Mengikuti kapasitas silinder
Pelatuk Roller plus Kem 3 step
Pelatuk atau rocker arm roller dulu memang hanya dipakai di matik Honda. Macam Honda Vario atau BeAT. Pemilik Yamaha Mio yang masih mengusung pelatuk konvensional mau ikutan pakai punya Blade atau BeAT. Agar lebih ringan gesekan dan power meningkat. Namun harus banyak modifikasi dari papas dudukan pelatuk sampai bikin kem khusus.
Muncul juga rocker arm roller untuk Yamaha Mio, Nouvo atau Jupiter-Z. Waktu itu keluaran TDR dan CLD. Bahkan versi yang terakhir keluar, pelatuk CLD sudah dilengkapi kem namun untuk motor standar. Supaya pemilik bisa pasang sendiri alias tinggak plek aja, gitu...!
Kini muncul versi terbaru buatan SPS Racing Thailand. “Pilihannya ada 3 stage. Yaitu, untuk klep 28/24, klep 31/25,5 dan 34/30mm,” kabar Miekel Tjahjanto, bos MC Racing yang menjualnya. Saking larisnya ketika dilakukan pemotretan, barangnya tinggal yang stage 1 untuk klep 28/24 itu. Harganya Rp 950 ribu buat stage berapa saja sama.
Enaknya kem sudah menganut spek racing dan memang untuk balapan karena durasinya sudah besar. Bahkan lift kem juga lumayan tinggi. Bisa dilihat dari ukuran diameter pinggang kem 19,5mm dan benjolan kem 27,3mm. Berarti lift bisa dihitung, yaitu 27,3-19,5mm = 7,8 x 1,3 mm = 10,14mm. Sangat tinggi sekali kan? Angka 1,3 itu pengali dari panjang lengan rocker arm yang panjang sebelah.
Berminat silakan ke Kebon Jeruk IX, No. 20C, Kota, Jakarta Barat. Telepon (021) 6289637.
Klep standar, siting geser
Buat yang ingin andalkan piston 58mm di Yamaha Mio, silakan coba dan boleh lirik kepala silinder yang dijual Kodok Racing dari Jl. Rajawali Selatan, No. 12A, Jakarta Pusat. Meski head yang dibawa langsung dari Thailand ini tetap pakai klep standar (25/22mm), tapi siting klep sudah mengalami pergeseran alias diubah.
Jadi, buat yang main di kelas standaran 58mm di trek lurus malam hari, tinggal langsung pakai. Diameter kubah, dibuat jadi 55mm. Part ini dijual Rp 1,4 juta, “Kalau ingin lebih bagus lagi, kubah bisa diperbesar hingga 58mm. Mantapnya, head ini juga bisa dipakai untuk kem yang aplikasi tinggi lift klep 8 mm tanpa kuatir mentok,” yakin Denny Jonathan yang bisa dikontak di telepon (021) 935-27958.
Perlu sedikit skir
Kalau ingin yang instan, langsung aja ‘colok’ kem ini ke kepala silinder Yamah Mio ente. Jadi, enggak perlu lagi tuh cari-cari durasi bumbungan kem. Kem bermerek SPS ini, memang sudah diseting untuk dukung setingan piston 58mm dengan klep standar. Sayangnya, Denny tidak mau menyebutkan pasti durasi kem Thailand ini.
Tinggi lift klep sudah dibuat maksimal. Ya, karena kem ini memiliki tinggi lift klep 6,2mm. Kalau yang lama, liftnya hanya 6mm. “Angka itu sudah maksimal. Lift enggak bisa ditinggikan lagi. Karena overlap terlalu dekat kalau gak ubah sitting. Baiknya, sebelum pasang, klep disekir sedikit saja. Itu buat hindari klep mentok saat overlap,” jelas Denny yang bilang Rp 350 ribu untuk harga jual kem ini.
Magnet Lebih berat 10 gram ketimbang milik Mio
Buat dukung seting sempurna, sobat cobain langsung pakai magnet berkode F5V V ini. Sejatinya, magnet ini milik Yamaha Fino di Thailand. Tapi, ketika dipakai di Yamaha Mio, torsi di putaran bawah jadi bertambah galak.
Performa sudah dibuktikan sendiri, terutama di ajang trek lurus malam hari. Tenaga di rpm bawah lebih bagus. Padahal, bobot magnet Fino hanya 10 gram lebih berat ketimbang Mio di Tanah Air.," buka Denny yang bilang magnet ini cocok dipakai buat trek 500 – 700 meter. Magnet yang dijual berikut sepul ini Rp 1 juta doang, cuy!
So, bisa dikatakan magnet ini cocok buat kelas standaran. Ya, yang kondisi magnet tidak boleh diubah dan mesti terlihat standar pabrik. Ketika proses scrut pun jadi lebih lancar!
Cocok di Mio 300cc ke atas
Nih, kalau enggak ingin direpotkan atau pusing cari maping terbaik di CDI. Ya, CDI bermerek Zepco dengan kode produksi 1P7-00 ini aslinya milik Yamaha Nouvo di Thailand. Tapi, otak pengapian ini juga bisa dipakai di Yamaha Mio untuk kebutuhan performance. "Cocok banget buat Mio yang sudah bore up sampai 300cc ke atas,” jelas Denny yang mulai beruban.
Mio bore up sebersar itu, tentu banyak dijumpai di ajang drag atau Matic Race. Yup, di kelas FFA tuh. Soal harga jual, hanya dibanderol Rp 850 ribu. Ketika pakai CDI ini, enggak perlu mengubah apa pun di motor. Ya, tinggal pasang aja. Tapi, selain buat Mio, tentu buat Nouvo yang kena sentuhan bore up hingga 300cc juga bisa pakai dong. Mio baru kudu atur kabel.
Paking selembar stroke naik 12mm alias jadi 69,9mm
Di komunitas balap liar Jakarta sekitarnya, ada yang namanya kelas standaran. Paking blok dan head harus selembar. Boleh curi stroke asalkan paking tetap selembar.
Cara paling enak gunakan kruk as buatan Thailand ini. “Tinggal pasang dengan stroke sudah naik 12mm,” pastik Miekeel Tjahjanto, bos MC Racing yang endut berkacamata.
Kalau standarnya stroke 57,9mm ditambah 12mm bisa mencapai 69,9 mm. Kalau dipadukan dengan piston 70mm, maka kapasitas silnder bisa dihihitung yaitu mencapai 268,8cc atau jadi 270 cc. Dipastikan bisa bejaban asalkan didukung kem dan porting bagus. Lebih penting lagi klep juga harus menggunakan ukuran lebar. Kruk as ini dibanderol Rp 3,5 juta. Lumayan!
Jadi 185cc digenapkan
Pihak MC Racing juga membawa paket bore up spesial untuk Yamaha Xeon. Bisa dipasang juga untuk V-ixion dan Jupiter MX 135LC.
Paket yang buatan Malaysia ini enaknya sudah menganut model keramik. “Cirinya blok silinder putih doff,” jelas Miekel.
Lebih sip lagi, masih menurut Miekel, sudah dilengkapi dengan piston dengan ukuran besar. Diameter pastinya 63,5mm atau seukuran punya Honda Tiger. Piston ini buatan Hi Speed Thailand. Dengan lubang pen 13mm.
Kenaikan volume silinder bisa dihitung. Dengan stroke standar Xeon 57,9mm jadinya 183,3cc.
V-ixion dan MX standar dengan stroke yaitu 58,7mm. Maka total kapasitas slinder jadi 186 cc. (motorplus-online.com)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar