Rabu, 19 Oktober 2011

Sokbreker Gaul Bahan Almu



Desain mirip buatan Thailand
Bahan sokbreker matik standar didominasi besi. Makanya dianggap jadi terlihat kurang bervariasi karena dari dulu memang bahan sok selalu besi. Paling yang dibuat dari aluminium hanya bagian anting saja.

Sekarang banyak hadir sokbreker variasi gaul didominasi bahan aluminium. Seperti sokbreker yang diluncurkan oleh merek Willwood ini. Semua sudah pakai aluminium, kecuali as dan bagian sok yang memang harus kuat.

Desain sok ini sepintas mirip sok terkenal buatan Thailand. “Hanya beda warna supaya tidak diprotes,” jelas Mulyamin dari Anugerah Motor.

Ukuran yang tersedia memang hanya untuk Yamaha Mio. Tapi, dipastikan bisa juga dipakai untuk skubek Honda macam Vario, BeAT, Scoopy atau juga Spacy.

Harga yang ditawarkan sepertiga banderol sokbreker asli Thailand. “Hanya 250 ribu,” bisik Mulyamin dari Jl. Raya Bulak No. 466, Jatibarang, Indramayu. Konon harga itu masih bisa dinego lagi. Untuk itu tanya langsung ke 0819-4692-7447.  (motorplus-online.com)

Yamaha Scorpio The Bobber?


 
Waktu nyimak motor ini banyak yang komentar. Desain bobber atau setidaknya bobber-scrambler. Itu bisa ditebak karena penamaan itu didasarkan pada ukuran roda gede depan-belakang sebagai predikat bobber di mata kebanyakan biker.

Hal itu mesti diluruskan. Karena eh karena, bobber sama sekali enggak terkait dengan ban gendut. Nge-bob sebenarnya gaya desain tahun 50-an sebelum era choppers. Tanda paling utama belum dirombak ulangnya sasis dan masih pakai komponen lama atau aslinya.

Artinya bobber belum seradikal choppers. Entah bagaimana ceritanya, ban gendut sering diistilahkan sebagai bobber. Jadi, motor milik Mr. Lance yang digarap Deus Ex Machina Bali ini lebih kena sebagai semi scrambler dengan sentuhan khas Deus yang beraroma new school.

Deus banyak adopsi barang baru, seperti di Scorpio 2011 ini. Kaki-kaki dan juga komponen pendukung lain. Sipnya lagi, mereka juga bisa meramu nafas ‘lama’ di motor ini dengan memaksimalkan bentukan asli sasis Scorpio dengan pipa tubular konvensional dan double down tube di depan.
Bro Mustang sebagai builder, memang punya selera ke arah itu. Untuk sasis lebih konsen merambah sektor belakang sebagai ‘wajah’ scrambler lama di motor ini. Sasis depan tidak banyak digarap. Tangki simpel khas Deus dirasa sudah mumpuni dipasang pada back-bone walau menyisakan celah di center bone terutama antara tangki dan jok.

Bagian bawah jadi tilikan utama customized motor ini. Mr. Lance dan pihak Deus sepakat memberikan ‘otot’ lebih di kaki-kaki sport Yamaha 225cc ini. Ban depan belakang dipilih x-treme fat lewat adopsi dua ban milik TW 200 sebagai penguat motor pantai yang cocok untuk lansekap Bali dan sekitarnya yang banyak menyajikan pemandangan pantai.


“Dari sana sektor penunjangnya mesti mumpuni,” jelas Mustang. Mereka lantas memilih lengan ayun Suzuki Bandit yang lebih muscle ketimbang asli Scorpio dengan monosok yang dirancang modifikator asal Batu, Mejan, Canggu ini. Pilihan konstruksi monosok juga ikut membuat motor ini telihat lebih simpel dan kosong di sektor depan.

Ogah Kompromi
Kekuatan yang layak jadi inpirasi untuk karya mereka tentunya pada detail dan rapi. Mereka ogah berkompromi memasang peranti asal-asalan di motor ini.

Seperti pilih sok besar up side down Suzuki GSX yang terlihat lebih modern. Uniknya, penampakan di depan ini tetaplah bernuansa ol skool khas Jap’s Style dengan sepatbor minimalis hingga kontur ban di depan lebih menonjol.

Sebagai penguat estetika depan, lampu depan replika Harley-Davidson (H-D) dilengkapi cover kawat sebagai aksentuasi dan penguat roh motor yang suka menjelalah di medan off-road.

Faktor performa juga ditilik serius. Selain kaki-kaki banyak mengadopsi limbah moge, mesin juga sudah kena porting plus piston Wiseco. Selebihnya, komponen Scorpio standar yang masih keluaran baru memang enak dibejek sampai batas maksimal. (motorplus-online.com)