo masih pengen pakai karbu standar, bisa dinaikkan sampai 5 step dan buat yang karbu besar tergantung per­mintaan mesin. Dan ba­nyak pengguna yang pake merek TDR dan Kitaco (gbr.4), selain dari segi harga, kualitas juga bagus,” tutup Om Jhon, mantan mekanik Honda itu. (motorplus.otomotifnet.com)

 Table Harga :  
 Merek  Pilot Jet  Main Jet
 TDR  Rp 23.100  Rp 27.700
 Kitaco  Rp 21.200  Rp 20.000
 AHRS  Rp 19.600  Rp 17.300
 Extreme  Rp 45.000
 Daytona  Rp 45.000
 Jhony Holle Motor : 0812-9599656  

Seru Menuju Grand Final


 
Memasuki
babak akhir, penyelenggaraan Djarum 76 Trial Game makin seru! Alun-alun Purwodadi (21-22/10) jadi saksi makin panasnya persaingan menuju puncak gelaran.

Genta Auto & Sport (GAS) penyelenggara event mendapat sambutan istimewa dari warga Purwodadi. Terlihat dari anyaknya pembalap lokal yang ambil bagian. “Empat seri terakhir, mulai Blora kemarin. Poin dihitung dari awal lagi, sehingga tiap pembalap berpeluang besar mendapatkan hadiah utama di akhir seri nanti,” jelas Jim Sudaryanto selaku pimpinan lomba.

Seri Blora, poin tertinggi diraih Deni Orlando. Pembalap senior Solo ini juga jadi yang terbaik.

“Persaingan masih seru di seri selanjutnya karena selisih poin tidak jauh,” komentar Deni Orlando yang tergabung di Cargloss AHRS IRC ORF.
Di kelas Free For All (FFA) dan kelas Campuran Open, Deni mendapat perlawanan sengit dari M. Arjun Wicaksana. Di kelas FFA catatan waktu terpaut tidak lebih 1 detik.

Terjadi kejutan di kelas minimoto. Pembalap muda asal AR-Speed AHRS Audy MX WGTS Garang Asem, Irfan Ardiansyah catat waktu terbaik. Pembalap cilik didikan Wahyu Gareng ini mengungguli catatan waktu Deni Orlando.
“Susah mengendarai minimoto, kita dituntut ekstra hati-hati dan konsentrasi tinggi,” jelas Wahyu Gareng yang selalu mengawal anak didiknya ini.

Dengan postur tubuh dan skill memadai berkendara minimoto, sebagai seorang pendatang, Irfan sukses menggeser dominasi pembalap senior.  (www.motorplus-online.com) 

Head BRT Untuk V-Ixion dan Jupiter MX , Sudah Lebar



Material klep setara katup Sonic
Untuk meningkatkan power mesin, salah satu langkah yang bisa dilakukan adalah dengan menggunakan klep lebar. Karena klep lebar mampu meningkatkan efisiensi volumetris menjadi lebih besar.

Seperti head yang disiapkan untuk Yamaha Jupiter MX 135 LC dan V-xion yang sudah diluncurkan Bintang Racing Team (BRT). Sudah menggunakan klep in 21,9mm dan ex 19mm. Standarnya, in 19mm dan ex 17mm.

“Berdasarkan pengukuran flowbench 127 cfm, standarnya hanya 100 cfm. Sedangkan volume total grafik flowbench asalnya 600 cfm jadi 880 cfm,” sebut Tomy Huang dari BRT.

Normalnya dibanderol Rp 2,5 juta, namun harga promosi sampai akhir November dipatok Rp 1,5 juta. Lengkap berikut klep bermaterial setara klep Sonic. Serta pemasangan sitting klep sistem cryogenic atau pendinginan. Lebih lengkap silakan ke Jl. Mayor Oking, Cibinong, Bogor. HP 0811-913-226.   (www.motorplus-online.com) 

Torsi Melonjak, Tes Paket Injeksi Ecotrons di Yamaha Nouvo!


Beberapa hari yang lalu sudah dibahas, Yamaha Nouvo garapan Ultraspeed Racing yang sudah dijejali dengan perangkat injeksi dari Ecotrons.

Paket injeksi ini memang dibuat untuk motor berkapasitas mesin kecil, dari 150 sampai 250cc. Sehingga cocok untuk mesin Nouvo milik Leo Wisnu Susetyo yang sudah di bore up 150 cc.

Apalagi trottle body yang tinggal plek dengan intake manifol standar ini punya diameter venturi 28 mm. Langsung klop dengan klep in 28 mm dan ex 22 mm.

Perangkat injeksi yang dijual Rp 4,2 juta ini adalah tipe close loop dengan sensor CO di knalpot. Sehingga secara otomatis ECU akan memberikan feedback dan menyesuaikan banyaknya semprotan bahan bakar sesuai kondisi mesin.

Sedang untuk pengapiaannya, ECU bawaan Ecotrons sebenarnya bisa digunakan untuk mengatur timing. Tapi kru Ultraspeed Racing lebih enjoy memasang CDI Cheetah Power.

"Enaknya jadi bisa pakai CDI racing apa saja. Tapi ECU tetap bisa menyesuaikan timing pengapian lewat pulser, sehingga pembakaran tetap sempurna," jelasnya Freedy Gautama pemilik Ultraspeed Racing 

Nah, yang bikin penasaran seperti apa sih performanya? Biar enggak ragu mari kita buktikan di atas dyno. Bermodal Dynomite milik Ultraspeed Racing, diukur dalam dua kondisi, sebelum dan setelah pasang injeksi.

"Sebelum pasang injeksi, powernya hanya 12,77 Hp di 8.676 rpm dan torsinya 12,83 Nm di 5.750 rpm," buka Leowsy, sapaan akrab Leo Wisnu Susetyo.

Setelah naik dyno, peningkatan signifikan justru ada pada torsinya. Torsinya melonjak tajam jadi 18,17 Nm di 4.369 rpm. Sedang powernya meningkat jadi 13,04 Hp di putaran mesin lebih rendah yaitu 6.123 rpm.

"Kita masih sempurnakan settingan agar tenaga juga meningkat, sabar ya," kekeh Leo yang masih penasaran dengan performa motornya. (motorplus-online.com)

Jeans Untuk Turing Dilapisi Kevlar, Supersliderz!


Naik motor pakai celana jeans sudah biasa. Tapi, apakah celana jeans bisa melindungi kulit dari gesekan secara optimal ketika terjadi kecelakaan? Hemmm...belum tentu!

Kalau ingin celana jeans yang lebih aman silahkan lirik yang satu ini. Jeans yang dibuat oleh sebuah perusahaan bernama Oxford, memiliki lapisan kevlar sebagai pelindung.

Dijuluki "Super Sliderz" celana ini baru saja di perkenalkan di Inggris dan hadir dalam dua pilihan. Yaitu SS1 Workman yang bergaya serius dan SS2 Casual dengan desain lebih santai.

Bagian yang dilapisi kevlar ada pada paha bagian depan dan samping, pantat dan area seputar lutut. Tiga titik penting ini sering tergesek ketika terjatuh dari sepeda motor.

Sayangnya belum diumumkan harga jualnya. (motorplus-online.com)

Spongebob Terkencang, Kawasaki Ninja R 150



Tampilan menutupi kemampuan. Mungkin itu kalimat  paling pas untuk menggambarkan Kawasaki Ninja 150 ini. Meskipun airbrush di bodinya bermotifkan Spongebob layaknya kartun anak-anak, tapi jika sudah siap buat diajak liaran berubah menjadi garang. Untuk trek 500 meter sangat ditakuti.  

Motor ini biasa main di Taman Royal, Tangerang. Tapi pengerjaanya dilakukan di bengkel D2M, Kapin, Kalimalang, Jakarta Timur.  "Sengaja pilih bengkel yang sudah biasa pegang Ninja," kata Aga, si empunya motor.

Dhidy Nurhadi si mekanik langsung oprek sektor mesin. "Dari awal memang setingnya buat 500 meter, karena itu hanya beberapa bagian saja yang perlu dimodif. Tujuannya tetap mengejar top-speed," kata Dhidy.

Misalnya saja kruk as diganti dengan punya RR asal Thailand. "Biasa disebut punya ZX Thailand, keunggulannya karena material lebih berat sehingga torsi lebih mantap," lanjut mekanik asli Betawi ini.

Kruk as ini juga membuat kompresi lebih padat. "Karena gak ada lubang atau coakan seperti standarnya Ninja R," lanjut Dhidy lagi. Pria ramah ini juga kasih info kalau kruk as ini gampang kok mendapatkannya di pasaran. Harganya sekitar Rp 1,4 juta sudah berserta setang.

Pengerjaan berikutnya mengangkat atau mengorek lubang buang. "Lubang buang sekarang setelah dikorek menjadi 29,5mm diukur dari bibir blok atas," lanjut mekanik yang buka bengkel di Jl. Raya Kapin, No.1, Kalimalang, Jakarta Timur ini.

Untuk lubang isap atau bilasanya sendiri masih dalam kondisi standar. Untuk standarnya, jika diukur dengan cara yang sama maka didapat angka 33mm. Semua itu dilakukan oleh Dhidy sendiri.

Hitungan itu didapat berdasarkan pengalaman jika ingin mendapatkan top-speed. Untuk jarak 500 meter tadi, dipastikan masuk sampai gigi 6.

Hal lain yang perlu diperhatikan adalah komposisi ratio. Ini pegang peranan penting untuk balap adu lurus seperti ini. "Untuk ratio hanya gigi 1 dan 6 saja yang dimainkan, sedangkan yang lainnya masih standar," beber pria yang enggak pernah lepas dari topi ini.

Ratio gigi 1 dibuat lebih berat 2 mata. Dari standarnya 27 sekarang menjadi 25. "Hal itu untuk mengurangi efek selip saat start. Dengan begitu, catatan waktu akan lebih baik," beber Dhydi untuk gigi primernya.

Sedangkan gigi sekunder di gigi 6 dientengin 1 mata. "Dari 22 menjadi 21," tegasnya. Dengan komposisi seperti itu, baik di bawah maupun di atas laju motor mulus, tidak tertahan.

Sementara itu untuk karburatornya menggunakan PJ 34. "Ini pilihan terbaik setelah beberapa kali eksperimen," cuap mekanik selain terkenal ahli Ninja, juga banyak menggarap Satria F-150.

Tentu saja harus didapat juga perbandingan yang pas untuk spuyer. "Main-jet 145 dan pilot -jet 45," tutupnya.

Gas!

Rangka Knockdown

Rangka memang terkesan menyeramkan. Semuanya sudah dimodif dengan dilubangi secara merata. "Itu untuk membuat bobot motor menjadi lebih ringan, selain itu lubang-lubang tadi juga ikut mempermanis motor, lho," kata Dhydi berpromosi.

Tapi, rangka seperti ini hanya untuk kebutuhan drag dan pemotretan. Dengan kata lain, memang ada rangka lain yang dipersiapkan untuk bisa dipakai harian.

"Karena itu sistem rangka dibuat knockdown. Artinya gampang dan cepat dibongkar pasang," ceritanya lagi.      (www.motorplus-online.com) 

Motor Super Cepat dari Lamborghini



Lamborghini Design 90 (Autoevolution)

VIVAnews - Produsen supercar asal Italia, Lamborghini, ternyata tidak hanya piawai membuat mobil dengan desain mewah dan bertenaga monster. Pasalnya, mereka pernah menciptakan sepeda motor sport dalam edisi terbatas.

Seperti dilansir autoevolution, Rabu 19 Oktober 2011, motor yang memiliki nama Lamborghini Design 90, hadir dengan desain motor balap klasik.

Motor berbobot 130 kilogram itu mengusung mesin 1.000cc empat cam, empat katup per silinder. Tenaga yang dihasilkan mesin dapat menyeburkan tenaga mencapai 130 daya kuda dan mampu melesat hingga 256 km/jam.

Proyek pembuatan itu dimulai pada tahun 1986, dengan menggandeng produsen motor balap asal Prancis, Boxer. Awalnya motor ini ditargetkan dapat diproduksi sebanyak 25 unit.

Tapi sayang, target itu tidak tercapai, mereka hanya hanya mampu memproduksi enam unit. Hingga akhirnya proyek itu, berhenti total.

Namun kini, satu di antara enam motor sport lawas itu yang ditawarkan di pasar daring jameslist, dengan banderol harga 55 ribu Euro atau sekitar Rp672 juta.

Skuter Terbaru Piaggio Gunakan Fitur ABS

Piaggio Beverly Sport Touring 350 (twowheelsblog.com)

VIVAnews - Pabrikan motor yang berbasis di kota Tuscany, Italia Piaggio mengeluarkan seri terbaru Piaggio Beverly, yakni Beverly Sport Touring 350.

Menurut laporan Twowheelsblog, Kamis 20 Oktober 2011, motor Beverly Sport Touring 350, terlihat lebih agresif dari model Beverly keluaran 2010. Seri terbaru Piaggio ini juga telah menggunakan mesin terbaru yang lebih bertenaga.

Perubahan lain juga terlihat dari velg depan dengan ukuran rim 16 inci, dan 14 inci pada pelek belakangnya dengan jari-jari sebanyak 20. Ukuran bannya sendiri menggunakan ukuran 110/70 untuk depan dan belakang 140/70.

Sedangkan pada bagian ban belakang sudah mengaplikasikan ban yang lebih lebar lagi, yaitu berukuran 150/70, guna mengimbangi tenaganya yang sudah mengalami peningkatan sebesar 33hp.

Hebatnya, Beverly Sport Touring 350 telah dilengkapi dengan fitur ABS/AS. Tentunya ini menjadi skuter pertama di dunia yang telah mengaplikasikan teknologi ABS/AS pada motor skuter.

Motor ini rencananya mulai masuk ke pasaran dengan banderol 4.900 euro atau sekitar Rp59,9 juta untuk versi 'basic' dan versi ABS/AS dibanderol seharga 5.400 euro atau s

Superbike Terbaru BMW Semakin Sempurna



BMW S1000RR (Visordown)

VIVAnews - Pabrikan motor yang berbasis di Kota Berlin, BMW Motorrad, kembali merilis seri terbaru motor bergenre superbike, BMW S1000RR lansiran 2012.

Seperti dilansir Visordown, Jumat 21 Oktober 2011, motor terbaru ini memang tidak mengalami perubahan dari seri sebelumnya. Namun, penyempurnaan dilakukan pada chassis untuk mendapatkan geometri dan riding position yang lebih baik.

Tidak hanya itu, ukuran wheelbase dipotong lebih pendek 10 mm dari versi sebelumnya serta lokasi pivot swingarm diubah. Suspensi mendapat penyempurnaan dengan shock piston yang lebih besar.

BMW Motorrad memberi S1000 RR 2012 dengan BMW Motorrad Race ABS yang diklaim sebagai sistem pengereman paling modern saat ini. Terpasang pula Dynamic Traction Control (DTC) untuk stabilitas pengendaraan.

LCD meter cluster pada motor ini dibuat lebih menarik dan mudah dibaca. Untuk dapur pacunya tidak ada perubahan dengan mesin 1000 cc bertenaga 193 hp.

S1000 RR anyar menggunakan knalpot titanium baru. Serta terpasang data logger GPS yang bisa berfungsi untuk memberitahu waktu best lap dengan pembacaan setiap 100 meter sehingga pengendara akan tahu setiap waktu terbaiknya.

Replika Helm Simoncelli Diburu Para Penggemar



Replika helm AGV Simoncelli (Juraganhelm.com)

VIVAnews - Kepergian pembalap flamboyan asal Italia, Marco Simoncelli di atas lintasan Sepang, Malaysia, Minggu, 23 Oktober 2011, masih saja meninggakan duka para penggemarnya, khususnya di Indonesia.

Bahkan, para fans Super Sic--julukan Simoncelli, kini tengah memburu replika helm AGV GP Tech, yang biasanya digunakannya Simoncelli saat membalap.

Alhasil, toko-toko helm di Jakarta, seperti juragan helm di Jalan Panjang No. 16, Arteri Kebon Jeruk. Jakarta Barat, kini diserbu konsumen yang ingin membeli helm replika helm AGV Simoncelli.

"Setelah peristiwa tewasnya Simoncelli, banyak konsumen yang mencari repblika helm AGV GP Tech Marco Simoncelli. Bahkan, saat ini stocknya udah kosong," kata Linda, salah satu pegawai juragan helm saat berbincang dengan VIVAnews, Selasa 25 Oktober 2011.

Menurutnya grafis replika helm ini sengaja dibuat persis dengan yang digunakan Simoncelli. Helm buatan Italia ini memiliki cangkang dengan teknologi SSL (Super-Super-Light).

Lapisan dalam helmnya dibekali fabric cool max dan memiliki busa yang bisa dilepas sehingga memudahkan ketika hendak dicuci. Visor beningnya juga sudah anti gores dan anti kabut.

"Helmnya ini kita jual dengan harga Rp6,8 juta," ujar dia.

Sebelumnya, kata Linda, helm milik Simoncelli kalah populer dengan helm Rossi. Para konsumen biasanya lebih sering membeli replika helm AVG Rossi, yang secara spesifikasi hampir sama dengan milik Simoncelli.

"Tapi sekarang helm Simoncelli jadi buruan konsumen. Kita belum dapat pastikan kapan stock helm ini ada lagi, karena masih menunggu dari distributor," ujarnya mengakhiri perbincangan.

Sebelumnya, para analis motorsport mempertanyakan mengenai standar keselamatan helm yang digunakan oleh Simoncelli, terutama kekuatan tali pengikat helm.

Simoncelli diketahui telah menerima sponsorsip dari produsen helm merek AGV untuk MotorGP. Produsen asal Italia ini juga memberikan helm khusus dari basis model Ti-Tech Evolution.

Sejauh ini, AGV belum memberikan pernyataan tentang sejauh mana fungsi tali pengikat berlaku maksimal pada helm Simoncelli.

Dalam video kecelakaan maut yang merenggut pembalap Gresini Honda itu, terlihat bagaimana helm Simoncelli terlepas saat kepalanya berada di bawah motor Edwards. Ini disinyalir menjadi penyebab kematian Simoncelli, yang mengalami cedera kepala, leher dan juga dada.

Ini Dia Prajurit Terbaru Bajaj Pulsar 2012



Bajaj Pulsar 2012 (motorbeam.com)

VIVAnews - Produsen motor asal India, Bajaj Auto, siap memanaskan kembali persaingan pasar motor di Asia, dengan meluncurkan generasi terbaru Pulsar 2012, pada akhir tahun ini.

Seperti dilansir motorbeam, Sabtu 22 Oktober 2011, Bajaj Auto melakukan perombakan besar-besar pada, Pulsar 2012. Mulai dari bentuk desain, hingga penggunaan teknologi monoshock. Rencananya motor ini akan dirilis pada Desember 2011.

"New Pulsar akan datang dengan 100% baru, termasuk teknologi yang lebih baik dari DTS-i, yang digunakan saat ini. Teknologi ini menjadi barometer perkembangan sepeda motor di India,” kata Rajiv Bajaj, Managing Director Bajaj Auto.

Pulsar 2012, merupakan sebuah debut awal Bajaj Auto untuk menggunakan teknologi 4-valve. Dikabarkan fitur canggih lainnya, juga akan diaplikasikan pada motor ini, terlebih setelah Bajaj berkolaborasi dengan KTM.

Saat ini, foto Pulsar 2012 sudah beredar di dunia maya, namun pihak Bajaj menolak untuk berkomentar terkait beredarnya foto tersebut.

Senin, 24 Oktober 2011

Pertemuan Terakhir Dengan Marco Simoncelli, Pembalap MotoGP Paling Ramah!


Pertemuan terakhir kru motorplus-online.com dengan Marco Simoncelli terjadi hari Selasa lalu (18/10). Atau dua hari sebelum rangkaian balap MotoGP berlangsung.

Cukup surprise, pasalnya pertemuan kali ini bukan di sirkuit atau di acara wawancara resmi. Tapi di lobi Hotel Pan Pacific, Kuala Lumpur. Hotel tempat Simoncelli menginap, karena memang lokasinya dekat sekali dengan Sirkuit Internasional Sepang.

Simoncelli yang sedang sibuk check in di Hotel ini, tak enggan ketika dihampiri. Bahkan ketika disapa, pria kribo ini langsung mengajak berjabat tangan.

Ketika diajak berfoto bersama pun, Simoncelli malah yang sibuk memposisikan diri dan merangkulkan tangannya agar foto terlihat menarik.

Perbincangan memang tak banyak dilakukan saat itu dan hanya sekedar basa-basi untuk mencairkan suasana, karena motorplus-online sadar Ia masih lelah dan baru saja sampai di Hotel.

Tapi impresi ramah yang dipancarkan Simoncelli ini boleh dikategorikan lebih ramah ketimbang pembalap MotoGP lainnya yang pernah motorplus-online.com temui. Jauh dari kesan urakan seperti gaya balapnya.

Kini pria 24 tahun kelahiran Cattolica, Rimini, Italia 20 Januari 1987 silam ini telah tiada. Sebuah kecelakaan besar di Sepang (23/10) merenggut nyawanya.

Pembalap yang mengawali karirnya di dunia balap motor profesional, ketika ia menginjak usia 9 tahun di ajang Italian Minimoto Championship ini terjatuh akibat ban belakangnya slide dan tertabrak dari belakang oleh Colin Edwards dan Valentino Rossi.

Cidera serius di kepala, leher dan dada akhirnya membawa pecinta band rock pink floyd ini pada nafas terakhirnya. Sepanjang karirnya, Simoncelli pernah menjadi juara dunia GP 250 tahun 2008 bersama Gilera. Di tahun 2010 yang menjadi pertamanya di MotoGP posisinya bertengger di 8 besar klasemen akhir bersama Honda Gresini.

Bahkan tahun ini, Simoncelli ada di posisi 6 dan sudah mengikat kontrak dengan Honda untuk tahun ketiganya di 2012. Tapi apa mau dikata, garis takdir berkata lain.  Selamat jalan rider muda, nekat dan berbakat!  (motorplus-online.com)

Marco Simoncelli Pernah Jadi Model


Wuih, ternyata Marco Simoncelli semasa hidupnya pernah jadi model. Selain prestasinya yang gemilang, postur tubuhnya yang tinggi dan atletis serta muka yang lumayan digemari wanita jadi modal utama.

Tahun 2010 silam, pabrikan jeans asal Italia, Rifle menggandeng San Carlo Honda Gresini dan pembalapnya jadi brand ambassador. Akhirnya MArco Simoncelli pun jadi model dadakan.

Tapi gayanya boleh lah! Enggak kalah dari model profesional. Sesuai dengan karakter liar Simoncelli, background foto-fotonya juga disetting di sebuah bengkel dengan sepeda motor. Dari pada penasaran, nikmati saja foto-fotonya!

"Kami sangat senang bergabung dengan Tim San Carlo Honda Gresini dan menemani petualangan besar Marco di MotoGP," ungkap Veronika Jans, external press relations manager for Super Rifle SpA kala itu.

Sayangnya, Marco Simoncelli yang begitu fenomenal selama karir balapnya ini harus mengakhiri karir balap dan hidupnya di balap MotoGP Sepang kemarin (23/10).

Juara dunia GP 250 tahun 2008 ini terlibat tabrakan hebat dengan Colin Edwards dan Valentino Rossi setelah tidak bisa mengendalikan motornya. Selamay jalan Marco Simoncelli! (motorplus-online.com)