Jumat, 03 Februari 2012

Gaya Kinclong Buat Harian, Yamaha Byson



Kalau sekadar buat ikut contezt, tampilan motor kinclong menjadi biasa. Tapi, kalau buat keperluan harian, itu yang menjadi motivasi Ivan Bonar buat modifikasi Yamaha Byson lansiran 2010 miliknya.

“Selain buat harian, kadang dipakai turing juga. Makanya, modifikasi keseluruhan turut dukung riding position,” sebut Ivan yang tinggal di Cimahi, Jawa Barat. Urusan bikin kinclong, diserahkan ke Rahmat Mulyana Sumantri.

Rahmat atau beken dipanggil Beben ini memadukan dua teknik pewarnaan. Yaitu, krom yang dipadu cat candy tone dan cat model anodize. “Awalnya cuma ingin main di kinclong lewat krom saja. Anodize itu justru karena bodi part tertinggal,” sebut owner Ben’s Airbrush di Jl. M Toha No. 274, Bandung, Jawa Barat.

Beben mau sharing ilmu pengecetan. Pertama kali, seluruh bodi pacuan dipereteli lalu dikrom. Tentunya, pakai teknik krom plastik. Maka itu, doi melempar order krom hingga ke Surabaya, Jawa Timur.

Usai krom dilakukan, dilanjutkan ke pengecatan. Dasar yang krom kembali dilabur pernis. Lalu, dilanjutkan dengan pembuatan detail terlebih dulu. Misalnya, pakai motif lidah api seperti yang terukir di bodi belakang. Atau, motif yang menyerupai lubang-lubang di sarang lebah. Semua itu, dibuat pakai cat biasa.

Setelah detail yang diinginkan dilukis di bodi, airbrusher 36 tahun itu melapisi bagian atasnya pakai cat candy tone warna merah dari DuPont. “Kalau untuk yang warna kuning, pakai Spies Hecker. Kuningnya lebih terang,” sebut Beben.

Terakhir, warna anodize. Ya, seperti di cover tengah itu, lho. Sebenarnya itu bukan anodize murni. Tapi dari cat tipe crystal silver dari Spies Hecker. “Biar makin serupa anodize, pernishnya pakai yang doof,” tutupnya. Keren! (mobil.otomotifnet.com) 

Mio Soul Injeksi Baru Pakai Nama Yamaha Mio Soul GT ?



 
Info seputar rencana Yamaha Indonesia Motor Manufacturing (YIMM) yang akan terus menggelontorkan model skubek baru makin santer saja. Kabar terakhir yang masuk ke meja redaksi, nama Mio dan Soul akan tetap dipakai.

Tapi bedanya, ada tambahan embel-embel "GT" pada skubek baru yang sudah dilengkapi dengan injeksi bahan bakar ini. Jadi namanya akan menjadi "Mio Soul GT".

"Sementara rencananya itu. Nama Mio Soul sudah sangat kuat di Indonesia, sayang kalau dihilangkan," bisik narasumber dari YIMM tanpa merinci apakan GT ini hanya salah satu varian dari Mio Soul baru, atau semua Mio Soul baru ini menggunakan nama belakang GT.

Seperti sudah diberitakan sebelumnya, motor ini akan menggunakan platform rangka dan mesin serupa dengan Mio J. Mesinnya akan tetap berspesifikasi 4-tak SOHC 2 klep dengan kapasitas ruang bakar 113 cc.

Sistem injeksi Yamaha Mixture JET-Fuel Injection (YMJET-FI) yang diandalkannya memiliki air assist passage, 2 throttle valve dan idle speed control membuatnya lebih hemat bahan bakar. 

Sedang desain bodinya juga diyakini akan jauh lebih berotot. Desainnya benar-benar baru. Jadi penasaran lihat bentuknya! (motorplus-online.com) 

Kruk As Tambal Sulam, Kawasaki Ninja 150


 

Buat tarung di kelas sport 2-tak standar s/d 155 cc, Kawasaki Ninja 150 milik Ahmad Wahyudi ini dibekali ubahan di bagian kruk as. Part penggerak setang seher naik-turun ini dimodifikasi demi kail power bawah. So, pacuan pun mudah melejit sejak start. Bahkan, sang joki pun kerap merasakan podium pertama di beberapa ajang dragbike berbeda. 

“Bobot kruk as dibuat lebih enteng. Total berat sekarang jadi 2,2 kg. Metodenya, ada bagian yang dilubangi lalu ditutup lagi pakai bahan aluminium,” ungkap Jajang Siswanto dari Jang’s SBL Motor di Jl. Rawa Jaya, No. 24, Pondok Kelapa, Jakarta Timur.

Lewat kruk as yang sengaja dibuat enteng ini, putaran bandul yang berfungsi buat menggerakan setang seher dan piston juga jadi lebih ringan tuh. Imbasnya, power jadi lebih mudah dikail sejak putaran bawah. Wuzzzzhh...

Apalagi buat tambah dongkrak putaran bawah, bermain di sektor pengapian. Memakai CDI milik Ninja 150 RR tipe 1454, tapi bobot magnet dibikin lebih ringan. Dari berat standarnya yang sentuh 1,3 kg, dibikin jadi 900 gram. Ini bikin putaran kruk as tak terlalu terbebani.

Tapi Jang, begitu tunner ini akrab disapa, ogah kecolongan. Artinya, tak hanya fokus di putaran bawah. Akan berakibat terlalu ringan, napas jadi cepat habis. Doi, pertimbangkan power buat putaran atas.

Makanya, seting gigi rasio juga dimainkan. Terutama untuk gigi I dan II. “Sebenarnya agak dibuat lebih berat. Gigi I pakai 13/25 mata. Gigi II, pakai 19/ 28 mata,” sebut pria yang dulu sempat ikut balap grasstrack dan juga road race di tahun 90-an itu.

Oh ya! Gigi VI juga ikut diubah susunan rasionya. Tapi, hanya sekadar penyambung power saja. Makanya, Jang hanya menggantinya pakai kombinasi 21/ 20 mata. Lewat ubahan ini, sang joki pun enggak perlu kuatir si Ninja kena asma alias kehabisan napas! Karena final gear memakai kombinasi 14 mata (depan) dan 36 mata (belakang).

Ubahan seting magnet dan kruk as diikuti lewat pengikisan lubang transfer. “Lubang transfer dibuat agak rata. Lalu, tinggi exhaust dibikin jadi 30 mm. Enggak perlu banyak-banyak dipapasnya, karena cuma buat main di kelas 150 standar aja kan,” sebut pria ramah ini.

Permainan di kepala silinder juga ikut tentukan seting akhir. Setelah blok silinder dipapas 2 mm agar piston nongol, kepala silinder juga dipapas 2,5 mm. Nut dibuat turun 0,8 mm dan lebar 8 mm dengan kemiringan squish 14ยบ.

“Kalau kompresi enggak dihitung. Tapi, tergolong tinggi. Saya ukur pakai buret di atas kaca datar, volume ruang bakar jadi 19 cc,” bilang tunner 33 tahun itu. Oh ya, akibat pemapasan yang rada ekstrem, di blok dan head itu, Jang aplikasi dua paking head agar piston tak membentur kubah yang diameternya dibuat sama layaknya piston. Gas terus! (motorplus-online.com)
 
DATA MODIFIKASI
Ban depan : Eat My Dust 45/90-17
Ban belakang : Eat My Dust 60/80-17
Pelek : Takasago 1.85 x 17
Knalpot : DBS
Karburator : Standar reamer 30 mm
SBL Motor  (021) 998-58225