Rabu, 16 November 2011

Istimewa di Segala Segi, Moto Guzi (Italia)



Dia bisa dibilang istimewa di segala segi. Jangan bantah, Bro! Hapunten galak. Coba sampeyan tilik baik-baik. Lekuk dan desian bodi sudah aduhai.

Peranti penunjang keamanan lengkap! Derajat pengapian bisa diatur di setang termasuk choke. Ada juga pembocor kompresi supaya enteng saat disela.

Tuas rem depan dipasang terbalik. Dari ujung setang sebelah kiri, nongol. Spek motor ini juga ideal dipakai turing. Kapasitas tepatnya 498,4cc dari diameter x stroke 80 x 82mm. Power 18 dk/4.000 rpm. Berat 130 kg dan diklaim bisa ‘terbang’ 100 km/jam.   (motorplus-online.com)

Aman Dari Genangan Air Side Stand Switch



Korelasi kabel swicth ditandai lingkaran merah
Buat sobat yang pacuannya aplikasi side stand switch layaknya di skubek Honda, usah khawatir ketika melibas genangan air. Yup! Belum tentu faktor mogok disebabkan peranti pengaman dari standar samping ini.

“Sebenarnya, posisi side stand switch ini sudah aman karena tertutup. Jadi, air tidak menyebabkan mesin mati karena adanya korslet di bagian switch,” ujar Sarwono Edhi dari Technical Training Development PT Astra Honda Motor (AHM).

Malah menurut pria berkacamata ini, penyebab mogoknya melewati genangan bisa disebabkan hal lain. Misalnya, tutup busi yang kemasukan air. Sehingga, arus listrik tak menghantar sempurna.

Penyebab lainnya, bisa dari slang pernafasan karburator. “Selang pernafasan karburator kemasukan air. Sehingga naik-turun skep menjadi terhambat. Begitu juga sirkulasi bahan bakar” kata pria yang berkantor di gedung Astra Honda Training Center (AHTC) di Sunter, Jakarta Utara.

Balik lagi ke sensor standar samping, arus yang diputus oleh switch ini adalah arus massa yang berkolerasi ke CDI. Ya! Ketika swicth ini bekerja (standar menyangga), arus negatif yang harusnya terhubung ke CDI, akan diputus. Begitu juga sebaliknya. “Selain terjadi kerusakan, air tidak bisa membuat part ini bermasalah,” beber pria akrab disapa Edhi ini.

Kalau dilihat prinsip kerjanya, kalau pun korslet harusnya tidak mogok. Malah bisa membuat motor hidup melulu walaupun standar samping difungsikan. Jadi, bukannya bikin motor mogok.

Tapi, jika masih ragu dengan side stand switch kala melewati genangan air tinggi, bisa saja memberikan cairan penetran atau silikon. Karena cairan ini bisa melindungi komponen kelistrikan dari air. Sehingga arus tetap terhantar sempurna.  (motorplus-online.com)

Faktor Penentu Selain Spuyer, Throttle Slide Valve Karburator!



Angka derajat cutaway. Semakin besar, basah di putaran menengah 
Skep alias throttle slide valve jadi andalan mekanik kuda besi kompetisi dalam seting karburator. Tunner bukan cuma seting pilot-jet, klip jarum skep, atau main-jet. Skep bisa jadi penentu bebek atau matik di road race atau bahkan di arena drag bike. 

“Iya. Tapi, syaratnya mesin sudah terasa oke 100%. Baru deh seting skep akan bisa terasa gunanya,” beber Ahmad Jayadi, pemilik dan tunner tim Honda Daya Denso Showa NHK Jayadi, Bekasi.

Berarti ada syarat dasar seting throttle slide valve jadi berguna. Mesin sudah sangat oke. Maksudnya, engine sip kalau ukuran komponen di ruang bakar ketemu yang ideal. Seandainya belum bisa didapat hitungan komponen di ruang bakar jangan bicara dulu seting skep.

Kalau mesin sudah mantap, baru deh penggantian alias seting skep bisa dilakoni. Artinya lagi, seting karburator bukan cuma bermain di pilot-jet dan main-jet. Throttle slide valve bisa jadi kuncian.

“Pengaruhnya di akselerasi. Pembalap bisa merasakannya,” urai Mletis yang punya nama asli Haris Sakti, tunner muda Yamaha Yamalube FDR KYT Trijaya. “Bisa ketahuan juga hasilnya lebih bagus setelah seting skep lewat dynotest,” timpal Cepy Sugiarto, ahli korek skubek kompetisi tim Cargloss AHRS.

Kalau begitu, kapan penggantian skep dilakukan? Sebelum ngomongin kapan seting skep mending korek dulu jenis skep yang banyak dipakai.

Throttle slide valve seperti yang ada di Mikuni TM atau Sudco 24 dan 28. Pilihan ukuran skep harus mengikuti tipe karburator yang dipakai.  “Ukurannya  3,0, 3,5, dan 4,0,” ucap Cepy. “Sudco 24 ada pilihan skep 2,5 dan 3,5,” balas Mletis.


Saat jarum mau keluar dari nozel
Angka pada skep di atas bukan kode buntut. Ukuran skep itu menunjukkan cutaway. Cutaway derajat kemiringan atau coakan bagian bawah skep.  “Semakin besar angkanya, derajat kemiringannya semakin tinggi,” yakin Mletis yang sukses membawa beberapa pembalap pemula dan seeded merebut juara nasional.

Kalau begitu, fungsi skep dan cutaway yang berbeda pengaruh pada suplai campuran bahan bakar-udara. “Semburan pengabutannya semakin besar kalau angka derajat cutawaynya semakin tinggi,” bilang Cepy yang berbadan subur.

Skep sendiri berfungsi waktu putaran menengah. Tepatnya saat jarum skep mau keluar setengah sampai keluar dari nozel. “Benar. Sering terasa kok motor sedikit masalah waktu putaran menengah. Tenaga enggak merata. Di sini seting skep berguna,” ulas Cepy.

Mletis sepakat gasingan menengah jadi kunci untuk menentukan ukuran cutaway. “Paling terasa pas keluar tikungan. Kalau akselerasi akan terasa kurang pas di putaran bawah-menengah, harus ganti cutaway,” yakin Mletis lagi.

Mletis dan Cepy memberikan rumusan sederhana. Seandainya gasingan bawah-menengah terasa kering semburan pengabutan bensin dan udara, angka cutaway yang rendah mesti digunakan. Sebaliknya kalau kelewat basah, nomor cutaway yang tinggi bisa diaplikasi.

“Pasti angka pilot-jetnya jadi kecil. Minimal turun satu step,” ujar Mletis. “Sudah ganti cutaway enggak perlu ganti jarum. Pakai saja jarum skep bawaan karbu,” tegas Cepy.  (motorplus-online.com)

Pesaing Utama Honda 750 Four, BSA Rocket (Inggris)



Motor racing tulen ini jadi pesaing utama Honda 750 Four. Performa sipnya kelihatan saat dinaiki racer Inggirs John Cooper di Mallory Park taon 1971.

Saat itu timnya sumringah mempecundangi The Legend juara dunia Giocomo Agostini yang naik MV Agusta. Motor ini punya keunggulan handling karena konstruksi frame yang baik.

Rocket 3 menganut kapasitas mesin 740cc, tenaga 69 dk dalam kitiran maksimal 8.500 rpm. Berat bersih 172 kg dengan klaim top-speed 245 km/jam.  (motorplus-online.com)

Dongkrak Power CBR 250R, Kawinkan Piggyback Dengan Knalpot Racing


Sudah mengenal piggyback, sekarang saatnya kita jajal performanya. Diambil contoh pemasangan piggyback keluaran Power Commander V pada Honda CBR 250R milik Sportisi Motorsport.

Tapi bukan cuma piggyback saja, ubahan yang dilakukan Brahmantio, manajer Sportisi Motorsport juga fokus pada pelepas gas buang, dan suplai udara.

Demi melancarkan pembuangan, silencer bawaan motor berpiston 76 mm ini dilepas. Ganti tipe freeflow dengan desain dan volume hasil riset tim SM. Leher tetap aslinya. “Desain dan ukuran sudah
bagus,” jelas pria yang akrab disapa Bram ini.

Tutup boks filter di bawah jok dilepas, lalu dibikinkan dari fiber agar air tak masuk, oleh Sportisi Motorsport dinamai "Power Cover". Tujuannya biar suplai udara yang masuk lebih banyak.

Setelah pengeluaran dan pasokan udara meningkat, demi mengimbanginya suplai bensin diatur ulang. Bram pakai Power Commander V bikinan Dynojet buat remapping ulang.

“Biar air fuel ratio (AFR) merata di angka sekitar 13,2:1, di semua rentang rpm dan bukaan gas, sehingga power selalu ngisi.”
Mapping-nya diisi 2 kurva, pemilihan tinggal pencet tombol di setang. Pengaturan mapping dilakukan di atas dynamometer Dynojet 250i.

Efeknya sangat terasa ketika gas dibejek, badan seakan ketarik ke belakang, jauh lebih mantap dibanding standar. Pantas saja, karena saat di-dyno tercatat torsi mencapai 22,22 Nm/6.250 rpm dan tenaga mencapai 23,72 dk/8.400 rpm. Naik lumayan jauh dari standar yang hanya 19,81 Nm/7.600 rpm dan 22,25 dk/8.500 rpm. (motorplus-online.com) 

Tutup Rantai NUI Untuk Kawasaki Ninja 250R



Merek NUI
yang asalnya dari Thailand sudah enggak asing lagi bagi para pecinta modifikasi dan part racing.

Termasuk untuk Ninja 250R, NUI meluncurkan tutup rantainya yang warna-warni. Dipajang di etalase Planet Motor di Jl. Otista Raya No. 23A, Jakarta Timur.

"Tersedia dari kelir merah, silver, hijau, biru dan gold," promosi Andreas dari Planet Motor. Satunya dilego Rp 700 ribu.

Untuk lengkapnya hubungi (021) 851-4192. Siapa tahu bisa nego harga. (motorplus-online.com)

Gagah dan Sporty, Bodi Kit Pulsar 220



Khusus cover engine bisa buat Pulsar 180 dan 200
Pemasangan
body kit yang bersifat bolt-on memang tengah diminati. Sekarang ada tawaran buat pemilik Bajaj Pulsar 220. Ada paket yang siap pasang dan akan dongkrak penampilan motor. 

Paket ini terdiri dari dua barang. Air scoop di bagian atas dan cover engine di sektor bawah. "Fungsinya membuat motor terlihat gagah dan sporty," buka Mantri, juragan Chips Motor (CM) yang melahirkan produk ini.

Gagah karena wilayah bawah akan menjadi terlihat besar. Selain itu mesin juga tidak akan terlihat 'telanjang' begitu saja.

"Pemasangannya gampang. Baut sudah ada dan juga diberikan braket supaya kuat dan enggak goyang," lanjut pedagang kurus ini.

Sedang untuk airscoop di bagian atas berfungsi memperlancar pasokan angin ke wilayah mesin. Cara pasangnnya juga gampang. Karena tinggal mengikuti baut standar.

Paket ini dijual Rp 600 ribu. Biar jelas bisa langsung hubungi CM di Jl. Pos Pengumben, No. 33C, Jakarta Barat. Telepon 0816-4841-546.  (motorplus-online.com)

Modalnya Switch dan Kabel, Bikin Pengaman Rahasia



Biaya tak lebih dari Rp 10 ribu
Jika kemarin sudah mencari tahu kabel yang aman buat bikin pengaman rahasia, kini giliran praktik membuatnya. Ya! Sebaiknya, sobat siapkan peranti tambahan agar kunci rahasia itu memang menjadi aman.

“Modal yang terpenting, hanya soket bekas untuk dua kabel dan switch ON/OFF saja,” ungkap Nuraimin, salah satu mekanik JP Racing di Jl. Cendrawasih No. 6E-F, Kp. Sawah, Ciputat, Tangerang.

Buat soket, sobat bisa mencari soket bekas yang masih layak pakai. Sedang switch, bisa sobat beli langsung di toko elektronik. Harga, tergantung part. Setidaknya, dengan uang Rp 5.000 sudah dapat switch yang bagus. Tidak ketinggalan juga, sediakan dua utas kabel dengan panjang sekitar 40 – 50 cm.

Kini, potong kabel berwarna hijau (massa) yang ada di soket CDI. Ya, ini kabel yang aman untuk membuat pengaman macam engine cut off. Setelah terpotong, sambung dengan kabel yang sudah disiapkan tadi. Sambung di kedua sisi ya. Usai disambung, baiknya tutup sambungan kabel pakai perekat alias isolasi hitam yang memang diperuntukan buat kabel.

Jika sudah, masukan ujung kabel sambungan tadi ke soket. Kemudian, tinggal colok switch yang berfungsi buat mengaktifkan pengaman rahasia tadi. Oh ya! Agar switch tersimpan rapi, baiknya letaknya di bagasi.

Caranya, dengan membuat bolongan bagi switch. “Membolongi bagasi, cukup menggunakan pisau cutter yang tajam secara perlahan agar hasilnya sempurna,” pesan pria beken disapa Boday ini.

Yap! Tidak usah pakai bor segala. Karena plastik ABS untuk bagasi ini tidak terlalu tebal layaknya cover bodi. Jadi, cukup melubangi pakai cutter aja sudah bisa. Yuk bikin! (motorplus-online.com)

Setara Trail 125 cc 2 tak, KTM Kenalkan Motocross Listrik Freeride E!


Selain ingin dikenal sebagai produsen motocross bermesin bensin, KTM juga ingin membuktikan kemajuan teknologinya dengan mengenalkan sebuah motocross bertenaga listik berjuluk Freeride E di ajang EICMA 2011.

Proyek ini merupakan tantangan bagi KTM, karena sebelumnya banyak pihak yang menyangsikan kemampuan trail listrik. Pasalnya tenaga dan torsi motor listrik diklaim tak akan kuat dipakai beraksi layaknya motocross dengan mesin bensin, selain itu masalah durabilitasnya masih diragukan.

Freeride E sendiri menampilkan sosok yang persis dengan versi bensinnya, yakni  KTM 350 Freeride. Hal ini terlihat dari bentuk bodi dan tangki yang pipih. Semakin identik, livery putih dengan sasis dan decal oranye juga tersemat pada versi listrik ini.

Eits, bukan hanya tampang, kemampuannya beratraksi juga mengagumkan. Maklum Freeide E mengandalkan motor elektrik bertenaga 29 dk, dengan torsi 42 Nm. Kemampuan tersebut diklaim setara dengan mesin 2-tak 125 cc. Tentunya Freeride E bebas emisi udara.

Perpaduan sasis ringan dari baja dan alumunium-nya juga membuat bobotnya susut. Motor ini diklaim hanya 95 kilogram saja, lebih ringan dari motor bebek di Indonesia.

Roda 21 inci di depan dan 18 inci di belakang dikawal dengan suspensi adjustable. Kompresi dan redamannya bisa disesuaikan, bahkan diklaim sudah siap turun balap.

Stefan Pierer, dari KTM Sportmotorcycle AG, menjelaskan. "KTM Freeride dibutuhkan untuk langkah  besar dalam dunia motor masa depan. Dengan kemampuan siap balap yang berpadu dengan sumber tenaga bebas emisi, Freeride E menjadi perspektif baru dalam dunia motorcross,” ungkapnya. (motorplus-online.com)