Peningkatan tenaga dipantau terus lewat dyno
Seperti dilakukan Robby Wahyudi di pacuan yang baru saja ditebusnya beberapa waktu lalu. “Sebelum Axelo ini, pakai Shogun 125. Cara ini sebelumnya juga sudah diterapkan di Shogun. Jadi tinggal copy paste aja,” ujar pria yang tinggal di Pamulang, Tangerang.
Proses pengerjaan, dilakukan Freddy A. Gautama. Dia orang pemilik workshop Ultraspeed di Jl. H Mencong, No. 42, Ciledug, Tangerang. Buat meningkatkan power, pria yang juga punya mesin dyno ini menyentuh beberapa part vital.
Pertama, dari sisi piston. Tujuannya biar dongkrak kompresi. Piston pun dipilih merek Izumi yang biasa diaplikasi tunner bakal mengisi jeroan bebek balap. “Diameternya tetap ukuran standar, 53,5 mm. Tinggi dome disesuaikan,” aku Freddy.
Cukup knalpot Satria F-150
Coakan di kepala piston juga disesuaikan dengan klep yang lift-nya ikut dinaikkan. Tentu biar enggak mentok. Kenaikan lift klep ini juga pengaruh dari pemapasan kem. “Untuk durasinya agak lupa. Tapi tiap bumbungan dipapas sekitar 1 mm aja kok,” urai Choky lagi.
Naiknya lift klep, butuh penyesuaian juga di bagian per klep. Biar sedikit lebih keras dan cegah floating di rpm tinggi, per standar digantikan fungsinya oleh per klep merek TK. Lewat ubahan ini, kini kompresi di engine sentuh 11 : 1.
Untuk dongkrak pengapian, CDI BRT ikut dipasang. Pakai tipe Dual Band, tapi aplikasi dari tipe Shogun 125. “Perubahan di soket aja. Axelo, soket CDI-nya mirip dengan Suzuki Smash,” pasti Freddy.
Setingan terakhir, terletak di pengabut bahan bakar. Hanya sebatas penggantian pilot-jet dan main-jet. Standarnya Axelo, pakai pilot 15 dan main-jet 95. Sekarang sudah pakai ukuran 17,5 dan 102,5.
Mau coba?
Naik 3,8 dk! Asalnya 7,02 dk jadi 10,81 dk
Meski tenaga pacuan melonjak, tapi Robby ogah tampil berlebih. Iya, tampil untuk pamer ubahan di mesin. Mungkin karena di punya karakter low profile ya.
Maka itu, urusan saluran buang dipakai punya standar. Tapi, standarnya milik Suzuki Satria F-150 yang punya volume tabung lebih besar. Untuk bagian leher, Robby aplikasi pipa tiga ukuran. Pertama, 24 mm. Lalu bagian tengah dipasang 26 mm. Dan 28 mm untuk pipa yang ke silencer.
“Harga silencer yang baru sekitar Rp 400 ribu. Sekennya Rp 200 ribuan,” kata pria yang mau turing bersama Axelo-nya ke Magelang, Jawa Tengah untuk naik gunung Merbabu ini. (motorplus-online)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar