Kamis, 01 Desember 2011

Banyak Pilihan Arm Yamaha Scorpio!




 Bisa juga pakai pro arm Honda NSR SP
Yamaha Scorpio termasuk mudah dimodifikasi. Terutama penggantian lengan ayunnya. Sebab memilik rangka model double down tube konvensional yang gampang untuk pemasangan arm variasinya.

“Rangka Scorpio menggunakan lengan ayun tipe A dan bukan tipe H. Dudukan poros arm bukan dijepit macam di Honda Tiger. Tapi, justru menjepit arm,” buka Lusep Sugiharto from Motolab di Jl. KH Mas Mansyur, No. 8, Ps. Bengkok, Tangerang.

Rangka model ini pun memiliki keunggulan ketika pasang arm dari motor gede atau moge. Saat pemasangan limbah, bagian yang dipangkas atau ditambah bushing armnya. Jadinya kekuatan rangka standar dan arm pengganti tetap terjamin.

Sedangkan lengan ayun tipe H macam di Tiger, kadang dudukan poros arm di rangka mesti dipapas atau diganjal bushing. Sehingga bila salah setingan bikin kekuatan dan kestabilannya berkurang.

Alhasil, lengan ayun pengganti untuk Scorpio punya banyak pilihan selain variasi yang mudah didapat. Apalagi lengan ayun limbah motor gede, rata-rata menggunakan model lengan ayun tipe A macam Scorpio.

Contoh Yamaha Scorpio biru milik Daen Maming warga Cipinang Muara, Jakarta Timur, di halaman 7. Menggunakan lengan ayun tipe A limbah moge Suzuki GSX-R1000. Juga ada pilihan lain milik Suzuki GSX-R600 atau Honda CBR600 yang berdimensi lebih kecil.

Selain menggunakan lengan ayun tipe A dari limbah moge, pemilik Scorpio juga bisa pasang pro arm yang digunakan Honda NSR SP. Seperti dilakukan Ridwan Kurniawan, pemilik Scorpio yang ikut di ajang Cuzztomatic 4 di Bandung.

“Cuma berhubung sok asli Honda NSR SP lebih tinggi, peredam kejut asli Scorpio yang lebih pendek tetap dipakai. Selain itu, ubahan hanya dilakukan pada dudukan poros lengan NSR SP untuk menyesuaikan posisinya. Sehingga antara roda dengan rangka dan gir depan-belakang tetap lurus,” imbuh Ridwan yang tinggal di Jl. Saturnus Utara, Bandung.

Kalau terlalu mahal punya moge, bisa menggunakan lengan ayun produk variasi. Seperti merek Pro Performance yang banyak dijual di toko variasi. Harganya pun tak lebih dari Rp 800 ribu untuk menebusnya.

Atau ada juga arm yang diluncurkan Kumis yang dipasarkan Inti Jaya Motor. Bentuknya seperti punya supermoto. Tinggal plek.  (motorplus-online.com)

Di Tokyo Motor Show Juara Dunia Kawasaki KR250 Dipamerkan



Hadir tanpa motor konsep di Tokyo Motor Show (TMS) 2011, Kawasaki tetap percaya diri dengan line up produk-produknya. Baik model baru maupun pacuan balapnya.

Nah, paling mencolok adalah kehadiran motor balap klasiknya yang legendaris. Tampilannya klasik dengan fairing serba membulat.

Yaitu Kawasaki KR250, motor sport single seater ini pernah jadi juara dunia world grand prix selama empat kali di era tahun 1970 sampai 1980.

Mesinnya masih dua langkah dan mengusung mesin tandem bersilinder kembar. Yang ini tahun tua, wakil dari masa kini juga ada.

Kawasaki juga membawa serta ZX-10R pacuan World Superbike (WSBK). Motor dengan nomor start 17 ini adalah tunggangan Joan Lascorz, pembalap asal Spanyol.

Hingga saat ini, Joan Lascorz menduduki peringkat ke 10 klasemen akhir WSBK musim 2011 dengan 161 poin.

Motor yang secara spesifikasi sudah full kompetisi ini juga dipakai oleh Chris Vermeulen dan Tom Sykes dari tim pabrikan Kawasaki. (motorplus-online.com)

Curi Perhatian di Tokyo Motor Show 2011, Yamaha XTW250 Ryoku



Akhirnya Yamaha XTW250 Ryoku benar-benar muncul di Tokyo Motor Show 2011. Motor penjelajah yang disebut-sebut sebagai Sport Utility Vehicle (SUV) ini memiliki ketangguhan dan mampu melaksanakan tugas berat.

Dari bentuknya juga sudah terlihat. Roda offroad berukuran gambot, tanki ramping, posisi duduk dan mesin yang rendah membuat motor ini mudah dikendarai di segala medan khususnya tanah.

Sebagai penunjang utilitasnya, rak barang diletakan di bagian samping belakang. Sekop hingga bawaan lainnya seperti tenda dan tas bisa diletakan di sini.

Rak tadi juga bisa berfungsi sebagai roll bar yang melindungi motor dari benturan saat terjatuh. Oiya, Yamaha juga melengkapi motor ini dengan windshield yang bisa dilipat.


Selain dua head lamp berukuran sedang, ada juga lampu kabut LED. Posisinya ada disamping dan bisa dilepas, dijadikan senter.

Kinerja motor ini didukung mesin 4 tak SOHC satu silinder 2-katup. Memiliki kapasitas ruang bakar 249 cc, teknologinya sudah injeksi dan memiliki gearbox dengan 5 percepatan.

Rasanya motor ini memang cocok untuk pecinta sepeda motor yang juga hobi beraktifitas di alam terbuka. Mungkinkan diproduksi masal? (motorplus-online.com) 

Gaya dan Lebih Eye Catching, Tren Helm Drag Bike


 Beberapa tahun lalu, balap di trek lempeng secara visual kurang eye cacthing. Tampil dengan perlengkapan standar, bahkan tidak jarang peserta cuma pakai jaket dan celana jins! Nggak banget.

Bisa dimaklumi ajang drag bike yang berkembang saat ini kebanyakan didominasi oleh pembalap privateer. “Rata-rata mereka awalnya merupakan para pembalap dari ajang balap liar,” kata Andre Sunarko, dragbiker senior yang langganan hadir di balap trek lurus itu.

Makanya, tidak heran gaya dan penampilan mereka masih terbawa saat main di ajang ilegal. Namun tidak begitu yang nongol di grand final drag bike yang diselenggarakan di Jl. Benyamin Sueb, Jakarta Pusat (27/11). Semua tampil beda.

Sebagian dari tim balap karapan motor ini telah mendesain racing suit juga helm mereka. Corak dan warna helm disertai tulisan nama si pembalap. Tampilan si pembalap pun jadi lebih menarik.

Ada alasan lain kenapa perlu adanya identitas di helm atau di baju balap. “Balap di drag bike itu hanya sekilas. Berbeda dengan road race atau motocross yang terus berputar sampai lap selesai. Karena itu, identitas apapun itu, nama tim, nama pembalap atau sponsor mesti terlihat jelas,” tambah Deny Kusmayadi, penasehat tim Anker Sport Harriot’s Feat Key Speed dari Bandung, Jawa Barat.

Berikut ini beberapa gaya helm pembalap drag bike yang punya ciri tersendiri. Seperti nama pembalap, nama tim atau sponsor, juga idiom dari pemilik tim atau pembalap itu sendiri. Mari perhatikan satu per satu ciri penampilan mereka yang tentunya bisa dijadikan tren.

Kartun sonic dan nama pembalap
Agar Lebih Di Kenal
Pada tim Tomo Speed Shop Drag Bike Team3 pembalap mereka, Imam Ceper, Saipul Cibef dan M. Ramzi pakai helm yang disertai nama mereka di belakang. Utomo, selaku pemilik tim selain pasang nama pembalapnya juga menggambar kartun Sonic juga nama speed shop mereka. “Itu semua bisa langsung dikenali penonton. Terlebih drag bike ini cuma sebentar. Melesat sekali dan nggak kembali. Beda dengan balap lain,” bilang Utomo

Sesuai shio
Model Kartun
Shio pembalap jadi acuan tim TDC CMS dari Jl. Bendungan Jago, Kemayoran, Jakarta Pusat. Helm semua pembalapnya ditambahkan motif kartun sesuai shio pemiliknya. Helm milik Daniel yang ikut di kelas 125cc, 155cc dan FFA digambar kartun Tazmania. “Karena shio saya anjing,” jelas Daniel sambil bilang kalau helm Acong digambar Bugs Bunny Karena shionya kelinci.

Top-Speed
Idiom Kecepatan
Karakter kecepatan mewarnai tampilan helm pembalap Race Motor JFK Team. Bagian belakang helm, di sisi paling bawah juga dituliskan nama pembalap mereka, seperti M. Hambali. Tentunya juga ada tulisan toko dan bengkel sebagai pendukung tim. Fendi pemilik tim bilang kalau gambar spidometer dengan angka sampai 300 km/jam ini sebagai filosofi motor kilikannya.“Memang top-speed seperti ini yang kami harapkan,” ulasnya.

Jadi sarana promo
Dukungan Sponsor
Tanpa sokongan dana dari sponsor, balap jadi berat dilakukan. Karenanya, demi kelancaran tim asuhan H. Rio Teguh dan Yudi Sanjaya, mendesain tampilan helm bernuansa kuning sponsor, utamanya Anker. Semua perlengkapan balap dilabur warna sponsor. Nuansa warna eye catching dan nama sponsor bisa jadi sarana promosi. “Ada kerja sama saling menguntungkan antara tim dan penyokong dana,” ungkap Yudi Sanjaya (motorplus-online.com)

Simpanan Bos Kawasaki Ninja 250R



Modif Kawasaki Ninja 250R yang diinginkan Jafet Elvivan mengacu pada motor sport yang menyerupai moge. Katanya cocok dengan bodi dan mesin Ninja 250R yang awalnya memang sudah gambot.

Dalam modifikasi, tidak mau merusak bodi dan sasis aslinya. “Beli satu set bodi kit yang desainnya memang tinggal klop  dipasang. Dudukannya sudah cocok dengan sasis Ninja 250R,“ ungkap ayah satu anak yang mengerjakan sendiri modif motor kesayangan ini.

Pilihan bodi kit jatuh pada racikan Adi Siwe, juragan Lent Automodified from Probolinggo, Jawa Timur. Menurutnya, konsep yang diusung cocok dan sesuai dengan keinginannya. Ditambah desain yang inovatif serta hasil  rapi jali.

Dalam pemasangan, terlihat sangat hati-hati. “Agar hasilnya bisa pas dan klop, tak ada bodi yang terlihat renggang,” jelas pria beken disapa Apey ini.

Guna menunjang tampilan luar, turut pula pasang variasi pendukung. Sektor footstep diaplikasi dari produk Bikers yang dianggap pas dengan teknologi modern. Saluran pelepas gas buang juga makin terlihat gahar sesuai dengan suaranya dari produk Nojima Fasarm.

Untuk unsur karbon diwakili pada deltabox. Diorder langsung dari Tony yang katanya bos Carbon Tech, Jakarta itu. Tony dan kakaknya sudah terkenal sebagai pelapis motif karbon di bodi kit.

Namun setelah pasang bodi kit dan variasi penunjang, dirasa kaki-kaki kelihatan ceking. Cara paling mudah pasang sokbreker yang besar. Cocoknya aplikasi upside down.

Bahkan supaya terlihat harmonis, kaki belakang juga dibesarkan. Akhirnya seperangkat upside down berikut swing arm dari limbah moge GSX-R600 dipasang. Ini diperoleh dari Ariawan Wijaya, juragan toko variasi BMS, Jakarta. Lantas dipasang berikut dobel cakram guna menambah kesan padat di kaki-kaki.

 Namun sayang, hasil maksimal hanya jadi simpanan! Dibiarkan ngejogrog di garasi rumah. Apey sibuk mengelola RM Alam Sari di Cimayor, Sumedang, Jawa Barat. Wah, boleh mampir dong. (motorplus-online.com)

DATA MODIFIKASI
Setang : Tomaseli
Spidometer : Koso RX2N
Voltmeter : Auto Gauge
Cakram : Delkovic
Deltabox: Fiberglass dicarbon

Kawasaki Ninja 2 Tak Akan Tetap Produksi Sampai 2015

 


Pecinta sepeda motor 2-tak boleh bertepuk dada, pasalnya Kawasaki yang hingga saat ini masih menjual motor sport 2 tak akan tetap memproduksi dan menjual Ninja 150RR dan Ninja 150 hingga 2015.

"Euro 3 kan di tahun 2015, masih boleh produksi motor 2 tak sampai 2015," buka Freddyanto Basuki, Marketing & Advertising Department Head PT Kawasaki Motor Indonesia (KMI).

Kawasaki dua tipe Ninja 150 bermesin 2-tak ini begitu digemari karena performanya. Dalam kondisi standar, tenaganya mencapai 30 dk. Sebuah cita rasa yang tidak akan ditemui di mesin 4-tak.

Penjualannya juga masih sangat baik. Data dari Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia (AISI) di tahun 2011, sejak Januari hingga Oktober Ninja 150RR yang berfairing terjual hingga 19.774 unit, sedang Ninja 150R yang tampil naked laku 18.678 unit.

Lalu apa yang akan dilakukan Kawasaki menyambut standarisasi emisi Euro 3? Tentunya setelah Euro 3 di sahkan motor dengan mesin 2 tak akan sulit lolos standarisasi emisi.

"Bukan tidak bisa, tetap bisa dengan penambahan teknologi ramah lingkungan. Cuma biasanya tenaganya agak berkurang dan harganya jadi mahal," aku Freddyanto Basuki yang mengaku masih memikirkan langkah kedepan untuk motor-motor 2-tak adalannya. (motorplus-online.com) 

Thailand Bakal Dijadikan Sebagai Basis Produksi Moge Honda



Saat ini Honda Motor Co, tidak pernah memproduksi motor berkapasitas mesin besar di luar Jepang. Tapi kini, moge Honda bakal diproduksi di Thailand.

Seperti dilaporkan Yomiuri, sebuah kantor berita dari Jepang, disebutkan bahwa pabrikan dengan lambang sayap mengepak ini bakal membuka pabrik baru di pinggiran kota Bangkok, Thailand khusus merakit moge.

Langkah ini diambil setelah menurunnya profit Honda karena nilai mata uang Yen yang terus mengalami apresiasi positif. Honda pun harus menurunkan biaya produksi, salah satu caranya adalah dengan memproduksi beberapa model di luar Jepang.

Artinya, jika sebelumnya moge Honda hanya diproduksi dari di Jepang dan diekspor ke banyak negara di dunia termasuk di Eropa, tapi kini akan dibuat di Thailand sebagai basic produksi untuk pasar global.

Sebelumnya Honda telah memilih Thailand sebagai negara perakit Honda CBR 250R, CBR 150R dan PCX 125 untuk dijual di seluruh dunia. Bahkan dikabarkan Honda telah menyiapkan sepeda motor bermesin 400 cc hingga 500 cc baru yang akan diproduksi di Thailand pertengahan tahun depan.

Nah, keuntungan sebenarnya bisa diperoleh Honda di Indonesia. Kini Honda bisa mendatangkan moge dari Thailand dan menjualnya harga yang lebih terjangkau. Pasalnya antara Indonesia dan Thailand terikat ASEAN Free Trade Area (AFTA), dimana bea masuk bisa ditekan hingga 0 persen.

Fasilitas AFTA juga sebenarnya dimanfaatkan oleh Kawasaki yang memasarkan moge ER-6n dengan harga hanya Rp 99 juta saja. (motorplus-online.com) 

Versi 2012 Suzuki Pertahankan Tradisi di Bandit 650SA



Suzuki Bandit 650SA akan tetap menjadi andalan Suzuki di Eropa. Bahkan versi 2012 sudah siap mengaspal, dan akan diperkenalkan pada bulan Januari mendatang.

Suzuki Bandit adalah salah satu varian legendaris yang hingga saat ini masih diminati banyak penggemar roda dua di Eropa. Suzuki Bandit pertama kali diluncurkan pada tahun 1989 dalam versi 400 cc. Varian ini booming hingga terjual 43i ribu unit di seluruh dunia.

Pada tahun 1995 Suzuki Bandit 600 cc berpendingin udara dan oil cooler di luncurkan di Eropa. Tahun 2005 kemudian merapat ke mesin 650cc baru. Sejak 2009 Suzuki memperkenalkan model baru dengan desain seperti yang bisa kita lihat saat ini.

Uniknya, versi 650 cc ini malah sudah tidak dijual di Jepang. Suzuki Jepang mempersenjatai Bandit dengan mesin 1.250 cc. Moge yang satu ini memang booming karena kesederhanaan dan kemudahannya untuk dikendalikan.

Lanjut ke versi 2012, secara bentuk varian ini tidak memiliki banyak perbedaan dari versi sebelumnya. Masih naked klasik yang sangat sederhana. Fairing setengah telanjangnya yang khas tetap dipertahankan. Meski beberapa bagian seperti buntutnya memang terlihat lebih lancip.


Joknya juga dikamuflase agar terkesan berundak. Pilihan warnanya pun enggak banyak paling hanya hitam atau putih mutiara seeprti yang dijual di Italia.

Untuk sumber tenaganya, mesin 656cc 4-silinder inline DOHC-nya tetap dipertahankan. Mesin yang dilengkapi dengan teknologi Suzuki Dual Throttle Valve (SDTV) ini mampu menyemburkan tenaga hgingga 85 hp di 10.500 rpm dan memiliki torsi 61,5 Nm.

Di Italia motor ini dilepas 6.990 Euro atau setara Rp 86 jutaan. (motorplus-online.com)