Rabu, 07 Desember 2011

Kaki Sedikit Mundur, Peninggi Footstep Honda CBR 250R



Material billet P6
Posisi kaki seperti pembalap, bisa ditiru pengguna Honda CBR 250R tanpa perlu ganti footsteep racing. Tinggal pakai peninggi pijakan kaki bikinan Chemonk Modified. Dibanderol Rp 300 ribu dari material billet P6. 

Harga segitu sudah termasuk baut-baut untuk pemasangan. Enaknya, lagi peninggi footsteep ini tetap bisa menggunakan pijakan kaki asli CBR250. Berbeda kalau pakai footsteep racing, yang pasti membuang pijakan kaki aslinya.  

“Sudah jajal buat turing jauh. Posisi telapak kaki jadi sedikit mundur, tapi bisa lebih rapat ke bodi motor. Jadinya, motor bisa lebih gampang dikendalikan,”  ujar Andri ‘Chemonk’ Irwan, pemilik CM yang bermarkas di Jl. H. Ashirot, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan.

Yang mau tahu lebih banyak silakan telepon ke markas CM di nomor (021)5349508. Sip.  (motorplus-online.com)

Dipakai Juara Nasional Indoprix, Yamalube Luncurkan Racing Oil


Start mulai awal bulan Desember 2011 ini, Yamalube secara resmi memasarkan Yamalube Racing Oil. Meski baru dijual untuk umum, tapi sejatinya oli ini sudah dipakai para pembalap Indoprix (IP).

Semua tim Yamalube, bahkan juara nasional IP juga pakai oli ini. "Selama ini balapan selalu pakai Yamalube," buka Denny Triyugo, juara nasional IP kelas 110 cc.

Pembalap yang membela tim Yamaha Yamalube FDR KYT Star Motor ini juga mengaku performa motornya selalu dalam kondisi prima setiap balap. "Enggak pernah ada masalah," akunya.

Oli full synthetic ini memiliki spesifikasi 5W-30. Memang tergolong encer, sesuai dengan kebutuhan mesin balap. Harga jualnya hanya dilepas Rp 125 ribuan.

Untuk pembelian bisa diperoleh di jaringan resmi Yamaha di seluruh Indonesia. Kalau bingung atau sulit mendapatkannya, silahkan menghubungi Yamaha call center di (021) 2457 5555 dan (021) 461 8000. (motorplus-online.com)  

Fokus dan Gaya, Head Lamp Proyektor Yamaha Byson


Dari lahir Yamaha Byson sudah keren, apalagi didukung oleh variasi yang kian membanjiri pasar lokal. Salah satunya adalah kehadiran headlamp proyektor yang satu ini.

"Selain penampilannya lebih keren, sorot lampunya juga lebih fokus ketimbang HID," buka Aji Pratama dari Zico Motorsport, penyedia variasi asal Thailand yang bengkelnya mangkal di Jl Ketapang Utara no 142, Jakarta Barat.

"Harganya Rp 1,85 juta lengkap dengan cover head lamp original," lanjut Aji sambil menjelaskan kalau lampunya ini juga punya beberapa pilihan warna sebagai kosmetik-nya. Ada merah, kuning, biru, hijau dan putih.

Dan asiknya jangan khawatir soal pemasangan karena sudah plug and play. Tinggal colok ke soket kabel bawaan motor. Untuk bohlamnya pun, sudah disiapkan spare partnya kalau sewaktu-waktu putus. Cuma Rp 200 ribuan aja kok!

Tertarik? silahkan kontak Zico di 0878 8276 8877 (motorplus-online.com)

Dilacak Mekanik Korek Harian, Karbu Standar Pilihan



Karbu Shogun 125SP lebih tebal. Enak direamer(kiri). Venturi bisa direamer besar(kanan)
Karburator venturi besar, jadi primadona penikmat adu kebut. Apalagi kalau kapasitas silinder dan durasi kem sudah didongkrak. Ganti atau atau modifikasi karbu jadi solusi paling tepat.

Namun sampai saat ini masih didominasi karbu racing berkelas. Harganya pun cukup mahal, lantaran di dalamnya didukung fitur-fitur canggih. Sehinga agak merepotkan pemilik motor berdana minim.

Namun bukan berarti karburator yang dipakai di motor standar enggak bisa diaplikasi. Walau enggak semua, tapi ada beberapa yang bisa dan banyak dipakai para tunner.

“Untuk motor bebek korek harian, karburator paling diburu punya Suzuki Shogun 125SP. Mereknya Mikuni VM18SH dengan kode 20G. Atau punya New Smash 110 kode 09H. Sama-sama Mikuni VM18SH. Selain itu ada juga Karburator Karisma, meskipun tidak semua menyukainya,” ujar Alif Bowo Sarwono, pemilik bengkel bubut Adhi Jaya Tech di Jl. Tole Iskandar Raya, Depok.

Lanjut Alif, kelebihan karburator Shogun 125SP atau New Smash 110, karena memiliki venturi lebih besar juga tebal dagingnya. Itupun jika dibandingkan dengan kepunyaan motor lain, tetap lebih menguntungkan. Misalnya dengan karbu Yamaha Jupiter-Z yang pakai Mikuni VM17SH, diameter venturinya lebih kecil 1 mm.

Makanya kalau mau direamer, kata Alif, karbu Shogun 125SP bisa sampai 22 mm ke atas dan ke samping 19 mm dari 15 mm. Bahkan kalau mau bore up piston skepnya, tanpa ganti bodi (alias bodi asli) bisa sampai diameter 20 mm dari aslinya. Cuma piston skep mesti bikin baru karena tidak ada gantinya.


Karbu Karisma masih terlalu mahal untuk jadi pilihan
“Tak hanya itu, karbu Shogun 125SP juga mudah didapat dibanding produk lainnya. Sehingga harganya relatif terjangkau buat semua kalangan. Apalagi jumlah lubang pada nozel di atas spuyer main-jet lebih banyak. Sehingga debit bahan bakar makin deras,” timpal Hari Novrian, mekanik Hari Motor di Pondok Kopi, Jakarta Timur.

Selain kedua karbu tadi, komponen pengkabut gas bakar yang asli Suzuki Axelo 125 juga bisa jadi pilihan. Kata Roby Krisbiyanto, mekanik Bontot Jaya Motor, karbu yang rumah cuknya sebelahan dengan lubang piston skep itu bisa direamer hingga ukuruan 25 mm dari 18 mm (asli). Pasalnya lubang dan piston skep Axelo 125 lebih panjang dari lainnya.

“Cuma biar bisa sampai ukuran segitu (25 mm), rumah cuk mesti dicustom. Sehingga kerja cuk piston yang berada di sebelah piston skep tidak bisa lagi difungsikan,” timpal mekanik yang buka bengkel di Jl. Amal No. 37, Pondok Bambu, Jakarta Timur.

Karisma Dan TVS
Pemilik motor Honda tak perlu kecil hati. Karburator pilihan buat kohar bisa pakai pengkabut punya Honda Karisma. Memiliki diameter venturi asli 19 mm dan konstruksi yang bagus. Bisa direamer sampai ukuran 24 mm, lho.

“Lebih bagus dan bisa direamer tinggi karena semua lubang aliran ada di bawah. Cuma sayang, harga karbu masih mahal juga sulit didapat,” lanjut Alif. Dan selain karbu Karisma, dia juga pernah mereamer karbu motor bebek merek TVS meskipun enggak tahu tipenya. Tapi, ubahan yang dilakukan sama persis dengan Honda Karisma. (motorplus-online.com)