Senin, 21 November 2011

Karena Main Dukun, Yamaha Jupiter-Z Menang?



Jupiter-Z yang digeber Dani Tilil ini sudah mengusung mesin 230cc. Disegani lawan bahkan digosipin main magic. Karena korekan Robby Krisbiyanto yang karib disapa Robby Bontot dari Bontot Jaya Motor (BJM) ini kerap menang.

Bahkan dulu dikabarkan Suzuki Shogun 110 garapan Bontot tidak ada lawan dibilang pakai jampi-jampi. Dan sekarang, begitu Jupiter-Z ini langganan menang pun dibilang lantaran Dani Tilil pakai rompi dari ‘mbah dukun’. Edan kan?

Oh iya, kapasitas silinder melonjak jadi 230cc itu didapat dengan menaikkan stroke. Agar didapat stroke yang ekstrem, harus menggunakan setang piston mesin 2-tak. Alasannya karena conecting rod 2-tak punya big end kecil.

Sehingga dengan kecilnya big end, pin kruk as bisa digeser jauh posisinya. Untuk itu menggunakan setang piston RX-Z. Posisi pin geser 6mm, otomatis kenaikan stroke jadi 12mm.

Selain naik stroke, untuk meningkatkan kapasitas silinder ditempuh dengan cara bore up. Untuk bore atau diameter piston besar, pasang piston Honda Tiger 2000 oversize 300 dengan diameter 66,5mm.


Dengan begitu, kapasitas silinder bisa dihitung. Stroke standar 54mm naik 12mm, jadinya stroke total 66mm. Menguntungkan karena kondisi bore x stroke berakibat hampir square. Yaitu 66,5 x 66mm. Akhirnya kapasitas silinder jadi 229cc, kalau digenapkan, ya jadi 230cc.

Selain itu ditunjang karakter kem yang dipercaya lebih tangguh mulai dari rpm bawah hingga jarak 500 meter atau pada saat gigi top- speed. Makanya tidak ada jeda ataupun hilang tenaga ketika proses pindah gigi. Bentuknya mengarah ke bentuk profil bubungan yang lebih kurus juga tinggi.

“Lalu beda profil kem jarak 500 dengan 800 meter adalah di tinggi kem standar sama-sama dibikin naik 2mm alias tambah daging. Cuma untuk lebar pinggang, buat jarak 500 meter dibikin agak kurus dari standar. Kalau awalnya 26/21mm, kini dibikin jadi 28/17,5mm diukur pakai sigmat,” lanjut Robby.

"Jujur ini tantangan berat buat saya, karena baru pertama bikin mesin untuk trek pendek. Namun terbukti ubahan mesin untuk jarak 500 meter lebih sulit dibanding buat trek 800 meter ke atas, terutama soal setingannya. Saya pun sampai pusing untuk mendapatkan hasil maksimal lantaran fokus pada ubahan profil kem ini,” imbuh Bontot.


Untuk suplai gas bakar menggunakan karbu Suzuki Shogun Axelo 125 reamer 26mm dengan setingan spuyer 25/112,5. Maksimal diledakkan api busi yang diatur CDI standar Yamaha Crypton di ruang bakar yang pasang rasio kompresi 13,7 : 1.

“Tenaga sebesar itu, kini mesin dipercaya mampu memutar roda belakang yang tetap pasang rasio standar dengan final gir setingan 17/25. Itu khusus setingan buat jarak trek pendek atau 500 meter, lho,” ingat Robby.

Hasilnya seng ada lawan dan katanya memang terbukti. Sebab di pertengahan bulan puasa lalu, motor Jupiter-Z mengkalahkan rival terberat yang cukup disegani di seputaran Jakarta. Menurut Robby, saat itu motornya berjarak setengah tiang lebih di depan motor rivalnya yang bermerek sejenis.

Sayangnya setelah jadi jawara, tunggangan ini vakum dari dunia gemerlap eh, dunia malam lantaran tidak ada lagi lawan berat. "Katanya sih waktu itu ada yang mau ngebal atau main ulang setelah Lebaran.

Tapi, sampai sekarang kabar yang ditungggu tidak sampai terdengar. Makanya sekarang lagi ngangur nih motor,” papar mekanik bermarkas di Jl. Amal No. 37, Pondok Bambu, Jakarta Timur.

Kini biar Jupiter-Z dapat lawan kembali, dia mengaku pasrah jika ditanya aturan yang kabarnya merepotkan dirinya jika diajak taruhan. Tambah lagi sekarang ini tunggangan dan joki sama-sama digosipkan pakai dukun segala.

"Biar sama-sama enak, bisa kok pilih atau atur waktu kapan bisanya. Biar fair dan tidak lagi dianggap tidak pakai jampi, rompinya bisa dilepas," serius Robby tanpa bermaksud sesumbar. (motorplus-online.com)

DATA MODIFIKASI
Ban depan : Camel 45/90-17
Ban belakang : Eat My dust 60/80-17
Sok belakang : Daytona D Ultimate
Knalpot : Custom
Koil : Mitsubishi
Segitiga : Posh Factory
 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar