Rabu, 16 November 2011

Faktor Penentu Selain Spuyer, Throttle Slide Valve Karburator!



Angka derajat cutaway. Semakin besar, basah di putaran menengah 
Skep alias throttle slide valve jadi andalan mekanik kuda besi kompetisi dalam seting karburator. Tunner bukan cuma seting pilot-jet, klip jarum skep, atau main-jet. Skep bisa jadi penentu bebek atau matik di road race atau bahkan di arena drag bike. 

“Iya. Tapi, syaratnya mesin sudah terasa oke 100%. Baru deh seting skep akan bisa terasa gunanya,” beber Ahmad Jayadi, pemilik dan tunner tim Honda Daya Denso Showa NHK Jayadi, Bekasi.

Berarti ada syarat dasar seting throttle slide valve jadi berguna. Mesin sudah sangat oke. Maksudnya, engine sip kalau ukuran komponen di ruang bakar ketemu yang ideal. Seandainya belum bisa didapat hitungan komponen di ruang bakar jangan bicara dulu seting skep.

Kalau mesin sudah mantap, baru deh penggantian alias seting skep bisa dilakoni. Artinya lagi, seting karburator bukan cuma bermain di pilot-jet dan main-jet. Throttle slide valve bisa jadi kuncian.

“Pengaruhnya di akselerasi. Pembalap bisa merasakannya,” urai Mletis yang punya nama asli Haris Sakti, tunner muda Yamaha Yamalube FDR KYT Trijaya. “Bisa ketahuan juga hasilnya lebih bagus setelah seting skep lewat dynotest,” timpal Cepy Sugiarto, ahli korek skubek kompetisi tim Cargloss AHRS.

Kalau begitu, kapan penggantian skep dilakukan? Sebelum ngomongin kapan seting skep mending korek dulu jenis skep yang banyak dipakai.

Throttle slide valve seperti yang ada di Mikuni TM atau Sudco 24 dan 28. Pilihan ukuran skep harus mengikuti tipe karburator yang dipakai.  “Ukurannya  3,0, 3,5, dan 4,0,” ucap Cepy. “Sudco 24 ada pilihan skep 2,5 dan 3,5,” balas Mletis.


Saat jarum mau keluar dari nozel
Angka pada skep di atas bukan kode buntut. Ukuran skep itu menunjukkan cutaway. Cutaway derajat kemiringan atau coakan bagian bawah skep.  “Semakin besar angkanya, derajat kemiringannya semakin tinggi,” yakin Mletis yang sukses membawa beberapa pembalap pemula dan seeded merebut juara nasional.

Kalau begitu, fungsi skep dan cutaway yang berbeda pengaruh pada suplai campuran bahan bakar-udara. “Semburan pengabutannya semakin besar kalau angka derajat cutawaynya semakin tinggi,” bilang Cepy yang berbadan subur.

Skep sendiri berfungsi waktu putaran menengah. Tepatnya saat jarum skep mau keluar setengah sampai keluar dari nozel. “Benar. Sering terasa kok motor sedikit masalah waktu putaran menengah. Tenaga enggak merata. Di sini seting skep berguna,” ulas Cepy.

Mletis sepakat gasingan menengah jadi kunci untuk menentukan ukuran cutaway. “Paling terasa pas keluar tikungan. Kalau akselerasi akan terasa kurang pas di putaran bawah-menengah, harus ganti cutaway,” yakin Mletis lagi.

Mletis dan Cepy memberikan rumusan sederhana. Seandainya gasingan bawah-menengah terasa kering semburan pengabutan bensin dan udara, angka cutaway yang rendah mesti digunakan. Sebaliknya kalau kelewat basah, nomor cutaway yang tinggi bisa diaplikasi.

“Pasti angka pilot-jetnya jadi kecil. Minimal turun satu step,” ujar Mletis. “Sudah ganti cutaway enggak perlu ganti jarum. Pakai saja jarum skep bawaan karbu,” tegas Cepy.  (motorplus-online.com)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar